Perbaungan yaitu sebesar 869 jiwakm², disusul Kecamatan Teluk Mengkudu 617 jiwakm². Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah
Kecamatan Kotarih 106 jiwakm² dan Kecamatan Bintang Bayu 128 jiwakm².
4.2. Klasifikasi Pertumbuhan Sektor Perekonomian Wilayah Kabupaten
Serdang Bedagai
Metode Klassen Tipology digunakan untuk mengetahui pengelompokkan sektor ekonomi dalam Kabupaten Serdang Bedagai menurut struktur
pertumbuhannya. Dengan menggunakan Matrix Klassen dapat dilakukan empat pengelompokkan sektor dengan memanfaatkan laju pertumbuhan dan nilai kontribusi.
Tabel 4.3 menyajikan hasil pengolahan data pada Lampiran 3, yaitu berupa rata-rata laju pertumbuhan dan kontribusi sektor PDRB Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2009. Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling
besar terhadap PDRB Kabupaten Serdang Bedagai adalah sektor pertanian, lalu diikuti sektor industri dan pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Untuk pertumbuhan rata-rata, paling besar ditunjukkan oleh sektor bangunan, kemudian diikuti sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor listri, gas dan air.
Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan rata-rata paling kecil, yaitu sektor industri dan pengolahan.
Selain itu, secara Provinsi sektor-sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling besar adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor yang menyumbangkan kontribusi
Universitas Sumatera Utara
rata-rata paling kecil, yaitu sektor listrik, gas dan air minum, dan sektor pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan rata-rata Provinsi Sumatera Utara paling
tinggi adalah sektor pengangkutan dan komunikasi, diikuti sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor bangunan, dan sektor jasa-jasa. Sementara
sektor pertambangan dan penggalian mempunyai pertumbuhan paling kecil.
Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2009
Serdang Bedagai Sumatera Utara
No Sektor Rata-rata
Pertumbuhan Si
Rata-rata Kontribusi
Ski Rata-rata
Pertumbuhan S
Rata-rata Kontribusi
Sk
1 Pertanian 4,44
41,39 4,33
24,22 2 Pertambangan
dan Penggalian
12,42 1,34 5,58 1,21 3 Industri
dan Pengolahan
4,81 19,20 4,20 23,45 4
Listrik, Gas dan Air 10,96
0,58 3,70
0,76 5 Bangunan
13,63 8,80
9,14 6,56
6 Perdagangan, Hotel
dan Restoran 5,43 16,15 6,20 18,35
7 Pengangkutan dan
Komunikasi 6,96 0,72 9,67 9,04
8 Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan 7,82 3,24 9,38 6,70
9 Jasa-jasa 9,79
8,58 7,16
9,71
Sumber: Data Lampiran 1 dan 2 diolah Selanjutnya, melalui data pada Tabel 4.3 dapat diklasifikasikan sektor PDRB
Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2005-2009 berdasarkan Tipologi Klassen sebagaimana tercantum pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Klasifikasi Sektor PDRB Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2009 berdasarkan Tipologi Klassen
Kuadran I Kuadran II
Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat developed sektor
si s dan ski sk
Sektor maju tapi tertekan stagnant sektor
si s dan ski sk
Sektor Pertanian Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor Bangunan
Kuadran III Kuadran IV
Sektor potensial atau masih dapat berkembang developing sektor
si s dan ski sk Sektor relative tertinggal
underdeveloped sektor si s dan ski sk
Sektor industri dan pengolahan Sektor gas, listrik dan air bersih
Sektor Jasa-jasa Sektor Perdagangan, hotel dan restoran
Sektor Pengangkutan dan komunikasi Sektor Keuangan, persewaan dan Jasa
Perusahaan
Sumber: Data diolah Sesuai hasil analisis pada Tabel 4.4 terhadap PDRB Kabupaten Serdang
Bedagai, menunjukkan sektor pertanian, sektor pertambangn dan pengalian, dan sektor bangunan yang dapat dikategorikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat.
Sektor-sektor yang tergolong ke dalam sektor potensial untuk berkembang adalah sektor industri dan pengolahan, sektor gass, lsitrik dan air, dan sektor jasa-jasa Hasil
analisis menunjukkan terdapat tiga sektor di Kabupaten Serdang Bedagai tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. 4.3.
Analisis Location Quotient LQ
Universitas Sumatera Utara
Analisis Location Quotient LQ digunakan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi dalam PDRB yang dapat digolongkan ke dalam sektor basis dan non basis.
LQ merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor di Kabupaten Serdang Bedagai terhadap besarnya peranan sektor tersebut di tingkat
Provinsi Sumatera Utara. Nilai LQ 1 berarti bahwa peranan suatu sektor di Kabupaten lebih dominan
dibandingkan sektor di tingkat Provinsi dan sebagai petunjuk bahwa Kabupaten surplus akan produk sektor tersebut. Sebaliknya bila nilai LQ 1 berarti peranan
sektor tersebut lebih kecil di Kabupaten dibandingkan peranannya di tingkat Provinsi. Nilai LQ dapat dikatakan sebagai petunjuk untuk dijadikan dasar untuk
menentukan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Karena sektor tersebut tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di dalam daerah, akan tetapi dapat juga memenuhi
kebutuhan di daerah lain atau surplus. Hasil perhitungan Location Quotient LQ Kabupaten Serdang Bedagai dari
kurun waktu tahun 2005-2009 pada Lampiran 5 dicantumkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient LQ Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2009
No Sektor
2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
1 Pertanian 1.6897 1.7234 1.7268 1.7090 1.6961
1.7090 2 Pertambangan
dan Penggalian
0.9285 1.1168 1.1233 1.1419 1.1994 1.1020 3 Industri
Pengolahan 0.8105 0.8051 0.8086 0.8308 0.8409 0.8192 4
Listri, Gas dan Air Minum
0.6474 0.7079 0.7940 0.8261 0.8498 0.7650 5 Bangunan
1.2081 1.2908 1.3841 1.3975 1.4107 1.3382 6 Perdagangan,
Hotel dan Restoran
0.9049 0.8835 0.8702 0.8730 0.8713 0.8806
Universitas Sumatera Utara
7 Pengangkutan dan
Komunikasi 0.0853 0.0808 0.0784 0.0788 0.0779 0.0803
8 Keuangan dan
Jasa 0.5049 0.4941 0.4772 0.4678 0.4756 0.4839 9 Jasa-jasa
0.8647 0.8720 0.8880 0.8926 0.9003 0.8835
Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 4.5 dari hasil perhitungan indeks Location Quotient PDRB
Kabupaten Serdang Bedagai selama periode pengamatan tahun 2005-2009, maka dapat teridentifikasikan sektor-sektor basis dan non basis, dimana menunjukkan
bahwa terdapat tiga sektor basis di Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu: sektor pertanian dengan LQ rata-rata sebesar 1,7090, sektor pertambangan dan penggalian
dengan LQ rata-rata 1,1020, dan sektor bangunan dengan LQ rata-rata sebesar 1,3882. Hal ini menunjukkan sektor pertanian, sektor perttambangan dan penggalian,
dan sektor bangunan merupakan sektor basis yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Serdang Bedagai. Meskipun sektor basis merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai, akan tetapi peran sektor non basis tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena dengan adanya
sektor basis akan dapat membantu pengembangan sektor non basis menjadi sektor basis baru.
4.4. Analisis Shift Share