Perusahaan Umum PERUM Pengaturan Hukum Mengenai Corporate Social Responsibility CSR

a. Memiliki integritas; b. Memiliki dedikasi yang tinggi; c. Memahami masalah-masalah mamajemen perusahaan; d. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha persero; e. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksnakan tugasnya; f. Mengambil keputusan secara efektif, tepat, dan cepat; dan g. Mampu bertindak secara independen. Berindak secara independen berarti komisaris tidak boleh mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis. 71

2. Perusahaan Umum PERUM

Menurut Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 1 angka 4 dinyatakan bahwa: “Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolan perusahaan.” 72 Dalam pasal 35 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 dijabarkan bahwa Perum didirikan atas usulan menteri kepada presiden. Usulan tersebut disertai dengan hasil pengkajian menteri bersama dengan Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Pengkajian dalam pengertian bahwa perum yang didirikan tersebut memenuhi kelayakan akan perencanaan bisnis dan 71 Rita M, Vincent K, Reza Paleva, Op. cit., hal.100. 72 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 1 angka 4. Universitas Sumatera Utara kemampuan untuk mandiri serta mengembangkan usaha di masa mendatang. Menteri Teknis dilibatkan bila menyangkut kebijakan sektoral. Perum yang didirikan tersebut memperoleh status badan hukum sejak diundangkannya peraturan pemerintah tentang pendiriannya. Syarat berdirinya suatu Perum adalah sebagai berikut: a. Kegiatan usahanya berkaitan dengan kepentingan orang banyak; b. Tidak semata-mata mengejar keuntungan; dan c. Memenuhi persyaratan ekonomis yang diperlukan bagi berdirinya suatu badan usaha mandiri. 73 Perum didirikan harus sesuai dengan peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah yang mengatur pendirian Perum berisi 4 empat poin berikut, yakni: a. Penetapan pendirian perum; b. Penetapan besarnya kekayaan negara yang dipisahkan; c. Anggaran dasar; dan d. Penunjukan menteri selaku wakil pemerintah sebagai pemilik modal. 74 Tujuan perum adalah menyediakan barang danatau jasa yang memasyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Memasyarakat dalam pengertian barang yang disediakan oleh Perum berkualitas dan harganya terjangkau. Untuk mencapai tujuannya, Perum boleh menanamkan modalnya dalam badan usaha lain yaitu perseroan 73 Rita M, Vincent K, Reza Paleva, Op. cit., hal 103. 74 Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 35 ayat 2. Universitas Sumatera Utara terbatas baik yang sudah berdiri maupun yang akan didirikan asalkan telah disetujui menteri. Perum dalam usahanya menitikberatkan pada pelayanan demi kemanfaatan umum, baik pelayanan maupun penyediaan barang dan jasa sembari diupayakan untuk tetap mandiri. Karenanya perum perlu mendapat suntikan dana agar tetap eksis dan survive. Suntikan dana tersebut berupa laba. Pengurusan Perum juga dilakukan oleh Direksi. Direksi Perum diangkat dan diberhentikan oleh menteri sesuai dengan mekanisme dan peratturan perundang-undangan. Masa jabatan anggota direksi diretapkan lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. Seandainya direksi lebih dari satu orang anggota, salah satunya diangkat sebagai direktur utama. Kualifikasi seorang direksi adalah: a. Mampu melaksanakan perbuatan hukum; b. Tidak pernah melaksanakan tindak pidana yang merugikan keuangan negara; c. Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, kejujuran, perilaku yang baik serta dedikasi tinggi; dan d. Mempunyai visi pengembangan perusahaan. 75 Sedangkan Dewan Pengawas adalah organ perum yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perum Pasal 1 angka 8 Undang- 75 Rita M, Vincent K, Reza Paleva, Op. cit., hal 105-106. Universitas Sumatera Utara Undang No.19 Tahun 2003. 76 a. Mampu melaksanakan perbuatan hukm; Anggota dewan pengawas dapar tediri atas unsur-unsur pejabat Menteri Teknis, Menteri Keuangan, serta menteri dan pejabat departemen lembaga nondepartemen yag kegiatannya berhubungan langsung dengan perum. Kualifikasi yang dibutuhkan dari anggota dewan pengawas adalah sebagai berikut: b. Tidak pernah dihukum karena melakukan tidak pidana yang merugikan keuangan negara yang memilki integritas, dedikasi yang tinggi; c. Memahami masalah-masalah manajemen perusahaan; d. Mampu menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya; e. Efektif, tepat, dan cepat dalam mengambil keputusan; dan f. Mampu berindak secara independen 77 Anggota dewan pengawas memiliki tugas dan kewajiban. Tugas dewan pengawas adalah sebagai berikut: a. Mengawasi direksi menjalankan kepengurusan perum; dan atau b. Memberikan nasihat kepada direksi. Sementara kewajiban dewan pengawas mencakup: a. Mengikuti perkembangan kegiatan perum serta menawarkan solusi kepada direksi untuk setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan perum; 76 Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 1 angka 8. 77 Rita M, Vincent K, Reza Paleva,Op.cit ., hal. 104-105. Universitas Sumatera Utara b. Mengajukan penilaian dan saran kepada menteri mengenai rencana kerja dan anggaran perusahaan yang diusulkan Direksi; c. Segera memberikan laporan kepada menteri mengenai gejala menurunnya kinerja perum; d. Memberikan nasihat kepada Direksi dakam melaksanakan pengurusan perum; dan e. Melakukan tugas pengawasan lain yang ditetapkan anggaran dasar perum dan atau berdasarkan keputusan Menteri. 78

C. Maksud dan Tujuan Pendirian Badan Usaha Milik Negara BUMN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 42 98

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Penerapan Coorporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Inalum Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kuala Tanjung Kec. Sei Suka. Kab. Batu Bara Sumatera Utara.

10 81 75

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)

1 86 77

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

ANALISIS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT PUPUK SRIWIJAYA SEBAGAI BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

11 49 51