commit to user
79
4.2.3.3 Tingkat Keaktifan Activity
Tingkat keaktifan tanah dasarnya dapat diketahui melalui beberapa pendekatan yaitu :
A. Cara Skempton
Menurut Skempton besarnya nilai tingkat keaktifan jika dikorelasikan dengan potensi pengembangan tanah maka tanah lempung dibagi menjadi tiga kelas yaitu
tidak aktif nilainya kurang dari 0,75; normal nilainya 0,75-1,25 dan aktif nilainya lebih dari 1,25. Dari analisis data tanah diketahui bahwa pada ruas jalan Purwodadi-
Blora mempunyai nilai Fraksi lempung rata-rata 31,629 dan nilai PI rata-rata 44,25 . Berdasarkan data itu, maka nilai tingkat aktifitas dapat dihitung sebagai berikut :
39 ,
1 629
, 31
25 ,
44 =
= =
CF PI
Ac
Hasil analisis tingkat keaktifan tanah pada ruas jalan Purwodadi-Blora menurut Skempton selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11 Korelasi Tingkat Keaktifan
dengan Potensi Pengembangan Tanah Dasar ruas Jalan Purwodadi-Blora, dibawah ini :
Tabel 4.11 Korelasi Tingkat Keaktifan dengan Potensi Pengembangan Tanah Dasar ruas Jalan Purwodadi-Blora berdasarkan Cara Skempton
Tingkat Keaktifan Cara Skempton Ruas Purwodadi-Blora
Tingkat Keaktifan
Potensi Pengembangan Tingkat
Keaktifan Potensi
Pengembangan 0,75
Tidak Aktif Rata-rata
1,39 Aktif
0,75 – 1,25 Normal
1,25 Aktif
Berdasarkan analisis seperti pada Tabel 4.11, dapat dinyatakan bahwa tingkat keaktifan tanah dasar ruas jalan Purwodadi-Blora masuk kategori aktif sehingga
berpengaruh terhadap terjadinya potensi pengembangan tanah dasarnya.
B. Cara Seed et al 1962
Menurut Seed, besarnya nilai tingkat keaktifan dapat di tentukan dengan menggunakan besaran data parameter tanah berupa nilai fraksi lempung dan nilai PI.
Dari analisis data tanah diketahui bahwa pada ruas jalan Purwodadi-Blora mempunyai nilai fraksi lempung rata-rata 31,629 dan nilai PI rata-rata 44,25 .
Berdasarkan data itu, maka nilai tingkat aktifitas dapat dihitung sebagai berikut :
commit to user
80 05
, 2
10 629
, 31
25 ,
44 10
= −
= −
= CF
PI Ac
Nilai-nilai tersebut jika diplotkan pada grafik cara Seed akan diketahui besarnya tingkat potensi mengembang tanah yang dipadatkan pada ruas jalan
Purwodadi-Blora seperti dapat dilihat pada Gambar 4.6 Klasifikasi Potensi Pengembangan Tanah Dasar ruas Jalan Purwodadi-Blora berdasarkan Cara Seed et
al, sebagai berikut :
Gambar 4.6 Klasifikasi Potensi Pengembangan Tanah Dasar ruas Jalan Purwodadi- Blora berdasarkan Cara Seed et al
Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.6, dapat dinyatakan bahwa besarnya tingkat keaktifan tanah jika dikorelasikan dengan potensi
pengembangan tanah dasar pada ruas jalan Purwodadi-Blora tergolong aktif dan sangat tinggi.
4.3 Desain Perbaikan Struktur Perkerasan pada Pelaksanaan Rehabilitasi Ruas Jalan Purwodadi-Blora
Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah diketahui bahwa kegiatan perbaikan perkerasan jalan pada ruas jalan Purwodadi-
Blora telah dilakukan setiap tahun melalui kegiatan pemeliharaan berkala jalan dan peningkatan jalan. Pada tahun 2010, ruas jalan ini mendapatkan alokasi anggaran
yang sangat besar untuk kegiatan pemeliharaan dan peningkatan jalan yang mengalami kerusakan pada ruas jalan ini. Adapun Paket Pekerjaan Pemeliharaan