benzine, dan kompleks magnesium tertentu. Krepitasi oleh karena bakteri dapat disebabkan oleh Clostridia atau non-Clostridia. Krepitasi non-Clostridia dapat
disebabkan oleh bakteri anaerob fakultatif misalnya Klebsiella dan Enterobacter atau bakteri anaerob obligat misalnya Peptostreptococcus dan Bacteroides.
Membedakan kedua macam infeksi ini penting karena penanganan kedua keadaan ini sangat berbeda Sapico, et al. 2000; Hendromartono, 2003.
2.2.7 Pemeriksaan Kaki Diabetik
Pada anamnesa informasi yang penting adalah pasien telah mengidap DM sejak lama. Gejala neuropati diabetik yang sering ditemukan adalah kesemutan,
rasa panas di telapak kaki, kram, badan sakit semua terutama malam hari. Gejala neuropati menyebabkan hilang atau menurunnya rasa nyeri pada kaki. Manifestasi
gangguan pembuluh darah berupa nyeri tungkai sesudah berjalan pada jarak tertentu akibat aliran darah ke tungkai yang berkurang klaudikasio intermiten.
Manifestasi lain berupa ujung jari terasa dingin, nyeri kaki diwaktu malam, denyut arteri hilang dan kaki menjadi pucat bila dinaikkan Frykberg, 2009.
2.2.7.1 Pemeriksaan Fisik
Kesan umum akan tampak kulit kaki yang kering dan pecah-pecah akibat berkurangmya produksi keringat. Tampak pula hilangnya rambut kaki atau jari
kaki, penebalan kuku, kalus pada daerah daerah yang mengalami penekanan seperti pada tumit, plantar aspek kaput metatarsal. Adanya deformitas berupa claw
toe sering pada ibu jari Pinzur, 2006. Pada daerah yang mengalami penekanan
tersebut merupakan lokasi ulkus diabetikum karena trauma yang berulang-ulang tanpa atau sedikit dirasakan pasien Supartondo, et al. 1998. Tergantung dari
derajatnya saat kita temukan, ulkus yang terlihat mungkin hanya suatu ulkus superfisial yang hanya terbatas pada kulit dengan dibatasi kalus yang secara klinis
tidak menunjukkan tanda
–tanda infeksi Payne, 2002.
Pada palpasi dinilai ada atau tidaknya denyut atau pulsasi arteri perifer, tidak terabanya pulsasi dan kaki teraba dingin dapat diasumsikan bahwa terjadi
oklusi arteri. Palpasi dilakukan pada Arteri Femoralis, Arteri Poplitea, Arteri Dorsalis Pedis dan Arteri Tibialis Posterior, dibandingkan kanan dan kiri. Kulit
yang kering serta pecah-pecah mudah dibedakan dengan kulit yang sehat. Kalus disekeliling ulkus akan teraba sebagai daerah yang tebal dan keras. Deskripsi
ulkus harus jelas karena sangat mempengaruhi prognosis serta tindakan yang akan dilakukan. Apabila pus tidak tampak maka penekanan pada daerah sekitar ulkus
sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya pus. Ulkus harus dibuka lebar untuk melihat luasnya kavitas serta jaringan bawah kulit, otot, tendon serta tulang
yang terlibat Yasa, et al. 2003.
Disamping gejala serta tanda adanya kelainan vaskular, perlu diperiksa dengan tes vaskular noninvasif, ankle-brachial index ABI, dan toe systolic
pressure tekanan darah ibu jari. ABI didapat dengan cara membagi tekanan sistolik betis dengan tekanan sistolik lengan. Pada orang normal ABI 1, bila
ABI 0,5 menunjukan iskemia yang berat. Toe systolic pressure tekanan darah ibu jari lebih akurat dibandingkan ABI. Mereka menemukan bahwa 25 mmHg
merupakan batas minimal untuk penyembuhan ulkus pada kaki N: 40 mmHg
Edmond, 2001. Arteriografi perlu dilakukan untuk memastikan terjadinya oklusi arteri Pinzur, 2006.
2.2.7.2 Pemeriksaan Penunjang