Aliran dalam seni pada awal abad 20 yang menekankan pada ekspresi subjektif dari
pembuatannya
Aliran yang menyatakan perasaannya melalui gubahannya, rasa benci, rasa cinta
Suatu gaya sekitar Perang dunia I yang sangat pribadi, dan sering dieksekusi dengan kegairahan yang kejam
3.2.2 Perkembangan Aliran Ekspresionisme
A. Tinjauan umum
Perkembangan arsitektur pada awal abad 20 sangat dipengaruhi oleh keadaan dan suasan politik pada saat itu. Di Eropa terjadi suatu keadaan yang bertentangan dengan kenyataan pada
saat itu. Kemandekan ekonomi yang hanya menguntungkan orang-orang kaya, rezim politik yang berkuasa dengan otoriter, suasana yang hancur-hancuran akibat perang mengakibatkan
kemelaratan dan kemiskinan rakyat. Namun hal ini semua tertutupi oleh bangunan-bangunan baroque yang megah. karya-karya sastra yang gemilang lukisan-lukisan dan sclupture yang
sama sekali tidak mengisyaratkan kebobrokan keadaan pada saat itu. Keadaan-keadaan tersebut mengakibatkan timbulnya reaksi dari kalangan seniman.
Mereka dengan tegas menyatakan perang terhadap seni dari masa lalu: Medieval, Classical, Gothic, Art Nouveau, Romanticism, Impresionist. Berbagai penemuan baru dan inovasi
teknologi pada saat itu turut mendorong munculnya usaha-usaha untuk menggantikan seni masa lalu dengan pencarian terhadap paradigma seni yang baru yang berdasarkan pada tingkah laku
dan perubahan zaman. Pendiri Deutsche Werkbund pada tahun 1907 oleh arsitek Jerman, Hermann Muthesius,
memberikan kontribusi yang penting bagi konsep baru dalam desain industri, yang sebenarnya berupaya meningkatkan kualitas fabrikasi industri Jerman dengan memadukan Seni dan
Industri. Seiring dengan semangat Werkbund ini, muncul aliran-aliran baru yang berperan penting
dalam usaha mendefenisikan Arsitektur Baru yang melengkapi pendekatan yang didefenisikan oleh Walter Gropius dan Bruno Taut.
Aliran-aliran tersebut diantarnya:
Cubisme, yang berkembang di Prancis pada tahun 1907
Universitas Sumatera Utara
Merupakan gerakan artistik sebagai reaksi terhadap penggunaan seni bargambar oleh kaum borjuis yang mengandung maksud - maksud politik. Aliran ini meningkatkan penggunaan
bentuk - bentuk abstrak yang bermaksud memurnikan seni, yang berpengaruh terhadap sclupture, seni graphis, lukisan dan arsitektur
Futurism, berkembang di Italia pada tahun 1909
Merupakan gerakan dalam sastra yang mempengaruhi kelukisan, sclupture dan arsitektur. Manifesto futuris ini secara puitis berusaha menggebrak dan melepaskan diri dari konsep-
konsep statis kuno demi dinamisme yang modern
Ekspresionisme, berkembang di Jerman pada tahun 1914 Merupakan usaha penarikan diri ke minat artistik yang bersifat emosional dan sangat pribadi.
Aliran ini timbul sebagai reaksi terhadap keadaan Jerman yang hancur-hancuran akibat perang. Merupakan gerakan dalam seni lukis, seni musik, sastra dan arsitektur.
B. Ekspresionisme secara umum