Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN
BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No. Tahapan
Pembelajaran PPFS-BKB
Aktivitas Dosen Aktivitas Mahasiswa
6 Penutup
19. Memberikan koreksipenguatan
kepada mahasiswa tentang materi yang dipelajari
17.
Mahasiswa menyimak koreksi penguatan dosen tentang
materi yang dipelajari 20.
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan
18.
Mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada dosen
21. Meminta mahasiswa untuk
mengumpulkan LKM dan lembar argumentasi individu
19.
Mahasiswa mengumpulkan LKM dan lembar argumentasi
individu 22.
Memberikan tindak lanjut dan penugasan untuk materi
selanjutnya kepada mahasiswa
20.
Mahasiswa menyimak tindak lanjut dan penugasan dari dosen
d. Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk menjaring tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap pelaksanaan PPFS-BKB yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Tiap butir
pernyataan diisi oleh dosen dan mahasiswa berdasarkan tingkat persetujuan: SS=Sangat Setuju; S=Setuju; TS=Tidak Setuju; dan STS=Sangat Tidak Setuju.
Butir-butir pernyataan skala sikap terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Penskoran untuk pernyataan positif: skor 4 SS, 3 S, 2 TS, dan 1 STS.
Penskoran untuk pernyataan negatif: skor 1 SS, 2 S, 3 TS, dan 4 STS. Distribusi butir pernyataan skala sikap ditunjukkan pada Tabel 3.7.
Instrumen skala sikap tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap pelaksanaan PPFS-BKB
dapat dilihat pada Lampiran C. Tabel 3.7
Distribusi Butir Pernyataan Skala Sikap Tanggapan Dosen dan Mahasiswa
Nomor Butir Pernyataan Kategori
1, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 14, 16, 20 Positif
2, 4, 7, 8, 9, 13, 15, 17, 18, 19 Negatif
2. Analisis Instrumen
Sebelum instrumen tes kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep digunakan, terlebih dahulu dilakukan ujicoba instrumen yang dilakukan
pada mahasiswa jurusan pendidikan fisika di salah satu LPTK di Bandung.
Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN
BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Ujicoba instrumen berguna untuk mendapatkan data kuantitatif mengenai kualitas butir soal yang meliputi indeks kemudahan, daya pembeda, validitas butir soal,
dan reliabilitas soal. Dalam penelitian ini analisis indeks kemudahan, dan daya pembeda instrumen menggunakan program Anates versi 4.0.9.
Indeks kemudahan butir soal item facility index didefinisikan sebagai ukuran kemudahan butir soal yang dinyatakan oleh proporsi peserta tes menjawab
benar butir soal tersebut Matlock Hetzel, 1997. Analisis terhadap indeks kemudahan butir soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut
tergolong mudah, sedang atau sukar. Kriteria untuk menginterpretasi indeks kemudahan butir soal item facility index disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kategori Indeks Kemudahan Butir Soal
Indeks kemudahan IK Kategori
0,00 IK 0,25 Sukar
0,25 IK 0,75 Sedang
0,75 IK 1 Mudah
Matlock Hetzel, 1997 Daya pembeda butir soal discrimination index didefinisikan sebagai
ukuran kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah Matlock
Hetzel, 1997. Analisis daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana butir soal dapat membedakan peserta tes yang menguasai materi dan peserta
tes yang tidak menguasai materi. Kriteria untuk menginterpretasi daya pembeda butir soal discrimination index disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Daya Pembeda DP Kategori
DP 0,4 Sangat baik
0,3 DP 0,4 Baik
0,2 DP 0,3 Cukup
DP 0,2 Jelek
Matlock Hetzel, 1997
Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN
BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Validitas tes didefinisikan sebagai tingkat keabsahan atau kesahihan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur
Matlock Hetzel, 1997. Pengujian validitas tes meliputi validitas isi content validity dan validitas konstruksi construct validity. Validitas isi dan validitas
konstruksi instrumen tes dalam penelitian ini dinilai berdasarkan hasil validasi ahli Oluwatayo, 2012 yang memiliki kompetensi di bidang fisika dan
pembelajaran fisika. Reliabilitas tes didefinisikan sebagai tingkat keajegan atau konsistensi
suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajegkonsisten Matlock Hetzel, 1997. Pengujian reliabilitas tes dalam
penelitian ini menggunakan metode tes ulang test-retest method. Dengan metode ini tes dicobakan dua kali, kemudian skor-skor dari kedua kali tes tersebut
dihitung korelasinya Lamb, 1998. Kriteria untuk menginterpretasi reliabilitas tes disajikan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Tes
Koefisien reliabilitas r Kriteria
0,8 r 1 Sangat tinggi
0,6 r 0,8 Tinggi
0,4 r 0,6 Sedang
0,2 r 0,4 Rendah
0 r 0,2 Sangat rendah
Matlock Hetzel, 1997
3. Analisis Hasil Validasi Ahli dan Ujicoba Instrumen Tes a.