85
kejujuran adalah hal yang paling bagi keluarga ini. Karena meskipun mereka hidup dalam kondisi kesederhanaan tapi mereka tetap ingin menjunjung harga diri keluarga.
4.3.5. Seperangkat Peran Yang Dilakukan Orangtua Difabel Tukang Pijat.
Bimbingan dan didikan diberikan didalam lingkungan keluarga, karena keluarga adalah lingkungan hidup pertama, dimana anak memperoleh pengalaman-pengalaman pertama yang
akan mempengaruhi jalan hidupnya, jadi lingkungan pertama yang memberi tantangan pada anak. Untuk mencapai interaksi yang baik antara orang tua dengan anak-anak, sebuah keluarga
harus menjalankan peranannya sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, baik di dalam keluarga itu sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Para orang tua difabel yang bekerja sebagai tukag
pijat ini selain berperan menjadi tukang pijat juga berperan sebagai orang tua yang harus mendidik dan mengasuh anak di tengah kondisi sebagai kaum difabel. Kondisi dengan
kekurangan mereka upayakan menjadi kemampuan yang berbeda bagi mereka. Bapak memegang peranan penting yang sangat penting sebagai kepala keluarga. Karena
bapak merupakan penanggung jawab dalam perkembangan anak-anaknya, baik secara fisik maupun secara psikis. Dengan demikian di samping memenuhi kebutuhan secara fisik seperti,
sandang, pangan dan papan, bapak juga aktif membina perkembangan pendidikan anak. seperti penuturan Pak Lukman berikut ini:
“…sebagai seorang bapak, bapak harus bisa mendidik dan mengasuh anak dengan baik, karena anak adalah titipan Tuhan. Meskipun bapak buta, saya harus tetap berusaha
mendidik anak dengan baik. Kalau bapak enggak bisa kasih yang terbaik, sudah pasti bapak termasuk orangtua yang gagal, dan Tuhan pasti akan marah kepada bapak…”
Dari hasil temuan diatas, tampak bahwa para orangtua khususnya bapak yang difabel selalu berusaha melakukan peran-perannya sebagai orangtua. Meskipun mereka memiliki peran
Universitas Sumatera Utara
86
yang cukup sulit, bapak selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dengan melihat besarnya tanggung jawab bapak, anak akan memandang bapaknya sebagai orang yang tertinggi
prestasinya, bapak merupakan pimpinan yang sangat patut dijadikan cermin bagi anaknya atau dengan kata lain bapak merupakan figur yang baik bagi anaknya. Dengan demikian, setiap
perilaku bapak merupakan contoh dorongan bagi anak untuk mengikutinya. Orang tua harus menyadari bahwa anak selalu membutuhkan perhatian dan bimbingan orang tuanya.
Peranan ibu didalam keluarga sangat penting, terutama bagi anak-anaknya. Karena didalam kehidupan sehari-hari anak-anak lebih dekat hubungannya kepada ibu daripada kepada
bapak, oleh karena itu seorang ibu harus benar-benar berfungsi dalam menunaikan tugasnya, antara lain meliputi pemeliharaan, pemenuhan kasih sayang, perlindungan, pengatur rumah
tangga, dan pendidik secara emosional bagi anak-anaknya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Sri berikut ini:
“…kalau dirumah semua tanggung jawab ibu, mulai dari mengurus makanan, mengurus keperluan sekolah anak-anak, mengurus pakaian orang ini, membersihkan rumah, sampai
membantu bapak cari uang tambahan juga ibu, karena penghasilan bapak kan enggak tentu, jadi ibu bantu-bantu juga memijit pasien..”
Pembinaan pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan. Maka dari itu, seorang ibu hendaknya bijaksana dan pandai mendidik
anak-anaknya. Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan seorang ibu terhadap anaknya akan berpengaruh besar
terhadap perkembangan dan watak anaknya dikemudian hari. Pernyataan rasa kasih sayang dan perlindungan merupakan hal sangat penting bagi anak untuk mengembangkan karakter dan
kepribadian anak.
Universitas Sumatera Utara
87
Meskipun mata adalah indera yang sangat penting bagi setiap manusia. Namun para orang tua difabel ini mengatakan bahwa mereka tidak merasa kesulitan jika mereka harus
bekerja dan mengasuh anak di tengah kondisi yang mereka alami, Pak Baktiar dan ibu Siti Aminah menuturkan bahwa mengasuh anak sambil bekerja bukanlah hal yang berat bagi mereka,
karena sejak kecil sudah terbiasa hidup susah, hal tersebut dinyatakan dalam penuturannya seperti beikut ini:
“… kalau jadi beban ya enggak lah nak, karena kami berdua kan sudah terbiasa dari kecil hidup susah, apalagi kami buta kan sudah sejak kecil, jadi tidak perlu adaptasi lagi. Kami
juga merasakan pengasuhan dari orangtua kami dulu, jadi sekarang tinggal mencontoh dan menerapkannya di dalam keluarga kami nak. Waktu anak masih berusia bayi sampai
balita kami memang kewalahan nak, tapi sekarang karna orang ini udah besar-besar ya enggak lagi…”
Tidak jauh berbeda dengan pernyataan pak Payan Tambunan dan ibu Sri berikut ini: “… memang awalnya payah sekali mengasuh anak dengan kondisi kami yang seperti ini.
Kami dulu kesulitan mendidik mereka, mengajari tentang agama, membantu mereka jika mengalami kesusahan, mengontrol mereka jika diluar rumah, karena kami juga harus
mencari uang buat mereka. Tapi sekarang orang ini kan udah besar-besar, dan lama-lama kami kan jadi terbiasa nak. Memang betul kata orang, kita bisa karna terbiasa….”
Dari pernyataan diatas bahwa tidak menjadi beban yang berarti jika harus melakukan seperangkat peran yakni, mencari nafkah sambil mengasuh anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan
karena para orang tua difabel ini menganggap bahwa semua dapat mereka lakukan demi anak- anak mereka. Sehingga meskipun memiliki kekurangan di bagian fisiknya, namun mereka tetap
dapat mengatasi kesulitan yang datang menghadang. Para orang tua difabel ini mengaku dapat bekerja sama dalam mengasuh anak. Misalnya saja mereka dalam hal mengasuh dan mendidik
anak-anak mereka, mereka secara bergantian, jika ayahnya sedang sibuk memijat, maka ibu lah yang menjaga dan mengatur anak-anaknya. Sehingga terlihat jelas orangtua difabel ini
Universitas Sumatera Utara
88
melakukan peran-perannya sebagai orangtua sudah sangat baik. Mereka sangat mengupayakan agar menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya.
4.3.6. Fungsi Keluarga Oleh Orangtua Difabel Terhadap Anak Yang Normal.