4. Faktor manusia, yaitu tingkat upah pekerja, kepuasan kerja, insentif, pembagian
keuntungan, dan hubungan kerja mandor-pekerja. Produktivitas dalam proyek konstruksi menggunakan pendekatan yang digunakan untuk
mempelajari produktivitas pekerja adalah : 1.
Work study yaitu teknik manajemen yang bertujuan meningkatkan produktivitas dengan cara menyempurnakan penggunaan sumber daya.
2. Method study yaitu memberikan informasi yang cukup sebagai dasar pengambilan
keputusan tentang metoda yang digunakan. 3.
Work measurement yaitu metode kerja yang untuk dipilih digunakan dalam melaksanan proyek konstruksi harus diyakinkan mengenai manfaat dan efisiensinya. Evaluasi manfaat
ditinjau dari aspek waktu yaitu kendala proyek konstruksi selain kendala mutu dan biaya. Ketepatan dan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan harus selalu dievaluasi. Metode
yang digunakan mendapatkan waktu kerja adalah menggunakan time study Ervianto, 2005:221.
2.2 Penelitian Terdahulu
Rijuna Dewi 2006 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 terhadap kinerja karyawan pada PT.Ecoogren Oleochemical
Medan Plant”. Peneliti menyimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja K3
berpengaruh positif dan signifikan serta dapat memprediksi variabel dependen secara parsial melalui Uji t dengan tingkat signifikansi 0,005 dan nilai t hitung t tabel pada taraf
signifikansi 5.
T. Lestari 2007 melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 dengan Produktivitas Kerja Karyawan Studi Kasus: Bagian
Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa hasil uji korelasi Rank Spearman antara faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja
Universitas Sumatera Utara
dengan produktivitas kerja karyawan menunjukkan bahwa semua faktor K3 memiliki hubungan yang positif dan sangat nyata dengan produktivitas kerja karyawan dapat dilihat
dari nilai korelasi yang positif yaitu rs = 0,743 dengan tingkat kepercayaan 99, db = 73, r tabel = 0,425. Dapat dilihat bahwa rs r tabel, maka berdasarkan hipotesis H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya terdapat hubungan antara K3 dengan produktivitas Kerja karyawan.
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Panggabean 2004:119, pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Keja K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 yang disebut sebagai Undang-
Undang Keselamatan Kerja. Dengan demikian, setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produktivitas. Menurut Nasutio 2000:251, program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja K3 merupakan salah satu usaha untuk melindungi karyawan di tempat kerja agar dapat meningkatkan efisiensi perusahaan melalui peningkatan produktivitas
karyawan.
Menurut
Leon C. Megginson dalam Yuli 2005:211, Keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.
Menurut Schuler Jackson dalam Yuli 2005:218 bahwa suatu lingkungan kerja yang aman akan membuat para pekerja menjadi sehat dan produktif yang akan meningkatkan kualitas
kehidupan kerja dan meningkatkan produktivitas. Menurut Yuli 2005:211, kesehatan kerja menunjukkan kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Menurut Darmawang dalam Yuli 2005:218, Kesehatan kerja karyawan harus diperhatikan agar
mereka dapat bekerja secara sehat sehingga produktivitas kerja yang optimal dapat dicapai sesuai dengan program perlindungan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 : kerangka Konseptual Sumber : Yuli 2005:211, diolah oleh penulis
2.4 Hipotesis