Perusahaan Perseroan PERSERO B. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara BUMN

pemerintah mengenai pengusahaannya, sekurang-kurangnya diketahui dan seharusnya disetujui oleh rakyat banyak, dalam hal ini wakilnya di DPR. 63

1. Perusahaan Perseroan PERSERO B. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara BUMN

Menurut Undang-Undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa: “Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen sahamnya dimiliki oleh Negara Repiblik Indonesia yang tujuannya mengejar keuntungan”. 64 Sedangkan menurut Undang-Undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 1 angka 3 dinyatakan bahwa: “Persero Terbuka adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal.” 65 Persero diatur dalam Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Persero didirkan atas usulan menteri setelah dikaji kemudian diafirmasi oleh Menteri Teknis dan Menteri Keuangan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan 63 Marsuki, Op. cit., hal 50. 64 Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 1 angka 2. 65 Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 1 angka 3. Universitas Sumatera Utara Pasal 10 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003. Pengkajian dilakukan untuk menentukan kelayakan pendirian persero tersebut dilihat dari segi perencanaan bisnis dan kemampuan untuk mandiri serta mengembangkan usaha di masa mendatang. Pelibatan Menteri Teknis dalam proses pendirian Persero khusus yang menyangkut kebijakan sektoral. Adapun tujuan didirikan Persero adalah sebagai berikut: a. Menyediakan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional. b. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan sekaligus memberikan manfaat yang optimis bagi pihak-pihak yang terkait. Pasal 12 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003. 66 Pengurusan Persero dilakukan oleh Direksi. Menurut Undang- Undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 1 angka 9 dinyatakan bahwa: “Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta mewakili BUMN baik di dalam maupun diluar pengadilan.” 67 Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Masa jabatan anggota direksi ditetapkan lima tahun dan dapat dianglat kembali untuk satu kali masa jabatan. Seandainya direksi lebih lebih dari seorang, salah seorang anggota direksi diangkat sebagai 66 Rita M, Vincent K, Reza Paleva, Panduan Praktis Mendirikan Badan Usaha, Jakarta,: Forum Sahabat, 2009, hal 96. 67 Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 1 angka 9. Universitas Sumatera Utara Direktur Utama. Untuk sebuah perseroan RUPS selalu identik dengan Menteri. Perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki negara, Menteri bertindak selaku RUPS dan keputusannya menjadi keputusan RUPS. Sedangkan seorang Menteri hanyalah pemegang saham bila saham persero dan perseroan terbatas tidak sluruhnya dimiliki oleh negara. Anggota direksi dapat diberhentikan sebulum masa jabatannya berakhir berdasrkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. Alasan pemberhentian adalah sebagai berikut: 68 a. Tidak dapat menjalankan kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak manajemen; b. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik; c. Melanggar ketentuan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan; d. Dinyatakanbersalah dengan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; e. Meninggal dunia; dan atau f. Mengundurkan diri. Dalam Pasal 14 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 dijabarkan wewenang Menteri untuk memberikan kuasa dengan hak substansi kepada orang perorangan atau badan hukum untuk mewakilinya dalam RUPS. Dengan syarat bahwa penerima kuasa meminta persetujuan Menteri dalam 68 Rita M, Vincent K, Reza Paleva, Op. cit., hal 98. Universitas Sumatera Utara mengambil keputusan dalam RUPS. Biasanya keputusan yang diambil itu mengenai beberapa hal berikut: a. Perubahan jumlah modal; b. Perubahan anggaran dasar; c. Rencana penggunaan laba; d. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, serta pembubaran Persero; e. Investasi dan pembiayaan jangka panjang; f. Kerja sama Persero; g. Pembentukan anak perusahaan atau penyertaan; h. Pengalihan aktiva. 69 Sedangkan menurut Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 1 angka 7 dinyatakan bahwa: “komisaris adalah organ Persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Persero.” 70 Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Sekiranya menteri adalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, pengangkatan dan pemberhentian komisaris berdasarkan keputusannya. Masa jabatan anggota komisaris ditetapkan lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabata. Kualifikasi yang diminta dari anggota komisaris adalah sebagai berikut: 69 Ibid., hal 96-97. 70 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 1 angka 7. Universitas Sumatera Utara a. Memiliki integritas; b. Memiliki dedikasi yang tinggi; c. Memahami masalah-masalah mamajemen perusahaan; d. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha persero; e. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksnakan tugasnya; f. Mengambil keputusan secara efektif, tepat, dan cepat; dan g. Mampu bertindak secara independen. Berindak secara independen berarti komisaris tidak boleh mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis. 71

2. Perusahaan Umum PERUM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 42 98

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Penerapan Coorporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Inalum Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kuala Tanjung Kec. Sei Suka. Kab. Batu Bara Sumatera Utara.

10 81 75

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)

1 86 77

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

ANALISIS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT PUPUK SRIWIJAYA SEBAGAI BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

11 49 51