STUDI BANDING .1 GALERI SALIHARA

2.6 STUDI BANDING 2.6.1 GALERI SALIHARA Dari Utan Kayu ke Salihara • KOMUNITAS UTAN KAYU, sebuah kantong budaya di Jalan Utan Kayu 68H, Jakarta Timur, dibentuk oleh sebagian pengasuh majalah Tempo sekitar setahun setelah majalah itu dibredel pemerintah pada 1994, dan juga oleh sejumlah sastrawan, intelektual, seniman, wartawan. Komunitas ini terdiri atas Institut Studi Arus Informasi ISAI, Galeri Lontar, Teater Utan Kayu TUK, Kantor Berita Radio 68H, dan Jaringan Islam Liberal. Tiga di antaranya yang bergerak di lapangan kesenian—Galeri Lontar, Teater Utan Kayu, dan Jurnal Kebudayaan Kalam jurnal ini sudah berdiri awal 1994, dengan dukungan penuh majalah Tempo—secara terus-menerus berupaya menumbuhkan dan menyebarkan kekayaan artistik dan intelektual, baik melalui pertunjukan kesenian, pameran seni rupa, ceramah dan diskusi tentang beragam topik, maupun lewat tulisan yang diterbitkan Kalam. Gambar 2.5 Galeri Salihara Universitas Sumatera Utara • GALERI LONTAR memamerkan karya para seniman dalam dan luar negeri berupa gambar, lukisan, karya grafis, foto, patung, atau instalasi—terutama berdasarkan kualitas dan semangat inovatifnya. Galeri ini telah memperkenalkan para seniman yang kini menempati posisi terdepan dalam khazanah seni rupa Indonesia. • TEATER UTAN KAYU secara berkala menyelenggarakan pementasan lakon, musik, tari, pemutaran film, serta ceramah dan diskusi tentang kebudayaan, seni, dan filsafat. Teater ini memberi ruang seluas-luasnya bagi seniman dari khazanah tradisi maupun seniman kontemporer yang ingin bereksperimen dan menawarkan kebaruan. • JURNAL KEBUDAYAAN KALAM adalah sebuah tempat persemaian dan pertukaran gagasan lintas-disiplin dan lintas-aliran. Jurnal ini menghargai cara pandang baru, ide-ide segar, dan terbuka untuk pelbagai eksperimen penulisan. Setelah terbit 22 nomor sejak 1994, mulai Mei 2007 Kalam beralih rupa, masuk ke dunia maya dalam situs www.jurnalkalam.org. Kalam juga sudah menerbitkan beberapa buku. Komunitas Utan Kayu pun sudah biasa mengelola kegiatan berskala internasional, di antaranya Jakarta International Puppetry Festival 2006, Slingshort Film Festival 2006, dan International Literary Biennale yang kali keempatnya berlangsung pada Agustus tahun 2007. Sayap kesenian Komunitas Utan Kayu, kini sudah berumur sekitar sepuluh tahun, bertekad meneruskan dan mengembangkan apa yang selama ini telah dicapai. Demi menampung perluasan aktivitas itu, para pendiri dan pengelolanya lantas mengambil prakarsa membangun kompleks Komunitas Salihara. • KOMUNITAS SALIHARA berdiri di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.060 m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Terdiri atas tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, serta ruang perkantoran dan wisma. • TEATER SALIHARA dapat menampung hingga 252 penonton. Inilah gedung teater model black box yang pertama di Indonesia. Berdinding kedap suara, teater ini dilengkapi ruang rias serta segala peralatan tata panggung, tata suara, dan tata cahaya modern. Bagian atap Teater Salihara juga dirancang sebagai teater terbuka. • GALERI SALIHARA, berbeda dari kebanyakan bangun galeri umumnya, mengambil bentuk silinder dengan lingkar sedikit oval. Ruang kosong dengan dinding melingkar Universitas Sumatera Utara tanpa sudut, tanpa batas, akan memberikan perspektif pandang yang lebih luas. Pusat jajan berikut aneka makanan dan minuman dengan pemandangan terbuka yang nyaman terletak di bawah bangunan ini. Tak kalah unik adalah unit bangunan empat lantai untuk perkantoran, perpustakaan, wisma, dan toko buku. Lantai paling atasnya sebagian menjorok dan melayang di atas atap gedung teater, sedang lantai paling bawahnya sebagian melesap ke dalam tanah. Dari segi rancang bangun, kompleks Komunitas Salihara dapat dipandang sebagai sebuah percobaan arsitektur yang menarik. Ia karya tiga arsitek dengan kecenderungan masing- masing—gedung teater dirancang oleh Adi Purnomo, gedung galeri oleh Marco Kusumawijaya, dan gedung perkantoran oleh Isandra Matin Ahmad. Ketiganya kemudian duduk bersama untuk memadukan rancangan ke dalam visi yang sama: membangun rumah baru bagi kesenian dan pemikiran yang ramah lingkungan dan hemat energi. Komunitas Salihara akan tumbuh bersama khalayak yang makin cerdas, terbuka, dan demokratis. Para pengelolanya percaya bahwa kepiawaian di bidang seni adalah investasi yang tak ternilai bagi pertumbuhan anak-anak bangsa sejak hari ini. Khalayak adalah bagian sangat penting dalam menyuburkan kepiawaian tersebut. • Fasilitas Salihara • Teater Salihara Universitas Sumatera Utara Teater Salihara dapat menampung hingga 252 penonton. Inilah gedung teater model black box yang pertama di Indonesia. Berdinding kedap suara, teater ini dilengkapi ruang rias serta segala peralatan tata panggung, tata suara, dan tata cahaya modern. Bagian atap Teater Salihara juga dirancang sebagai teater terbuka, bernama Teater Atap Salihara. • Galeri Salihara Galeri Salihara berbeda dari kebanyakan bangun galeri umumnya; dengan bangunan berbentuk silinder dengan lingkar sedikit oval. Ruang kosong dengan dinding melingkar tanpa sudut, tanpa batas, akan memberikan perspektif pandang yang lebih luas. Ruang serbaguna dan pusat jajan Universitas Sumatera Utara berikut aneka makanan dan minuman dengan pemandangan terbuka yang nyaman terletak di bawah bangunan ini. • Serambi Salihara Ruang Serambi Salihara terletak tepat di bawah Galeri Salihara, dan dapat menampung sekitar 70 orang. • Teater Atap Universitas Sumatera Utara Teater Atap adalah ruang terbuka yang merupakan atap dari bangunan Teater Salihara. Atap ini juga berfungsi sebagai penyerap air hujan dengan berlantai tanah yang berumput membuat ruangan Teater Salihara di bawahnya tetap sejuk. Sebagai konsep ruang teater tebuka, Teater Atap telah dicoba untuk pergelaran wayang kulit, konser musik, pembacaan sastra dan pemutaran film. Pembukaan pameran seni rupa juga sering diadakan di Teater Atap ini. Teater Atap dilengkapi dengan fasilitas bar mini yang menyediakan makanan dan minuman yang menambahkan kenyamanan penonton dan hadirin yang sedang menikmati pertunjukan di Teater Atap. Program di Teater Atap dibuka untuk acara di malam hari dengan keindahan bintang malam, cakrawala dan atap-atap Jakarta. • Kedai Salihara Kedai Salihara menyediakan makanan dan minuman serta fasilitas internet nir-kabel wifi gratis. Sambil menunggu pertujukan dimulai atau untuk menikmati suasana Komunitas Salihara anda perlu mencoba menu utama Kedai Salihara seperti nasi bakar, yamien, pecel dengan daun kates, nasi rawon dan menu khas Nusantara lainnya, pun jajanan semisal empek-empek dan tempe mendoan. Untuk minuman disediakan juice dari segala macam buah dihidangkan dingin dan minuman panas. Universitas Sumatera Utara Sponsor Sponsor adalah lembaga yang mendukung penyelenggaraan program seni dan pemikiran di Komunitas Salihara, berupa pemberian dana maupun fasilitas lain. Lembaga yang pernah menjadi sponsor Komunitas Salihara adalah: • Hivos • Jawa Pos • Majalah Berita Mingguan TEMPO • Koran TEMPO • Bakrie untuk Negeri • Mobil Cepu Ltd. • The Indonesian Institute • PT. Newmont Pacific Nusantara • Djarum Super on Art • PT. Indosat • PT. Bank Central Asia, Tbk. • PT. Telkomsel Universitas Sumatera Utara

2.6.2 JAKARTA INTERNATONAL EXPO

JIEXPO memili beberapa ruang serbaguna yaitu Gedung Pusat Niaga, Hall A, B, C D, E, Gambir Expo dan Ruang terbuka Open Space. Tiap ruang serbaguna memiliki spec yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap – tiap acara. SITEMAP JIEXPO Gambar 2.6. Jakarta International Expo Universitas Sumatera Utara BUILDING SPECIFICATION Universitas Sumatera Utara FACILITIES  Seminar Rooms 1. Sumeru Room Specification Size : 26 x 35 m High : 5.5 m Consists of 2 rooms each measuring 26 x 18m Standing Party for 1800 people Theater Style for 1000 people Class Room for 600 people Round Table Setting for 400 people

2. Bromo Room

Specification Size : 36 x 12 m High : 3.5 m Consists of 4 rooms each measuring 9 x 12m Standing party for 600 people Theater Style for 400 people Class Room for 200 people Round Table Setting for 150 people Universitas Sumatera Utara

3. Kerinci Room

Specification Size : 36 x 14 m High : 3.5 m Consists of 4 rooms each measuring 9 x 14m Theater Style for 400 people Class Room for 200 people Round Table Setting for 100 people

4. Rinjani Room

Specification Size : 27 x 14 m High : 3.5 m Consists of 3 rooms each measuring 9 x 14m Theater Style for 300 people Class Room for 150 people Round Table Setting for 100 people.  Gambir Expo Universitas Sumatera Utara Situated in an area of 10,000 m2 with a capacity up to 7000 people at a standing party, Gambir Expo is one of a few places that cater for outdoor events in Jakarta. JIExpo located in the north side, with separated direct entry access from the main road in Kemayoran, makes this place easily accessed and suitable for the reception events weddings, birthdays, as well as corporate. The lake, which located next to Kampung Betawi, Gambir Expo kemayoran complex, also added as a special attraction for your events. We also provide five-star standard facilities, including catering to support all your event needs. Gambir Kemayoran Expo, which has a special area within the PRJ Kemayoran Jakarta is currently also completed with a few stalls in that can be permanently and continuously leased throughout the year, and are no longer can be leased during the Jakarta Fair only. At least 157 kiosks can be used for promotion of your products. Traffic access is so easy to get, as well as an addition of the parking facility with the capacity is up to 7000 units of cars, presumably Gambir Expo Kemayoran Jakarta is able to fulfill the needs of Jakarta societies Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Walt Disney Hall – Frank O. Gehry

Bangunan ini berfungsi sebagai bangunan teater hall yang dimiliki oleh Walt Disney. Frank Gehry menggunakan material Titanium Cladding sebagai material yang melapisi bangunan ini. Bangunan ini oleh beberapa pendapat dianggap sebagai bangunan bertema ekspresionisme. Ciri – cirri desain Frank Gehry pada bangunan ini berupa bentukan Irrational, gigantic proportion, memakai doktrin function follow form dan yang terkahir adalah bangunan in menjauhi kaidah kaidah bangunan modernisme. Bentukan titanium cladding yang emliuk liuk merupakan ekspresi yang diungkapkan gehry pada bangunan ini, material penutup bangunan ini yaitu titanium cladding juga mendukung efek dramatis yang di ciptakan bangunan ini. Jelas terlihat bahwa bangunan Gehry ini mengejar bentukan massa irrational. Bentukan ini dibantu dengan software computer yang juga digunakan untuk menciptakan badan pesawat jet yaitu software bernama Dessault. Gehry konsisten dengan konsep irrational form nya. Ia juga menerapkannya pada ruang dalam, namun walaupun begitu pengunjung tidak akan kesulitan atau tersesat saat berada di dalamnya. Gehry juga mendesain furniture yang ada pada bangunan ini. Ada beberapa yang berpendapat bahwa bangunan Gehry sangat borosdalam hal material dengan bentukannya yang tanpa fungsi Dan mendesain bangunannya tanpa menghitung kebutuhan pada cuaca sekitarnya. Dan bangunannya serasa tidak menyatu dengan lingkungan sekitarnya Gambar 2.7. Kondisi Sekitar Site Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ELABORASI TEMA

3.1 ELABORASI TEMA Alasan Pemilihan Tema

Bentuk bangunan dapat dicapai melalui beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan fungsi bangunan. Hal ini penting karena dalam bangunan komersial bentukdan estetika bangunan lebih berperan untuk kemudahan dalam memberikan kesan dan daya tarik, disamping tetap memperhatikan fungsi ruang dan sistem struktur yang ada dalam bangunan tersebut. Pengambilan tema Ekspresionisme Disain dalam Arsitektur pada Youth Creative Expo adalah untuk menampilkan bentuk bangunan yang dapat mengkomunikasikan perasaan dan emosi yang tercipta pada fungsi tersebut sehingga bentukan bangunan dapat lebih bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat. 3.2 TINJAUAN UMUM 3.2.1 Pengertian Ekspresionis Ekspresionis berasal dari kata ekspresi. bebrapa pengertian ekspresi :  maksud reaksi dari interpretasi terhadap suatu objek  hasil perpaduan kombinasi dari unsur, garis, bidang tekstur dan warna dari bentuk- bentuk arsitektur yang menghasilkan suatu pengungkapan maksud dan tujuan bangunan secara meyeluruh  pernyataan atau pengungkapan perasaan Beberapa pengertian Ekspresionisme :  Melukiskan dasar-dasar emosi paling dalam dari diri seorang seniman, sedih, marah, takut, dsb  Aliran yang dominan di Eropa Utara sekitar tahun 1905-1925. Dalam arsitektur, merupakan kelanjutan dari Art Nouveau dan berlanjut setelah perang dunia kedua sebagai Brutalisme. Bangunan tidak harus fungsional tetapi menciptakan sensasi dari bentuk-bentuk abstrak. Universitas Sumatera Utara