41
2.3. Defenis Konsep
Penelitian ini mengenai interaksi sosial pada keluarga pasangan tuna netra ditujukan untuk mengetahui bagaimana cara interaksi yang dilakukan keluarga yang kedua orangtuanya
adalah penyandang cacat tunanetra. Maka agar penelitian ini tetap terfokus dan tidak menimbulkan penafsiran ganda, maka digunakan beberapa defenisi konsep sebagai berikut:
1. Keluarga : Keluarga adalah sekelompok orang yang kedua orangtuanya adalah
penyandang cacat tunanetra dan memiliki anak yang normal yang terikat oleh tali perkawinan.
2. Anak : Keturunan yang normal dari orang tua yang difabel yang bekerja sebagai
tukang pijat. Yang berusia 0-30 tahun. 3.
Pola asuh : kegiatan orangtua mengasuh, mendidik, membimbing, mendisiplinkan dan melindungi anak sampai pada masa kedewasaan sesuai dengan norma yang ada didalam
masyarakat. 4.
Orangtua Difabel : Orangtua adalah penyandang cacat tunanetra yang memiliki kerusakan pada indera penglihatan mata yang mengakibatkan tidak berfungsi secara
baik indera penglihatan atau buta. 5.
Panti pijat : Panti pijat adalah tempat yang digunakan oleh penyandang cacat tunanetra dalam memberikan pelayanan pijat.
6. Lingkungan kelurahan Sei sikambing D Medan : adalah lingkungan tempat tinggal
sekaligus tempat praktek pijat keluarga yang kedua orangtuanya difabel atau penyandang cacat tunanetra.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan study deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Bagong Suyanto dan Sutinah
bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan, dan penggambaran perilaku yang dapat diamati oleh peneliti dari orang-orang subjek itu
sendiri. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi yang ada, pendapat yang berkembang, proses
yang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi. Sedangkan penelitian kualitatif menurut Sugiyono adalah metode penelitian yang
digunakann untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, da
hasil penelitian bersifat generalisasi. Alasan penelitian dilakukan penelitian kualitatif adalah karena penelitian kualitatif dapat memberikan keleluasan dan kesempatan peneliti untuk bisa
menggali informasi secara lebih mendalam terutama permasalahan yang akan diangkat tergolong hal yang sensitive Bagong,2005; 166.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dibeberapa panti pijat tunanetra yang berijazah khususnya yang berada di kelurahan sei sikambing D, peneliti memilih lokasi ini karena didaerah ini peneliti
Universitas Sumatera Utara