Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
Tabel 4.1
Deskriptif Statistik
Variabel Terikat
Model Pembelajaran Rata-
Rata Simpangan
Baku N
MTVS
Langsung 0,35
1,27 20
Inkuiri 3,10
1,86 20
Total 3,45
3,13 40
HB
Langsung 4,50
3,24 20
Inkuiri 1,70
2,20 20
Total 6,20
5,44 40
Tabel 4.1 di atas menunjukkan deskripsi statistik Microsoft Excel 2007 secara keseluruhan. Rata-rata motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran
pembelajaran langsung adalah 0,35 dengan simpangan baku 1,27. Kemudian rata- rata motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran inkuiri adalah 3,10
dengan simpangan baku 1,86. Rata-rata hasil belajar permainan sepakbola melalui model pembelajaran
langsung adalah 4,50 dengan simpangan baku 3,24. Kemudian rata-rata hasil belajar permainan sepakbola melalui model pembelajaran inkuiri adalah 1,70
dengan simpangan baku 2,20.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratannya yaitu : 1 Uji Normalitas dan 2 Uji Homogenitas.
1. Uji Normalitas
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
82 Bentuk uji ini digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan
dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak normal. Peneliti menggunakan teknik analisis dengan menggunakan menu statistik 1-Samples K-S.
Adapun hasil penghitungan uji normalitas data sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Variabel Terikat
Model pembelajaran
Lo
Lt Keterangan Kesimpulan
MTVS
Langsung 0,187
0,190 Diterima
Normal Inkuiri
0,173 0,190
Diterima Normal
HB
Langsung 0,176
0,190 Diterima
Normal Inkuiri
0,140 0,190
Diterima Normal
Untuk melihat data tersebut normal atau tidak maka nilai Lo dibandingkan dengan Lt, Apabila Lo Lt maka data berdistribusi normal. Dari tabel 4.2 di atas
diketahui bahwa nilai Lo untuk motivasi belajar kelompok model langsung adalah 0,187, Lt = 0,190. Lo O,187 Lt 0,190 maka Ho diterima, sedangkan untuk
motivasi belajar kelompok model inkuiri adalah 0,173, Lt = 0,190 maka Ho diterima dengan demikian distribusi data motivasi belajar dari kedua kelompok di
atas dinyatakan normal. Selanjutnya dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai KS untuk hasil belajar permainan sepakbola kelompok model langsung adalah
0,176, Lt = 0,190 Lo Lt 0,176, maka Ho diterima, sedangkan untuk hasil belajar
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83 permainan sepakbola kelompok inkuiri adalah 0,140, Lt = 0,190 Lt 0,140
dengan demikian distribusi data hasil belajar permainan sepakbola dari kedua kelompok di atas dinyatakan normal.
2.
Uji Homogenitas
Bentuk uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Adapun hasil dari uji homogenitas dengan
menggunakan Microsoft Office 2007 :
Tabel 4.3
Uji Homogenitas
Variabel Terikat
F
hitung
F
tabel
Keterangan Kesimpulan. Motivasi
belajar
2,14 2,21
Ho Diterima Data Homogen
Hasil belajar 2,15
2,21 Ho Diterima Data Homogen
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai F
hitung
motivasi belajar 2,14, F
tabel
= 2,21 maka Ho diterima, dengan begitu data hasil tes motivasi belajar dinyatakan
Homogen dan untuk nilai F
hitung
hasil belajar permainan sepakbola 2,15, F
tabel
= 2,21 maka Ho diterima, dengan begitu data hasil tes hasil belajar permainan
sepakbola dinyatakan Homogen.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84
C. Pengujian Hipotesis