Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diperoleh hasil penghitungan diinterpretasikan pada interpretasi nilai r pada tabel berikut menurut Riduwan 2011, hlm. 138.
Tabel 3.6 Interpretasi Nilai r
Interval Koefisien Kriteria Keterandalan
0.80-1.000 Sangat Tinggi
0.60- 0.799 Tinggi
0.40- 0.599 Cukup
0.20- 0.399 Rendah
0.00- 0.199 Sangat Rendah
Instrumen tersebut memiliki koefisien korelasi sebesar 0.818457, nilai tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
e. Pelaksanaan Pembelajaran
Eksperimen atau pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan tiga kali seminggu. Mengenai jangka
waktu lamanya latihan menurut Juliantine, dkk. 2007, hlm. 2.65 menyatakan bahwa: “latihan sebaiknya dilakukan 3 kali dalam seminggu.” Adapun latihan
yang diperlukan adalah selama 6 minggu .
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pemanasan, inti, dan penutup. Adapun uraian pembelajarannya adalah sebagai
berikut: 1
Pemanasan Sebelum memulai pembelajaran subyek diinstruksikan untuk melakukan
peregangan dengan bimbingan dari penulis, yaitu melakukan peregangan statis, lari mengelilingi lapang dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10
menit. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, serta menjelaskan materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pemanasan ini selalu
penulis berikan pada setiap pertemuan dengan dipimpin langsung oleh penulis sendiri.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Inti
Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang ditetapkan yaitu dengan materi shooting, passing-stopping, dan dribbling. Materi
pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri.
3 Penutup
Pada akhir pembelajaran atau penutup dilakukan evaluasi kegiatan, antara lain: menjelaskan makna dan tujuan pembelajaran yang dilakukan, kemudian
pelemasan untuk melemaskan otot-otot yang tegang karena telah digunakan pada inti pembelajaran.
Program pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar
Dalam penelitian untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Menurut Arikunto 2002, hlm. 126 menjelaskan,
bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode.” Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan tes, sebagaimana yang dijelaskan
olah Nurhasan 2007, hlm. 3 bahwa tes adalah “Suatu alat ukur yang dapat
digunakan untuk memperoleh data yang objektif t entang hasil belajar siswa.”
Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh
hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Tes yang dilakukan pertama adalah tes kemampuan passing dan stoping yang
akan diberikan peneliti pada testee. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut: 1
Tujuan tes : Mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menembak dan menahan bola.
2 Alat yang digunakan :
a. Bola 2 buah
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Stop watch
c. Bangku swedia 4 buah papan ukuran 3m x 60 cm sebanyak 2 buah
d. Kapur.
3 Petunjuk Pelaksanaan:
a. Testee berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari
sasaranpapan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak ataupun sebaliknya.
b. Pada aba-aba “Ya”, testee mulai menembak bola ke sasaranpapan dan
menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak yang akan menembak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan tembakan
pertama. c.
Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30 detik
d. Apabila gagal ke luar dari daerah tembakan, maka testee menggunakan
bola cadangan yang telah disediakan. 4
Gerakan tersebut dinyatakan Sah bila : a.
Menembak dengan kedua kaki secara bergantian. Contoh kaki kiri, kaki kanan, kaki kiri dst
b. Menahan bola dengan kaki dibelakang garis tembak
5 Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :
a. Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menembak
bola b.
Hanya menahan dan menembak bola dengan satu kaki. 6
Cara menskor : Jumlah menembak dan menangkis bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan 1,
diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.
Untuk lebih jelasnya format penilaian passing-stoping penulis tampilkan ke dalam bentuk gambar sebagai berikut.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60 cm
4 m
4 m
3 m Gambar 3.2
Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola sumber nurhasan, 2007, hlm. 207
Selain pemberian tes awal stoping-passing yaitu untuk mengukur hasil belajar dalam aspek psikomotor, siswa juga harus diperhatikan proses belajar dari aspek
yang lainnya seperti aspek kognitif dan afektif. Untuk melihat perkembangan hasil belajar dari aspek kognitif dan afektif harus dilakukan pengamatan langsung
oleh penulis dengan melakukan observasi saat pemberian materi. Baik itu untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
Tes yang kedua dilakukan adalah tes menggiring bola dribbling. Adapun tata cara pelaksanaan tes menggiring bola dribbling adalah sebagai berikut :
1 Tujuan untuk mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki
dalam menggiring bola. 2
AlatPerlengkapan yang digunakan adalah bola, stopwatch, enam buah rintangan patoktongkat, tiang bendera, kapur, dan alat tulis.
3 Petunjuk pelaksanaan tes yaitu sebagai berikut :
Pada aba-aba siap naracoba berdiri di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketika ada peluit star naracoba mulai melakukan dribbling dengan melewati lintasan pada beberapa patok dengan mengikuti arahtanda
panah lintasan. Apabila melakukan kesalahan naracoba haru scepat memperbaikinya
atau mengejar bola kembali kelintasan tes tanpa menyentuh bola dengan anggota badan lainnya selain kaki.
Melakukan dribel bola dengan kaki yang saling bergantian antara kanan dan kiri atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola.
Gerakan menggiring dinyatakan salah apabila naracoba menggiring di luar lintasan tes yang telah di buat, menggiring hanya dengan satu
kaki, dan menggunakan anggota badan lain selain kaki ketika menggiring bola.
4 Skor adalah waktu yang di tempuh oleh naracoba dalam menggiring bola
dari mulai peluit start sampai garis finish.
5 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram tes di bawah ini :
Finish Start
5 M 5 M
Gambar 3.3 : Diagram lapangan Tes Menggiring Bola
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber nurhasan, 2007, hlm. 211 Tes yang ketiga dilakukan adalah Tes menembak menendang bola ke sasaran
shooting 1 Tujuan :
Mengatur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam menyepak bola ke sasaran.
2 Alat yang digunakan: -
Bola -
Stop watch -
Gawang -
Nomor-nomor -
Tali 3 Petunjuk pelaksanaan:
- Testee berdiri dibelakang bola yang diletakkan pada seluruh titik berjarak
16,5 m di depan gawang sasaran -
Tidak ada aba-aba dari testee -
Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai kena sasaran
- Testee diberi 3 tiga kali kesempatan
4 Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila: -
Bola keluar dari daerah sasaran -
Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 dari sasaran 5 Cara menskor:
- Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali
kesempatan -
Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.
Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini:
7 5 3 1 3 5 7
78 cm 90 cm 103 cm 185 cm 103 cm 90 cm 78 cm
...............................................
Gambar 3.4 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola ke Saasaran
sumber nurhasan, 2007, hlm. 214
H. Teknik analisis data