Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanasi penjelasan, penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya yaitu yang bertujuan mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi mengungkapkan, dan menyelidiki hubungan kausalitas. Pada tingkatan eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu Program Keselamatan X 1 , Kesehatan Kerja X 2 berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Y.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant AMP Kawasan Medan di Basecamp Patumbak Pasar V. Waktu penelitian dimulai bulan Maret 2011 sampai dengan Agustus 2011.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas keterkaitan atau pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant AMP kawasan Medan.

3.4 Definisi Operasional

a. Variabel Independent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen. Variabel independen disebut dengan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi Situmorang, et.al, 2010:8. Variabel independent pada penelitian ini adalah: b. Universitas Sumatera Utara 1. Keselamatan Kerja X 1 Keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja sehingga dengan lingkungan kerja yang aman akan membuat para pekerja menjadi sehat dan produktif yang akan meningkatkan kualitas kehidupan kerja dan meningkatkan produktivitas. Adapun indikator dari keselamatan kerja variabel X 1 yaitu : a Alat perlindungan kerja disediakan oleh perusahaan untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja. b Peralatan kerja konstruksi harus tetap diperhatikan untuk mencegah bahaya dalam proses konstruksi. c Perusahaan melaksanakan pengaturan lingkungan kerja d Perusahaan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan. e Pelatihan diberikan kepada setiap para pekerja konstruksi sesuai keahliannya Ervianto, 2005:198. 2. Kesehatan Kerja X 2 kesehatan kerja menunjukkan kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja, maka kesehatan kerja karyawan harus diperhatikan agar mereka dapat bekerja secara sehat sehingga produktivitas kerja yang optimal dapat dicapai. Individu yang sehat adalah yang bebas dari penyakit, cidera serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal. Praktik manajemen Kesehatan di perusahaan bertujuan untuk memelihara kesejahteraan individu secara menyeluruh Mathis dan Jakson, 2002:245. Adapun indikator kesehatan kerja adalah sarana kesehatan, standar jam kerja yaitu periode waktu kerja yang ditentukan untuk menghindari stres emosi atau gangguan fisik, pendidikan mengenai kesehatan, check-up dan komunikasi. Universitas Sumatera Utara b. Variabel Dependent adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel dependen disebut dengan variabel terikat atau variabel terpengaruh Situmorang,et.al, 2010:7. Ada pun variabel dependent adalah Produktivitas Kerja Karyawan Y. Produktivitas Kerja Karyawan menyangkut masalah akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam proses produksi. Produktivitas tidak terlepas dari efisiensi dan efektivitas dimana efisiensi diukur dengan rasio output dan input Sulistiyani, 2009:247. Adapun indikator produktivitas kerja adalah sebagai berikut: 1 Knowledge Pengetahuan dan keterampilan merupakan dasar pencapaian produktivitas. Pengetahuan atau daya pikir menjadi suatu kontribusi dalam pemecahan masalah, termasuk dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu memberikan pekerjaan dengan baik dan produktif. 2 Skills Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu. Jika karyawan memiliki keterampilan yang baik maka akan semakin produktif. 3 Abilities Abilities merupakan kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seseorang karyawan. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian, jika pengetahuan dan keterampilan tinggi, maka abilities juga akan tinggi. 4 Attitude dan behavior Sangat erat hubungan antara kebiasaan dengan perilaku. Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan karyawan baik, maka perilaku karyawan juga akan Universitas Sumatera Utara baik. Dengan kondisi pegawai yang seperti itu, maka produktivitas dapat dipastikan terwujud Sulistiyani dan Rosidah, 2009:248. Penulis merumuskan mekanisme operasional variabel berdasarkan defenisi yang telah dipaparkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasional Variabel No Variabel Defenisi Indikator Skala 1 Keselamatan Kerja X 1 Keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja sehingga dengan lingkungan kerja yang aman akan membuat para pekerja menjadi sehat dan produktif yang akan meningkatkan kualitas kehidupan kerja dan meningkatkan produktivitas a. Alat pelindung kerja b. peralatan kerja c. Keadaan lingkungan kerja d. pengawasan e. pelatihan kerja Likert 2 Kesehatan Kerja X 2 kesehatan kerja menunjukkan kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja, maka kesehatan kerja karyawan harus diperhatikan agar mereka dapat bekerja secara sehat sehingga produktivitas kerja yang optimal dapat dicapai. a. Sarana kesehatan b. Standar jam kerja c. Pendidikan mengenai kesehatan d. Check-up e. komunikasi Likert 3 Produktivitas Kerja Y Produktivitas Kerja Karyawan menyangkut masalah akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam proses produksi. Produktivitas tidak terlepas dari efisiensi dan efektivitas dimana efisiensi diukur dengan rasio output dan input. a. Knowledge b. Skills c. Abilities d. Attitude e. behaviors Likert Sumber : Yuli 2005:211, Sulistiyani, 2009:247, diolah oleh penulis. Universitas Sumatera Utara

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

12 73 89

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

4 55 89

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Adhi Karya Kawasan Medan (Plant Patumbak).

11 128 75

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK DIVISI KONSTRUKSI III WILAYAH MEDAN. SKRIPSI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2013.

1 5 26

I. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Sumber Daya Manusia (SDM) - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

0 0 14

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan

0 6 11

I. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Sumber Daya Manusia (SDM) - Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

0 0 14

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

0 1 11