42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan study deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Bagong Suyanto dan Sutinah
bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan, dan penggambaran perilaku yang dapat diamati oleh peneliti dari orang-orang subjek itu
sendiri. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi yang ada, pendapat yang berkembang, proses
yang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi. Sedangkan penelitian kualitatif menurut Sugiyono adalah metode penelitian yang
digunakann untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, da
hasil penelitian bersifat generalisasi. Alasan penelitian dilakukan penelitian kualitatif adalah karena penelitian kualitatif dapat memberikan keleluasan dan kesempatan peneliti untuk bisa
menggali informasi secara lebih mendalam terutama permasalahan yang akan diangkat tergolong hal yang sensitive Bagong,2005; 166.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dibeberapa panti pijat tunanetra yang berijazah khususnya yang berada di kelurahan sei sikambing D, peneliti memilih lokasi ini karena didaerah ini peneliti
Universitas Sumatera Utara
43
dapat menemukan banyak keluarga penyandang cacat tuna netra yang bekerja sebagai tukang pijat.
3.3 Unit Analisis dan Informan
3.3.1. Unit Analisis Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian
Arikunto, 2002 : 121. Salah satu ciri atau karakteristik dari penelitian sosial social scientific research adalah menggunakan apa yang disebut dengan “unit of analysis”. Ada sejumlah unit
analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial, yaitu individu, kelompok dan sosial Danandjaja, 2005 : 31.
3.3.2. informan Informan dalam penelitian ini adalah beberapa keluarga penyandang cacat tuna netra.
Keluarga tersebut terdiri dari ayah dan ibu yang penyandang cacat tuna netra. Dan anak-anak dari keluarga tersebut yang akan ditemui peneliti.
Yang menjadi informan utama adalah penyandang cacat tuna netra dan seluruh anggota keluarga. Sedangkan yang menjadi informan biasa adalah anggota masyarakat dan para anggota
dinas social yang mengetahui banyak mengenai tuna netra Adapun informan utama adalah penyandang cacat tuna netra yang berprofesi sebagai
tukang pijat. Agar sesuai dengan tujuan penelitian maka perlu ditetapkan kriteria-kriterianya sebagai berikut:
1. Keluarga pasangan tunanetra yaitu ayah dan ibu
2. Memiliki anak
Universitas Sumatera Utara
44
3. Pekerjaan sebagai tukang pijat
4. Memiliki tempat praktek panti pijat
5. Lamanya menjadi tukang pijat kurang lebih 2 tahun
Untuk memperkuat data yang diperoleh maka peneliti yang menentukan batasan bagi informan pelengkap yaitu anggota masyarakat dan Dinas Sosial dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sudah mengetahui banyak mengenai tunanetra 2. Pernah memberikan keterampilan kepada penyandang cacat tuunanetra.
3.4. Teknik Pengumpulan Data