Desain Penelitian Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data

Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian dan pengembangan Research and Development Design R D. Penelitian difokuskan pada pengembangan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi PPFS-BKB calon guru fisika. Langkah pengembangan menggunakan tahapan 4D Thiagarajan et al, 1974, yang meliputi tahap: 1 pendefinisian define, 2 pendesainan design, 3 pengembangan develop, dan diseminasi disseminate. Dalam penelitian ini hanya sampai tahap pengembangan develop. Bagan alur penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian Pengembangan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi PPFS-BKB dilakukan melalui beberapa tahap berikut:

1. Tahap Pendefinisian Define

Tahap pendefinisian dilakukan dengan menganalisis kebutuhan melalui studi pendahuluan untuk memperoleh informasi terkait dengan permasalahan pembelajaran fisika sekolah. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pendefinisian meliputi studi literatur dan studi lapangan. Pada studi literatur dilaksanakan kegiatan dengan melakukan analisis terhadap: 1 kompetensi guru fisika, 2 kemampuan yang harus dimiliki oleh calon guru fisika, 3 tujuan perkuliahan fisika sekolah untuk calon guru fisika, 4 pentingnya kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep bagi calon guru fisika, 5 teori-teori yang melandasi pentingnya pembekalan kemampuan berargumentasi, 6 hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian, 7 konsep-konsep fisika sekolah, indikator kemampuan berargumentasi dan indikator pemahaman konsep, dan 8 silabus mata kuliah fisika sekolah. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis Kebutuhan Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian TAHAP DEFINE TAHAP DESIGN TAHAP DEVELOP Studi literatur: • Analisis kompetensi guru fisika dan kemam- puan calon guru fisika • Analisis kemampuan berargumen- tasi dan pemahaman konsep beserta indikatornya • Analisis teori yang melan- dasi dan temuan penelitian terdahulu • Analisis silabi dan konsep fisika sekolah Studi lapangan: • Observasi pelaksanaan perkuliahan fisika sekolah • Wawancara dengan dosen dan mahasiswa • Kemampuan berargumen- tasi dan pemahaman konsep mahasiswa Rancangan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi PPFS-BKB - Satuan Acara Perkuliahan SAP - Lembar Kerja Mahasiswa LKM - Tes kemampuan berargumentasi - Tes pemahaman konsep - Lembar observasi - Skala sikap Draft PPFS-BKB hasil revisi berdasarkan masukan ahli M emb ua t PPFS-BKB hasil revisi berdasarkan hasil ujicoba terbatas PPFS-BKB hasil revisi berdasarkan hasil ujicoba luas Ujicoba Terbatas Ujicoba Luas Draft PPFS-BKB Vadidasi Ahli Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada studi lapangan dilakukan kegiatan: 1 observasi terhadap pelaksanaan perkuliahan fisika sekolah, 2 wawancara dengan dosen terkait permasalahan yang masih perlu dibenahi pada perkuliahan fisika sekolah, 3 wawancara dengan mahasiswa untuk mengetahui kesulitan dan tanggapan mahasiswa terhadap perkuliahan fisika sekolah. Kegiatan lainnya melakukan tes kepada mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan fisika sekolah untuk mengetahui kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep mahasiswa.

2. Tahap Pendesainan Design

Tahap pendesainan dilakukan berdasarkan hasil studi literatur dan studi lapangan dengan merancang Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi PPFS-BKB yang meliputi: 1 Satuan Acara Perkuliahan SAP, 2 Lembar Kerja Mahasiswa LKM, 3 Tes kemampuan berargumentasi dan tes pemahaman konsep, 4 Lembar observasi, dan 6 Skala sikap. Merancang Satuan Acara Perkuliahan SAP dilakukan melalui studi literatur tentang model pembelajaran pembangkit argumen yang dapat membekali kemampuan berargumentasi pada materi ajar perkuliahan fisika sekolah yang diteliti. Pada penelitian ini dirancang lima SAP untuk materi ajar kinematika gerak lurus, kinematika gerak melingkar, dinamika, optik geometri, dan listrik dinamis. Komponen yang dimuat pada setiap rancangan SAP meliputi: 1 Identitas mata kuliah yang terdiri dari: program studi, nama mata kuliah, kode mata kuliah, sks, semester, materi perkuliahan, dan alokasi waktu; 2 Standar Kompetensi; 3 Kompetensi Dasar; 4 Indikator; 5 Materi Ajar: 6 Metode Pembelajaran; 7 Langkah-langkah Pembelajaran; 8 Alat dan Sumber Pembelajaran; dan 9 Penilaian. Merancang Lembar Kerja Mahasiswa LKM dilakukan dengan merujuk pada materi perkuliahan fisika sekolah yang diteliti untuk mendukung rancangan SAP. Pada penelitian ini dirancang lima LKM untuk materi perkuliahan kinematika gerak lurus, kinematika gerak melingkar, dinamika, optik geometri, dan listrik dinamis. Rancangan LKM dikonstruksi untuk melatih mahasiswa Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memiliki kemampuan berargumentasi yang bertitik tolak dari permasalahan fisis berdasarkan pola argumentasi Toulmin. Merancang tes untuk mengukur kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep dilakukan dengan merujuk pada indikator kemampuan berargumentasi seperti disajikan pada Tabel 2.2, dan indikator pemahaman konsep seperti disajikan pada Tabel 2.3. Semua indikator kemampuan berargumentasi dan indikator pemahaman konsep diukur untuk setiap materi ajar yang diujikan. Merancang lembar observasi dilakukan untuk menjaring aktivitas dosen dan aktivitas mahasiswa yang menunjukkan keterlaksanaan PPFS-BKB. Merancang skala sikap dilakukan untuk mengetahui tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap penerapan PPFS-BKB. Tanggapan dosen dan mahasiswa berupa tingkat persetujuan terhadap butir-butir pernyataan yang disajikan.

3. Tahap Pengembangan Develop

Tahap pengembangan dilakukan dengan membuat, memvalidasi dan mengujicoba draft Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi PPFS-BKB sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Umpan balik untuk perbaikan draft PPFS-BKB diperoleh melalui validasi ahli dan ujicoba terbatas terhadap mahasiswa.

a. Validasi Ahli

Ahli yang dilibatkan untuk memberikan validasi terhadap draft PPFS- BKB berjumlah tiga orang yang berasal dari staf dosen pada salah satu LPTK di Bandung. Kualifikasi ahli terdiri atas dua orang ahli memiliki keahlian di bidang fisika dan satu orang ahli memiliki keahlian dibidang pembelajaran fisika. Dalam memberikan penilaian, ketiga ahli diminta memberikan koreksi dan komentar yang akan digunakan untuk menyempurnakan draft pengembangan PPFS-BKB. Untuk keperluan validasi ahli disiapkan lembar validasi yang terdiri dari lembar validasi: 1 SAP PPFS-BKB, 2 LKM, 3 tes kemampuan berargumentasi, dan 4 tes pemahaman konsep dilengkapi dengan rubrik penilaian. Lembar validasi SAP PPFS-BKB disusun untuk memperoleh validasi ahli terkait dengan kesesuaian komponen-komponen SAP PPFS-BKB untuk membekali kemampuan Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berargumentasi dan pemahaman konsep. Komponen yang dimuat dalam SAP PPFS-BKB, yaitu: 1 Identitas mata kuliah yang meliputi: program studi, nama mata kuliah, kode mata kuliah, sks, semester, materi perkuliahan, dan alokasi waktu; 2 Standar Kompetensi; 3 Kompetensi Dasar; 4 Indikator; 5 Materi Ajar: 6 Metode Pembelajaran; 7 Langkah-langkah Pembelajaran; 8 Alat dan Sumber Pembelajaran; dan 9 Penilaian. Penilaian SAP PPFS-BKB oleh ahli untuk tiap komponen didasarkan pada kriteria yang dikonversi ke dalam skor 4 sampai dengan skor 1 seperti ditunjukkkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian SAP PPFS-BKB oleh Ahli No Komponen SAP PPFS-BKB Skor Kriteria 1 Identitas Mata Kuliah 4 1 Lengkap Tidak Lengkap 2 3 4 5 6 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Ajar Metode Pembelajaran 4 3 2 1 Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai 7 8 9 Langkah-langkah Pembelajaran Alat dan Sumber Pembelajaran Penilaian 4 3 2 1 Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Lembar validasi LKM disusun untuk memperoleh validasi ahli terkait kualitas LKM untuk melatih kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep. Komponen yang dimuat dalam LKM, yaitu: 1 Identitas LKM; 2 Kompetensi yang akan dicapai; 3 Materi Ajar; dan 4 Langkah kerja dan Tugas. Penilaian LKM oleh ahli untuk tiap komponen didasarkan pada kriteria yang dikonversi ke dalam skor 4 sampai dengan skor 1 seperti ditunjukkkan pada Tabel 3.2. Lembar validasi tes kemampuan berargumentasi disusun untuk memperoleh validasi ahli terkait dengan kesesuaian butir soal dengan: 1 konsep; 2 unsur kemampuan berargumentasi; dan 3 indikator. Penilaian perangkat tes kemampuan berargumentasi oleh ahli didasarkan pada kriteria kesesuaian yang dikonversi ke dalam skor 2 jika sesuai, dan 1 jika tidak sesuai. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Kriteria Penilaian LKM oleh Ahli No Komponen SAP PPFS-BKB Skor Kriteria 1 Identitas LKM 4 1 Jelas Tidak Jelas 2 Kompetensi yang akan dicapai 4 3 2 1 Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik 3 4 Materi Ajar Langkah kerja dan Tugas 4 3 2 1 Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Lembar validasi tes pemahaman konsep disusun untuk memperoleh validasi ahli terkait dengan kesesuaian butir soal dengan: 1 konsep; 2 aspek pemahamana konsep; dan 3 indikator. Penilaian perangkat tes pemahaman konsep oleh ahli didasarkan pada kriteria kesesuaian yang dikonversi ke dalam skor 2 jika sesuai, dan 1 jika tidak sesuai.

b. Ujicoba Terbatas

Ujicoba terbatas dilakukan terhadap mahasiswa calon guru fisika pada salah satu LPTK di Bandung yang mengontrak mata kuliah fisika sekolah I. Metode penelitian menggunakan pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest Creswell, 2008. Desain penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Bagan Desain Uji Coba Terbatas PPFS-BKB Keterangan: O 1 = Tes kemampuan berargumentasi O 2 = Tes pemahaman konsep X = Pembelajaran melalui penerapan PPFS-BKB Tujuan ujicoba terbatas, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan PPFS-BKB melalui pengamatan terhadap aktivitas dosen dan Tes awal Perlakuan Tes akhir O 1 , O 2 X 1 O 1 , O 2 Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mahasiswa, menguji kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep mahasiswa melalui tes sebagai impak penerapan PPFS-BKB, dan mengetahui tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap penerapan PPFS-BKB melalui skala sikap. Jumlah observer yang berpartisipasi membantu pelaksanaan PPFS-BKB sebanyak enam orang. Dua orang observer mengamati aktivitas dosen dan empat orang observer mengamati empat kelompok satu kelompok diamati oleh satu observer. Berdasarkan hasil ujicoba terbatas selanjutnya dilakukan penyempurnaan terhadap draft PPFS-BKB.

c. Ujicoba Lebih Luas

Ujicoba lebih luas dilakukan terhadap mahasiswa calon guru fisika pada salah satu LPTK di Bandung yang mengontrak mata kuliah fisika sekolah I. Metode penelitian menggunakan quasi experimental design dengan pretest- posttest control group design Creswell, 2008. Desain penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Bagan Desain Ujicoba Luas PPFS-BKB Keterangan: O 1 = Tes kemampuan berargumentasi O 2 = Tes pemahaman konsep X 1 = Pembelajaran melalui penerapan PPFS-BKB X 2 = Pembelajaran konvensional Tujuan ujicoba luas, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan PPFS-BKB melalui pengamatan terhadap aktivitas dosen dan mahasiswa, menguji efektivitas pengembangan PPFS-BKB dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep mahasiswa dibandingkan pembelajaran konvensional, dan mengetahui tanggapan dosen serta mahasiswa terhadap penerapan PPFS-BKB melalui skala sikap. Jumlah observer yang Kelompok Uji Tes awal Perlakuan Tes akhir Kelas Eksperimen O 1 , O 2 X 1 O 1 , O 2 Kelas Kontrol O 1 , O 2 X 2 O 1 , O 2 Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berpartisipasi membantu pelaksanaan PPFS-BKB sebanyak delapan orang. Dua orang observer mengamati aktivitas dosen dan enam orang observer mengamati enam kelompok satu kelompok diamati oleh satu observer. Berdasarkan hasil ujicoba luas diperoleh produk akhir perangkat PPFS-BKB yang telah teruji yang dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep mahasiswa calon guru fisika.

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa jurusan pendidikan fisika pada salah satu LPTK di Bandung yang sedang mengambil mata kuliah Fisika Sekolah I pada semester ganjil tahun akademik 20122013 sebanyak 13 orang untuk ujicoba terbatas dan sebanyak 50 orang yang dibagi menjadi 2 kelas, yaitu 26 mahasiswa kelas eksperimen dan 24 mahasiswa kelas kontrol untuk ujicoba luas. Untuk keperluan analisis penelitian, subjek pada kelas eksperimen dikelompokkan menjadi tiga kategori kelompok yaitu kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah berdasarkan perolehan rerata skor gain yang dinormalisasi pemahaman konsep. Pembagian subjek menjadi tiga kelompok bertujuan untuk melihat pola kemampuan berargumentasi mahasiswa sebagai impak penerapan PPFS-BKB.

D. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian ini meliputi tes kemampuan berargumentasi, tes pemahaman konsep, lembar observasi, dan skala sikap.

a. Tes Kemampuan Berargumentasi

Tes ini berbentuk uraian sebanyak 20 soal, digunakan untuk mengukur kemampuan berargumentasi mahasiswa sebelum pembelajaran tes awal maupun setelah pembelajaran tes akhir pada kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran PPFS-BKB dan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. Materi tes kemampuan berargumentasi fisika sekolah mencakup kinematika gerak lurus, kinematika gerak melingkar, dinamika, optik geometri, Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan listrik dinamis. Tes dikembangkan berdasarkan indikator kemampuan berargumentasi Sampson Gerbino, 2010 dengan merujuk pada pola argumentasi Toulmin. Dalam penelitian ini diukur empat indikator kemampuan berargumentasi yang diteliti yaitu : 1 membuat klaim yang akurat sesuai permasalahan; 2 menyertakan dan menganalisis data untuk mendukung klaim; 3 menjelaskan hubungan antara data dan klaim pembenaranwarrant; dan 4 melandasi pembenaran untuk mendukung klaim dukunganbacking. Rincian soal tes kemampuan berargumentasi ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Rincian Soal Tes Kemampuan Berargumentasi Fisika Sekolah No Nomor soal untuk setiap materi ajar dan unsur argumentasi Jumlah soal tiap materi ajar Materi Ajar Fisika Sekolah Unsur Argumentasi Klaim Claim Data Data Pembenaran Warrant Dukungan Backing 1 Kinematika Gerak Lurus 1 2 3 4 4 2 Kinematika Gerak Melingkar 5 6 7 8 4 3 Dinamika 9 10 11 12 4 4 Optik Geometri 13 14 15 16 4 5 Listrik Dinamis 17 18 19 20 4 Jumlah soal tiap unsur 5 5 5 5 20 Kisi-kisi soal dan instrumen tes kemampuan berargumentasi fisika sekolah dapat dilihat pada Lampiran B. Rubrik penilaian tes kemampuan berargumentasi yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Jamaludin et al 2007 dan Sampson Gerbino 2010 seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Berargumentasi No Kemampuan Berargumentasi Skor dan Kriteria Unsur Aspek 1 2 3 1 Klaim Claim Akurasi klaim Klaim sepenuhnya tidak akurat Klaim sebagian akurat Klaim sepenuhnya akurat 2 Data Data Kecukupan data Menyertakan data tetapi tidak relevan untuk mendukung klaim Menyertakan data, tetapi tidak cukup untuk mendukung klaim Menyertakan data yang cukup untuk mendukung klaim Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Kemampuan Berargumentasi Skor dan Kriteria Unsur Aspek 1 2 3 Kualitas data Data ada tetapi tidak dianalisis untuk mendukung klaim Data sebagian dianalisis untuk mendukung klaim Data sepenuhnya dianalisis untuk mendukung klaim 3 Pembenaran Warrant Kualitas pembenaran Pembenaran untuk menjelaskan hubungan antara data dan klaim tidak mendukung klaim Pembenaran untuk menjelaskan hubungan antara data dan klaim sebagian mendukung klaim Pembenaran untuk menjelaskan hubungan antara data dan klaim sepenuhnya mendukung klaim 4 Dukungan Backing Kualitas dukungan Dukungan untuk melandasi pembenaran tidak mendukung klaim Dukungan untuk melandasi pembenaran sebagian mendukung klaim Dukungan untuk melandasi pembenaran sepenuhnya mendukung klaim

b. Tes Pemahaman Konsep

Tes ini berbentuk pilihan ganda dengan lima option sebanyak 55 soal, digunakan untuk mengukur pemahaman konsep mahasiswa sebelum pembelajaran tes awal maupun setelah pembelajaran tes akhir pada kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran PPFS-BKB dan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. Materi tes kemampuan berargumentasi fisika sekolah mencakup kinematika gerak lurus, kinematika gerak melingkar, dinamika, optik geometri, dan listrik dinamis. Tes ini dikembangkan berdasarkan indikator pemahaman konsep dengan merujuk pada taksonomi Bloom revisi Anderson et al, 2001. Dalam penelitian ini diukur tiga aspek pemahaman konsep, yaitu kemampuan: 1 menafsirkan interpretasi; 2 membandingkan komparasi; dan 3 menjelaskan eksplanasi. Ketiga aspek pemahaman konsep ini paling relevan dengan PPFS-BKB yang dikembangkan dan sesuai dengan karakteristik materi ajar fisika sekolah yang diteliti. Rincian soal tes pemahaman konsep ditunjukkan pada Tabel 3.5. Kisi-kisi soal dan instrumen tes pemahaman konsep fisika sekolah dapat dilihat pada Lampiran B. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Rincian Soal Tes Pemahaman Konsep Fisika Sekolah No Nomor Soal untuk Setiap Materi Ajar dan Aspek Pemahaman Konsep Jumlah Soal Materi Ajar Aspek Pemahaman Konsep Interpretasi Komparasi Eksplanasi 1 Kinematika Gerak Lurus 1, 2, 3, 4, 5 6 7 7 2 Kinematika Gerak Melingkar 8, 11, 10, 12, 13, 9, 14, 7 3 Dinamika 16 18, 20, 22 15, 17, 19, 21, 23 9 4 Optik Geometri 25, 30, 32, 33, 35 24, 26, 28, 31, 34 27, 29, 36, 37, 38 15 5 Listrik Dinamis 47, 48, 50, 51,52 40, 42, 45, 46, 54, 55 39, 41, 43, 44, 49, 53 17 Jumlah soal 18 18 19 55

c. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas dosen dalam melaksanakan tahapan pembelajaran PPFS-BKB di kelas dan aktivitas mahasiswa dalam mengikuti tahapan pembelajaran PPFS-BKB. Aktivitas dosen dan mahasiswa yang diamati oleh observer pada setiap tahapan pembelajaran PPFS- BKB secara lebih rinci ditunjukkan pada Tabel 3.6. Instrumen lembar observasi aktivitas dosen dan aktivitas mahasiswa yang menunjukkan keterlaksanaan PPFS- BKB dapat dilihat pada Lampiran C. Tabel 3.6 Aktivitas Dosen dan Mahasiswa pada Tahapan Pembelajaran PPFS-BKB No. Tahapan Pembelajaran PPFS-BKB Aktivitas Dosen Aktivitas Mahasiswa 1 Pendahuluan 1. Menjelaskan kompetensi yang harus dicapai setelah perkuliahan kepada mahasiswa 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen tentang kompetensi yang harus dicapai setelah perkuliahan 2. Mengorganisir mahasiswa membentuk kelompok 2. Mahasiswa membentuk kelompok 2 Kegiatan Inti Tahap 1: Identifikasi Masalah 3. Membagikan lembar kerja mahasiswa LKM 3. Mahasiswa menerima lembar kerja mahasiswa LKM 4. Menyajikan masalah yang relevan dengan materi yang dibahas kepada mahasiswa 4. Mahasiswa mengidentifikasi masalah 5. Mengarahkan mahasiswa memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang disajikan 5. Mahasiswa menanggapi masalah Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Tahapan Pembelajaran PPFS-BKB Aktivitas Dosen Aktivitas Mahasiswa seperti yang tertera pada LKM 3 Tahap 2 : Pembangkitan Argumen Tentatif 6. Memotivasi mahasiswa agar aktif terlibat dalam kegiatan menyelesaikan masalah 7. Mengarahkan mahasiswa membuat argumen tentatif klaim,data, pembenaran warrant dan dukungan backing sesuai permasalahan 6. Mahasiswa membuat argumen tentatif klaim,data, pembenaran warrant dan dukungan backing sesuai permasalahan 8. Mengarahkan mahasiswa pada kegiatan diskusi kelompok 7. Mahasiswa melakukan kegiatan diskusi kelompok 9. Mengawasi dan membimbing kegiatan kelompok secara bergiliran 8. Mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan menyelesaikan masalah 10. Meminta mahasiswa membuat representasi visual dari argumen tentatif dalam bentuk poster pada whiteboard 9. Mahasiswa membuat representasi visual dari argumen tentatif dalam bentuk poster pada whiteboard 4 Tahap 3: Sesi Argumentasi 11. Mengarahkan mahasiswa untuk berbagi sharing argumen klaim,data, pembenaran warrant dan dukungan backing dengan menggunakan struktur presentasi round-robin 10. Mahasiswa berbagi sharing argumen klaim,data, pembenaran warrant dan dukungan backing sesuai permasalahan dengan menggunakan struktur presentasi round-robin 12. Meminta mahasiswa untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengevaluasi informasi 11. Mahasiswa mengkomunikasikan gagasan dan mengevaluasi informasi 13. Membimbing kegiatan kelompok secara bergiliran 12. Mahasiswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok 14. Membimbing mahasiswa yang mengalami kesulitan 5 Tahap 4: Penulisan Argumen 15. Meminta mahasiswa kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan kembali argumen kelompok setelah mempelajari dan mengkritisi argumen yang dikembangkan kelompok lain 13. Mahasiswa kembali ke kelompok asal mendiskusikan dan merevisi argumen kelompok setelah mempelajari dan mengkritisi argumen yang dikembangkan kelompok lain 16. Meminta kelompok mahasiswa mempresentasikan argumen hasil revisi kelompok 14. Mahasiswa mempresentasikan argumen hasil revisi kelompok 17. Memandu diskusi kelas dan memotivasi mahasiswa untuk berperan dalam diskusi 15. Mahasiswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok 18. Meminta mahasiswa membuat argumentasi individu 16. Mahasiswa menulis argumen individu klaim,data, pembenaran warrant dan dukungan backing sesuai permasalahan Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Tahapan Pembelajaran PPFS-BKB Aktivitas Dosen Aktivitas Mahasiswa 6 Penutup 19. Memberikan koreksipenguatan kepada mahasiswa tentang materi yang dipelajari 17. Mahasiswa menyimak koreksi penguatan dosen tentang materi yang dipelajari 20. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan 18. Mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada dosen 21. Meminta mahasiswa untuk mengumpulkan LKM dan lembar argumentasi individu 19. Mahasiswa mengumpulkan LKM dan lembar argumentasi individu 22. Memberikan tindak lanjut dan penugasan untuk materi selanjutnya kepada mahasiswa 20. Mahasiswa menyimak tindak lanjut dan penugasan dari dosen

d. Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk menjaring tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap pelaksanaan PPFS-BKB yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Tiap butir pernyataan diisi oleh dosen dan mahasiswa berdasarkan tingkat persetujuan: SS=Sangat Setuju; S=Setuju; TS=Tidak Setuju; dan STS=Sangat Tidak Setuju. Butir-butir pernyataan skala sikap terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Penskoran untuk pernyataan positif: skor 4 SS, 3 S, 2 TS, dan 1 STS. Penskoran untuk pernyataan negatif: skor 1 SS, 2 S, 3 TS, dan 4 STS. Distribusi butir pernyataan skala sikap ditunjukkan pada Tabel 3.7. Instrumen skala sikap tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap pelaksanaan PPFS-BKB dapat dilihat pada Lampiran C. Tabel 3.7 Distribusi Butir Pernyataan Skala Sikap Tanggapan Dosen dan Mahasiswa Nomor Butir Pernyataan Kategori 1, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 14, 16, 20 Positif 2, 4, 7, 8, 9, 13, 15, 17, 18, 19 Negatif

2. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen tes kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep digunakan, terlebih dahulu dilakukan ujicoba instrumen yang dilakukan pada mahasiswa jurusan pendidikan fisika di salah satu LPTK di Bandung. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ujicoba instrumen berguna untuk mendapatkan data kuantitatif mengenai kualitas butir soal yang meliputi indeks kemudahan, daya pembeda, validitas butir soal, dan reliabilitas soal. Dalam penelitian ini analisis indeks kemudahan, dan daya pembeda instrumen menggunakan program Anates versi 4.0.9. Indeks kemudahan butir soal item facility index didefinisikan sebagai ukuran kemudahan butir soal yang dinyatakan oleh proporsi peserta tes menjawab benar butir soal tersebut Matlock Hetzel, 1997. Analisis terhadap indeks kemudahan butir soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut tergolong mudah, sedang atau sukar. Kriteria untuk menginterpretasi indeks kemudahan butir soal item facility index disajikan pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Kategori Indeks Kemudahan Butir Soal Indeks kemudahan IK Kategori 0,00 IK 0,25 Sukar 0,25 IK 0,75 Sedang 0,75 IK 1 Mudah Matlock Hetzel, 1997 Daya pembeda butir soal discrimination index didefinisikan sebagai ukuran kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah Matlock Hetzel, 1997. Analisis daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana butir soal dapat membedakan peserta tes yang menguasai materi dan peserta tes yang tidak menguasai materi. Kriteria untuk menginterpretasi daya pembeda butir soal discrimination index disajikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Kategori Daya Pembeda Butir Soal Daya Pembeda DP Kategori DP 0,4 Sangat baik 0,3 DP 0,4 Baik 0,2 DP 0,3 Cukup DP 0,2 Jelek Matlock Hetzel, 1997 Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Validitas tes didefinisikan sebagai tingkat keabsahan atau kesahihan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur Matlock Hetzel, 1997. Pengujian validitas tes meliputi validitas isi content validity dan validitas konstruksi construct validity. Validitas isi dan validitas konstruksi instrumen tes dalam penelitian ini dinilai berdasarkan hasil validasi ahli Oluwatayo, 2012 yang memiliki kompetensi di bidang fisika dan pembelajaran fisika. Reliabilitas tes didefinisikan sebagai tingkat keajegan atau konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajegkonsisten Matlock Hetzel, 1997. Pengujian reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan metode tes ulang test-retest method. Dengan metode ini tes dicobakan dua kali, kemudian skor-skor dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya Lamb, 1998. Kriteria untuk menginterpretasi reliabilitas tes disajikan pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Tes Koefisien reliabilitas r Kriteria 0,8 r 1 Sangat tinggi 0,6 r 0,8 Tinggi 0,4 r 0,6 Sedang 0,2 r 0,4 Rendah 0 r 0,2 Sangat rendah Matlock Hetzel, 1997

3. Analisis Hasil Validasi Ahli dan Ujicoba Instrumen Tes a.

Analisis Hasil Validasi Ahli terhadap Validitas Isi dan Validitas Konstruksi Tes Kemampuan Berargumentasi Berdasarkan analisis hasil validasi ahli terhadap validitas isi dan validitas konstruksi instrumen tes kemampuan berargumentasi, ketiga ahli memberikan penilaian bahwa butir soal sesuai dengan konsep, sesuai dengan unsur kemampuan berargumentasi dan sesuai dengan indikator. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa instrumen tes kemampuan berargumentasi yang meliputi 20 butir soal uraian, semuanya dinyatakan valid dan dapat digunakan. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Revisi terhadap beberapa butir soal telah dilakukan atas koreksi dan komentar yang diberikan oleh ketiga ahli antara lain: 1 memperbaiki redaksi dan kejelasan permasalahan; 2 mengecek kebenaran kunci jawaban; dan 3 memperbaiki gambar dan grafik yang kurang jelas. Hasil validasi ahli terhadap validitas isi dan validitas konstruksi tes kemampuan berargumentasi disajikan pada Lampiran D.

b. Analisis Hasil Validasi Ahli terhadap Validitas Isi dan Validitas

Konstruksi Tes Pemahaman Konsep Berdasarkan analisis hasil validasi ahli terhadap validitas isi dan validitas konstruksi instrumen tes pemahaman konsep, ketiga ahli memberikan penilaian bahwa butir soal sesuai dengan konsep, sesuai dengan aspek pemahaman konsep dan sesuai dengan indikator. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa instrumen tes pemahaman konsep yang meliputi 55 butir soal pilihan ganda dengan lima option, semuanya dinyatakan valid dan dapat digunakan. Revisi terhadap beberapa butir soal telah dilakukan atas koreksi dan komentar yang diberikan oleh ketiga ahli antara lain: 1 memperbaiki kesesuaian indikator dan butir soal; 2 mengecek kebenaran kunci jawaban; 3 memperbaiki redaksi steam butir soal dan homogenitas pengecoh; dan 4 memperbaiki gambar dan grafik yang kurang jelas. Hasil validasi ahli terhadap validitas isi dan validitas konstruksi tes pemahaman konsep dapat dilihat pada lampiran D.

c. Analisis Hasil Ujicoba Tes Kemampuan Berargumentasi

Ujicoba instrumen tes kemampuan berargumentasi dilakukan kepada mahasiswa jurusan pendidikan fisika sebanyak 27 orang yang telah mengikuti perkuliahan fisika sekolah I pada salah satu LPTK di Bandung. Rekapitulasi hasil ujicoba instrumen tes kemampuan berargumentasi yang meliputi indeks kemudahan, daya pembeda, dan reliabilitas tes Lampiran B.7, disajikan pada Tabel 3. 11. Dari 20 soal tes kemampuan berargumentasi yang diujicobakan diperoleh indeks kemudahan sebanyak 1 soal 5 memiliki kriteria mudah, 16 soal 80 sedang dan 3 soal 15 sukar, dengan daya pembeda sebanyak 17 soal 85 memiliki kriteria sangat baik, dan 3 soal 15 baik. Perolehan koefisien Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu reliabilitas soal sebesar 0,87 pada taraf signifikansi 0,01 dengan kriteria sangat tinggi. Dengan demikian 20 soal tes kemampuan berargumentasi dinyatakan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Ujicoba Tes Kemampuan Berargumentasi No. Soal Indeks Kemudahan Daya Pembeda Keputusan P Kriteria DP Kriteria 1 0,71 Sedang 0,43 Sangat Baik Digunakan 2 0,68 Sedang 0,45 Sangat Baik Digunakan 3 0,58 Sedang 0,31 Baik Digunakan 4 0,45 Sedang 0,57 Sangat Baik Digunakan 5 0,68 Sedang 0,41 Sangat Baik Digunakan 6 0,54 Sedang 0,61 Sangat Baik Digunakan 7 0,32 Sedang 0,45 Sangat Baik Digunakan 8 0,23 Sukar 0,45 Sangat Baik Digunakan 9 0,75 Mudah 0,45 Sangat Baik Digunakan 10 0,41 Sedang 0,33 Baik Digunakan 11 0,45 Sedang 0,48 Sangat Baik D igunakan 12 0,25 Sedang 0,45 Sangat Baik Digunakan 13 0,69 Sedang 0,52 Sangat Baik Digunakan 14 0,43 Sedang 0,41 Sangat Baik Digunakan 15 0,35 Sedang 0,35 Baik Digunakan 16 0,28 Sedang 0,43 Sangat Baik Digunakan 17 0,56 Sedang 0,59 Sangat Baik Digunakan 18 0,42 Sedang 0,43 Sangat Baik Digunakan 19 0,24 Sukar 0,44 SangatBaik Digunakan 20 0,21 Sukar 0,41 Sangat Baik Digunakan

d. Analisis Hasil Ujicoba Tes Pemahaman Konsep

Ujicoba instrumen tes pemahaman konsep dilakukan kepada mahasiswa jurusan pendidikan fisika sebanyak 30 orang yang telah mengikuti perkuliahan fisika sekolah I pada salah satu LPTK di Bandung. Rekapitulasi hasil ujicoba Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu instrumen tes pemahaman konsep yang meliputi indeks kemudahan, daya pembeda, dan reliabilitas tes Lampiran B.8, disajikan pada Tabel 3.12. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Ujicoba Tes Pemahaman Konsep Materi Ajar No. Soal Indeks Kemudahan Daya Pembeda Keputusan No. Soal Baru Fisika Sekolah P Kriteria DP Kriteria Kin em atik a Ger ak L u ru s 1 0,57 Sedang 0,25 Cukup Dipakai 1 2 0,50 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 2 3 0,43 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 3 4 0,63 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 4 5 0,37 Sedang 0,25 Cukup Dipakai 5 6 0,53 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 6 7 0,73 Sedang 0,25 Cukup Dipakai 7 Kin em atik a Ger ak Me lin g k ar 8 0,63 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 8 9 0,40 Sedang 0,38 Baik Dipakai 9 10 0,57 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 10 11 0,57 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 11 12 0,47 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 12 13 0,50 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 13 14 0,53 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 14 Din am ik a 15 0,53 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 15 16 0,60 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 16 17 0,60 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 17 18 0,27 Sedang 0,25 Cukup Tidak Dipakai - 19 0,60 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 18 20 0,57 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 19 21 0,60 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 20 22 0,67 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 21 23 0,63 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 22 Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Materi Ajar No. Soal Indeks Kemudahan Daya Pembeda Keputusan No. Soal Baru Fisika Sekolah P Kriteria DP Kriteria Op tik Geo m etr i 24 0,57 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 23 25 0,50 Sedang -0,38 Dibuang Tidak Dipakai - 26 0,57 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 24 27 0,57 Sedang 1,00 Sangat Baik Dipakai 25 28 0,47 Sedang 1,00 Sangat Baik Dipakai 26 29 0,60 Sedang 0,88 Sangat Baik Dipakai 27 30 0,60 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 28 31 0,60 Sedang -0,63 Dibuang Tidak Dipakai - 32 0,60 Sedang 0,88 Sangat Baik Dipakai 29 33 0,67 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 30 34 0,63 Sedang 0,38 Baik Dipakai 31 35 0,57 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 32 36 0,57 Sedang 0,88 Sangat Baik Dipakai 33 37 0,60 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 34 L is tr ik Din am is 38 0,53 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 35 39 0,67 Sedang 0,38 Baik Dipakai 36 40 0,63 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 37 41 0,50 Sedang 0,13 Jelek Tidak Dipakai - 42 0,57 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 38 43 0,57 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 39 44 0,57 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 40 45 0,63 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 41 46 0,53 Sedang 0,38 Baik Dipakai 42 47 0,57 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 43 48 0,63 Sedang 0,75 Sangat Dipakai 44 Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Materi Ajar No. Soal Indeks Kemudahan Daya Pembeda Keputusan No. Soal Baru Fisika Sekolah P Kriteria DP Kriteria Baik 49 0,53 Sedang 0,75 Sangat Baik Dipakai 45 50 0,43 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 46 51 0,50 Sedang 0,50 Sangat Baik Dipakai 47 52 0,47 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 48 53 0,50 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 49 54 0,63 Sedang -0,50 Dibuang Tidak Dipakai - 55 0,63 Sedang 0,63 Sangat Baik Dipakai 50 Hasil analisis terhadap ke-55 soal tes pemahaman konsep yang diujicobakan menunjukkan indeks kemudahan soal seluruhnya 100 termasuk kriteria sedang. Adapun daya pembedanya sebanyak 43 soal 78,1 memiliki kriteria sangat baik, 4 soal 7,3 baik, 4 soal 7,3 cukup, dan 4 soal 7,3 jelek. Perolehan koefisien reliabilitas soal sebesar 0,94 dengan kriteria sangat tinggi. Dengan demikian dari 55 soal tes pemahaman konsep yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian sebanyak 50 soal, sedangkan yang tidak digunakan sebanyak 5 soal, yaitu soal nomor 18, 25, 31, 41 dan 54. Rincian ke-50 soal tes pemahaman konsep yang dinyatakan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya disusun kembali nomor soalnya secara berurutan menjadi nomor baru dari nomor 1 sampai nomor 50 seperti disajikan pada Tabel 3. 13.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa: 1 karakteristik PPFS-BKB; 2 kekuatan dan kelemahan hasil implementasi PPFS-BKB; 3 data hasil observasi aktivitas dosen dan aktivitas mahasiswa, dan 4 data tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap pelaksanaan PPFS-BKB. Data kuantitatif berupa: 1 skor tes kemampuan Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berargumentasi; dan 2 skor tes pemahaman konsep. Tabel 3.13 Rincian Soal Tes Pemahaman Konsep Fisika Sekolah Hasil Ujicoba yang Digunakan sebagai Instrumen Penelitian No Nomor Soal untuk Setiap Materi Ajar dan Aspek Pemahaman Konsep Jumlah Soal Materi Ajar Aspek Pemahaman Konsep Interpretasi Komparasi Eksplanasi 1 Kinematika Gerak Lurus 1, 2, 3, 4, 5 6 7 7 2 Kinematik Gerak Melingkar 8, 11 10, 12, 13, 9, 14, 7 3 Dinamika 16 19, 21, 15, 17, 18, 20, 22 8 4 Optik Geometri 28, 29, 30, 32 23, 24, 26, 31 25, 27, 33, 34, 35 13 5 Listrik Dinamis 43, 44, 46, 47, 48 37, 41, 42, 50 36, 38, 39, 40, 45, 49 15 Jumlah soal 17 14 19 50 Dalam penelitian ini, data hasil tes kemampuan berargumentasi dan tes pemahaman konsep yang berupa skor dikumpulkan melalui tes awal pre-test dan tes akhir post-test. Data hasil observasi dikumpulkan melalui lembar observasi untuk menjaring keterlaksanaan PPFS-BKB. Observasi dilakukan terhadap aktivitas dosen dalam melaksanakan PPFS-BKB dan aktivitas mahasiswa dalam mengikuti PPFS-BKB yang dilakukan oleh observer dengan memberikan tanda cek pada kolom yang sesuai dengan indikator aktivitas yang diobservasi. Data hasil skala sikap dikumpulkan melalui instrumen skala sikap untuk menjaring tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap penerapan PPFS-BKB.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN ASESMEN TERINTEGRASI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PERKULIAHAN OPTIKA CALON GURU FISIKA.

3 10 66

PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DALAM BEREKSPERIMEN BAGI MAHASISWA CALON GURU FISIKA.

1 7 64

PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH III UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENULIS MATERI AJAR CALON GURU MENGGUNAKAN MULTI MODUS REPRESENTASI.

8 12 54

PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN UNTUK MEMBEKALI CALON GURU DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN EKSPERIMEN FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH.

1 1 67

PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA - repository UPI D IPA 0808728 Title

0 0 7

PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DALAM BEREKSPERIMEN BAGI MAHASISWA CALON GURU FISIKA - repository UPI D IPA 1007139 Title

0 0 3

PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH III UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENULIS MATERI AJAR CALON GURU MENGGUNAKAN MULTI MODUS REPRESENTASI - repository UPI D IPA 1103399 Title

0 0 3

Pengembangan Model Laboratorium Virtual Berorientasi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Fisika | Gunawan | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 7772 16523 1 PB

0 0 6

Pengembangan Model Laboratorium Virtual Berorientasi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Fisika | Gunawan | Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 7782 16303 1 SM

0 0 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA KREATIVITAS CALON GURU

0 0 23