Alternatif Pilihan HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

commit to user 130 W = 2,4 x 10 -3 Kgcm 3 x 300 cm x 600 cm x 25 cm+ 2,4 x 10 -3 Kgcm 3 x 300 cm x 600 cm x 5 cm +2,325 x 10 -3 Kgcm 3 x 300 cm x 600 cm x 42 cm = 30.357 Kg Dengan demikian tekanan P struktur perkerasan yang dihasilkan pada tanah dasar adalah : 2 . 17 , 600 300 357 . 30 cm Kg P x P A W P = = = Karena P0,08 Kgcm 2 sehingga desain struktur perkerasan kaku aman dan mampu meredam tekanan pengembangan tanah dasarnya.

4.6 Alternatif Pilihan

Desain Struktur Perkerasan pada Pelaksanaan Rehabilitasi Ruas Jalan Purwodadi-Blora Berdasarkan hasil evaluasi analisis struktur perkerasan yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa desain perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang dipakai untuk kegiatan rehabilitasi Ruas Jalan Purwodadi-Blora, kedua-duanya layak untuk dilaksanakan dalam kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan ruas Jalan Purwodadi-Blora. Untuk menentukan alternatif pilihan desain yang paling baik diantara kedua desain perkerasan tersebut dilakukan berdasarkan perbandingan hasil evaluasi analisis struktur perkerasan yang dilakukan dengan program SAP-2000 dan BISAR 3.0, seperti yang ditampilkan pada Tabel. 4.33 Perbandingan Hasil Evalusi Analisis Struktur Perkerasan Lentur dengan Struktur Perkerasan Kaku. Berdasarkan hasil rekomendasi pada Tabel. 4.33 diketahui bahwa struktur perkerasan kaku yang terdiri dari lapis PBS tebal 25 cm, lapis WLC 5 cm dan lapis eksisting base course tebal 42 cm memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan Struktur Perkerasan Lentur yang terdiri dari lapis ACWC 4 cm, lapis ACBC 6 cm dan lapis eksisting base course tebal 42 cm sehingga desain struktur perkerasan kaku merupakan pilihan yang lebih baik untuk dilaksanakan dalam kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan pada ruas Jalan Purwodadi-Blora yang memiliki tanah dasar ekspansif. 131 Tabel. 4.33 Perbandingan Hasil Evalusi Analisis Struktur Perkerasan Lentur dengan Struktur Perkerasan Kaku No Kriteria Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku Hasil Rekomendasi 1 Momen SAP-2000 1. Momen maksimal terjadi pada lapis struktur perkerasan paling bawah yaitu base course. 2. Nilai momen maksimal yang terjadi dilapis perkerasan paling bawah adalah 126 Kg.cm. 3. Dari gambaran bidang momennya lapisan struktural terjadi pada lapisan base course yang terletak tepat diatas lapisan subgrade sehingga perlindungan lapisan subgrade relatif kurang baik. 1. Momen maksimal terjadi pada lapis struktur perkerasan paling atas yaitu PBS. 2. Nilai momen maksimal yang terjadi dilapis perkerasan paling bawah adalah 40 Kg.cm. 3. Dari gambaran bidang momennya diketahui bahwa struktur perkerasan PBS berfungsi sebagai lapisan struktural yang memikul beban yang bekerja diatasnya sehingga lapisan subgrade perkerasan dapat terlindungi dengan baik. Struktur perkerasan kaku memiliki keunggulan yang lebih baik dalam hal melindungi lapisan subgrade dari pada struktur perkerasan lentur. Hal ini berdasarkan nilai momen dibawah struktur perkerasan kaku nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan perkerasan lentur. 2 Tegangan SAP-2000 1. Tegangan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,301 Kgcm 2 . 2. Angka keamanan daya dukung tanah dasarnya antara 17-18. 3. Pola distribusi tegangan relatif tidak merata. 4. Tanah dasar kuat dan aman dalam mendukung struktur perkerasan yang ada diatasnya. 1. Tegangan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,3526 Kgcm 2 . 2. Angka keamanan daya dukung tanah dasarnya rata-rata 15. 3. Pola distribusi tegangan relatif merata. 4. Tanah dasar kuat dan aman dalam mendukung struktur perkerasan yang ada diatasnya. Daya dukung tanah dibawah kedua struktur perkerasan kuat dan aman. Meskipun nilai daya dukung tanah dibawah strukur perkerasan lentur lebih baik daripada struktur perkerasan kaku tetapi stabilitas struktur perkerasan kaku lebih baik dibandingkan dengan struktur perkerasan lentur mengingat pola distribusi tegangan yang terjadi relatif merata dan seragam. Dengan demikian struktur perkerasan kaku lebih cocok dilaksanakan. 132 Tabel. 4.33 Perbandingan Hasil Evalusi Analisis Struktur Perkerasan Lentur dengan Struktur Perkerasan Kaku lanjutan No Kriteria Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku Hasil Rekomendasi 3 Lendutan SAP-2000 1. Lendutan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,1416 cm. 2. Angka keamanan lendutan antara 37- 39. 3. Pola distribusi lendutan relatif tidak meratatidak seragam. 4. Lendutan yang terjadi masih dalam batas yang diijinkan dan aman. 1. Lendutan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,1660 cm. 2. Angka keamanan lendutan rata-rata 32. 3. Pola distribusi lendutan relatif merataseragam. 4. Lendutan yang terjadi masih dalam batas yang diijinkan dan aman. Lendutan yang terjadi pada tanah dasar dibawah kedua struktur perkerasan belum melampaui batas yang diijinkan sehingga aman. Meskipun nilai lendutan yang terjadi dibawah strukur perkerasan lentur lebih kecil daripada struktur perkerasan kaku namum stabilitas struktur perkerasan kaku lebih baik dibandingkan dengan struktur perkerasan lentur mengingat pola distribusi lendutan yang terjadi relatif merata dan seragam. Dengan demikian struktur perkerasan kaku lebih cocok dilaksanakan. 4 Tegangan BISAR 3.0 1. Tegangan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,1749 Kgcm 2 . 2. Angka keamanan daya dukung tanah dasarnya antara 30-109. 3. Pola distribusi tegangan relatif tidak meratatidak seragam. 4. Tanah dasar kuat dan aman dalam mendukung struktur perkerasan yang ada diatasnya. 1. Tegangan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,0357 Kgcm 2 . 2. Angka keamanan daya dukung tanah dasarnya antara 148-219. 3. Pola distribusi tegangan relatif merataseragam. 4. Tanah dasar kuat dan aman dalam mendukung struktur perkerasan yang ada diatasnya. Daya dukung tanah dibawah kedua struktur perkerasan kuat dan aman. Nilai daya dukung tanah dibawah strukur perkerasan kaku lebih baik daripada struktur perkerasan lentur. Stabilitas struktur perkerasan kaku lebih baik dibandingkan dengan struktur perkerasan lentur mengingat pola distribusi tegangan yang terjadi relatif merata dan seragam. Dengan demikian struktur perkerasan kaku lebih cocok dilaksanakan. 133 Tabel. 4.33 Perbandingan Hasil Evalusi Analisis Struktur Perkerasan Lentur dengan Struktur Perkerasan Kaku lanjutan No Kriteria Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku Hasil Rekomendasi 5 Lendutan BISAR 3.0 1. Lendutan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,1034 cm. 2. Angka keamanan lendutan antara 24- 36. 3. Pola distribusi lendutan relatif tidak meratatidak seragam. 4. Lendutan yang terjadi masih dalam batas yang diijinkan dan aman. 1. Lendutan maksimal yang terjadi pada tanah dasar adalah 0,0531 cm. 2. Angka keamanan lendutan antara 47 sampai 54. 3. Pola distribusi lendutan relatif merataseragam. 4. Lendutan yang terjadi masih dalam batas yang diijinkan dan aman. Lendutan yang terjadi pada tanah dasar dibawah kedua struktur perkerasan belum melampaui batas yang diijinkan sehingga aman. Nilai lendutan yang terjadi dibawah strukur perkerasan kaku lebih kecil daripada struktur perkerasan lentur. Stabilitas struktur perkerasan kaku lebih baik dibandingkan dengan struktur perkerasan lentur mengingat pola distribusi lendutan yang terjadi relatif merata dan seragam. Dengan demikian struktur perkerasan kaku lebih cocok dilaksanakan. 6 Kemampuan dalam meredam tekanan mengembang tanah dasarnya Tekanan yang dihasilkan dari berat struktur adalah 0,12 Kgcm 2 Tekanan yang dihasilkan dari berat struktur adalah 0,17 Kgcm 2 Tekanan yang dihasilkan dari struktur perkerasan kaku lebih besar jika dibanding dengan perkerasan lentur sehingga stabilitas dan kemampuan perkerasan kaku dalam meredam tekanan pengembangan tanah dasarnya lebih baik daripada perkerasan lenturnya. Dengan demikian struktur perkerasan kaku lebih cocok dilaksanakan. commit to user

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan pada ruas jalan Purwodadi-Blora dan setelah dilakukan analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis data tanah didapatkan data tanah dasar pada ruas jalan Purwodadi-Blora merupakan tanah dengan klasifikasi tanah lempung lanauan CH High Clay dengan butiran lolos saringan No. 200 rata-rata sebesar 82,75 , kadar fraksi lempung 31,629 , Indek Plastisitas rata-rata sebesar 44,25 , Liquid Limit rata-rata sebesar 80 , CBR soaked rata-rata 3,395 90 mewakili, CBR lapangan rata-rata 2 , nilai tekanan mengembang rata-rata 0,08 Kgcm 2 dan nilai tingkat aktivitas sebesar 1,37. Potensi pengembangan dan tingkat aktifitas tanah dasar masuk dalam kategori tinggi sampai sangat tinggi. 2. Berdasarkan hasil analisis struktur desain perkerasan yang dilakukan dengan SAP-2000 didapatkan hasil besarnya momen, tegangan dan lendutan maksimal yang terjadi pada dasar lapis perkerasan lentur adalah 126 Kg.cm; 0,30 Kgcm 2 ; dan 0,14 cm. Besarnya momen, tegangan dan lendutan maksimal yang terjadi pada dasar lapis perkerasan kaku adalah 40 Kg.cm; 0,35 Kgcm 2 ; dan 0,17 cm. Berdasarkan hasil analisis struktur desain perkerasan yang dilakukan dengan BISAR 3.0 didapatkan hasil besarnya nilai tegangan dan lendutan maksimal yang terjadi pada dasar lapis perkerasan lentur adalah 0,17 Kgcm 2 ; dan 0,10 cm. Besarnya tegangan dan lendutan maksimal yang terjadi pada dasar lapis perkerasan kaku adalah 0,035 Kgcm 2 ; dan 0,05 cm. Hal itu menunjukkan perkerasan kaku memiliki stabilitas dan daya dukung lebih baik daripada perkerasan lentur. 134