Jenis Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Definisi Operasional Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan penumpang KM. Kelud kelas ekonomi terhadap penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan tahun 2010.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada KM. Kelud kelas ekonomi dengan alasan karena penyajian makanan di kelas ekonomi seluruhnya menggunakan Styrofoam sebagai wadah makanan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus-September 2010

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang KM. Kelud kelas ekonomi. Jumlah populasi diperoleh dari data PT Pelayaran Nasional Indonesia PELNI , data tersebut menyatakan populasi sebesar 1398 orang penumpang. populasi ini dihitung berdasarkan satu kali keberangkatan KM. Kelud. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel a. Perhitungan Sampel

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah jumlah sampel yang dianggap mewakili populasi sebanyak 1398 orang penumpang diperoleh dengan rumus Taro Yamane yang dikutip dari Notoatmodjo 2005 : Rumus : n = N 1 + N d 2 dimana : N = Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan ketetapan yang diinginkan 0,1 Maka n = 1398 1 + 1398 0,1 2 n = 93,3 →93 orang Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 93 orang penumpang.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling dengan cara undian agar setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Universitas Sumatera Utara

c. Kriteria Inklusi Responden dalam penelitian ini adalah penumpang KM. Kelud kelas

ekonomi yang berusia 21 sampai 60 tahun. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer dapat diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan pertanyaan ketika melakukan wawancara.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data yang telah ada pada PT Pelayaran Nasional Indonesia PELNI yaitu berupa data jumlah seluruh penumpang kapal kelas ekonomi.

3.5. Definisi Operasional

Sesuai dengan kerangka penelitian, maka definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut : 1. Penumpang KM. Kelud adalah seseorang yang menumpang pada sebuah transportasi kapal, tetapi tidak termasuk awak yang mengoperasikan atau melayani di dalam kapal. 2. Pengetahuan adalah kemampuan responden dalam hal pemahamannya tentang penggunaan wadah Styrofoam sebagai wadah makanan. 3. Sikap adalah tanggapan responden tentang penggunaan wadah Styrofoam sebagai wadah makanan. Universitas Sumatera Utara 4. Tindakan adalah bentuk perbuatan atau aktifitas nyata dari responden tentang penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan. 5. Styrofoam sebagai wadah makanan adalah sebuah tempat atau wadah yang digunakan sebagai pembungkus makanan. 6. Karateristik penumpang KM. Kelud adalah gambaran keadaan penumpang KM. Kelud yang terbagi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan. 7. Umur adalah lamanya hidup responden dalam tahunan, yang dihitung sejak dilahirkan hingga saat responden diwawancarai. 8. Jenis kelamin adalah responden yang dinyatakan dengan jenis kelamin pria dan wanita 9. Pendidikan adalah pendidikan formal yang telah diselesaikan atau ditamatkan responden. 10. Pekerjaan adalah kegiatan rutin responden yang menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3.6. Aspek Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkatan pengetahuan, sikap dan tindakan penumpang KM. Kelud kelas ekonomi tentang penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan adalah skala likert Sugiyono, 2007. Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu : 1. Kategori baik adalah apabila responden mendapat nilai 75 dari seluruh skor yang ada 2. Kategori sedang adalah apabila responden mendapat nilai 45-75 dari seluruh skor yang ada Universitas Sumatera Utara 3. Kategori buruk adalah apabila responden mendapat nilai 45 dari seluruh skor yang ada.

3.6.1. Pengetahuan

Pengetahuan responden di ukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 10 dengan total skor 20. Adapun ketentuan pemberian skor yaitu : jika responden menjawab ‘a’ diberi skor = 2, jika menjawab ‘b’ diberi skor = 1, dan jika menjawab ‘c’ diberi skor = 0. Khusus untuk pertanyaan nomor 6, jika jawaban responden ‘a’ dan hanya dapat menyebutkan 1 pilihan maka skor = 1, jika menyebutkan 2 pilihan atau lebih maka skor = 2,dan jika jawaban ‘b’ maka skor = 0 Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden dikategorikan sebagai berikut : 1. Baik, apabila skor yang diperoleh 75 dari total skor atau memperoleh skor lebih dari 15. 2. Sedang, apabila skor yang diperoleh 45-75 dari total skor atau memperoleh skor 9 sampai 15 3. Buruk, apabila skor yang diperoleh 45 dari total skor atau memperoleh skor kurang dari 9.

3.6.2. Sikap

Pengukuran sikap responden dilakukan dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan dengan alternatif jawaban “setuju” dan “tidak setuju” . Pertanyaan berjumlah 10 dengan total skor 20. Universitas Sumatera Utara Adapun ketentuan pemberian skor yaitu : jika responden menjawab setuju diberi skor = 2 dan jika menjawab tidak setuju diberi skor = 0. Khusus untuk pertanyaan nomor 4,8,10, jawaban setuju diberi skor = 0 dan jawaban tidak setuju diberi nilai = 2 Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan sikap responden dikategorikan sebagai berikut : 1. Baik, apabila skor yang diperoleh 75 dari total skor atau memperoleh skor lebih dari 15 2. Sedang, apabila skor yang diperoleh 45-75 dari total skor atau memperoleh skor 9 sampai 15 3. Buruk, apabila skor yang diperoleh 45 dari total skor atau memperoleh skor kurang dari 9

3.6.3. Tindakan

Tindakan dari responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 10 dengan total skor 20, jika responden menjawab ya diberi skor = 2 dan jika menjawab tidak diberi skor = 0. Adapun ketentuan pemberian skor sebagai berikut : a. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 dan 10, yaitu: - jawaban Ya a diberi skor = 0 - jawaban Tidak b diberi skor = 2 b Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 7, yaitu - jawaban Ya a diberi skor = 2 - jawaban Tidak b diberi skor = 0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan tindakan responden dikategorikan sebagai berikut : 1. Baik, apabila skor yang diperoleh 75 dari total skor atau memperoleh skor lebih dari 15 2. Sedang, apabila skor yang diperoleh 45-75 dari total skor atau memperoleh skor 9 samapi 15 3. Buruk, apabila skor yang diperoleh 45 dari total skor atau memperoleh skor kurang dari 9. Untuk responden yang menjawab ’b’ atau ’tidak’ pada pertanyaan tindakan no 2 berarti hanya memiliki 6 pertanyaan. Dengan demikian, selanjutnya tingkatan tindakan responden dikategorikan sebagai berikut: 1. Baik, apabila skor yang diperoleh 75 dari total skor atau memperoleh skor lebih dari 9 2. Sedang, apabila skor yang diperoleh 45-75 dari total skor atau memperoleh skor 5 sampai 9. 3. Buruk, apabila skor yang diperoleh 45 dari total skor atau memperoleh skor kurang dari 5

3.7. Analisa Data

Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan penumpang KM. Kelud kelas ekonomi diolah secara komputerisasi dan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan program komputer, kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

KM. Kelud merupakan salah satu jenis kapal yang berfungsi untuk mengangkut penumpang. KM. Kelud memiliki luas 3428,1 Meter dan memiliki 9 kabin. Berdasarkan profil KM. Kelud tahun 2010, rata- rata jumlah seluruh penumpang sebanyak 1906 untuk sekali keberangkatan, yang di bagi pada kelas masing- masing yaitu pada kelas I terdiri dari 144 orang, kelas II terdiri dari 364 orang, kelas ekonomi terdiri dari 1398 orang. KM. Kelud memiliki rute perjalanan yang diawali dari pelabuhan Belawan setelah itu akan dilanjutkan dengan tujuan Pelabuhan Sekupang Batam dan tujuan terakhir adalah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. KM. Kelud memiliki bagian-bagian ruang di setiap kabin. Adapun bagian ruang tersebut adalah sebagai berikut : - Kabin penumpang umumnya dibagi menjadi kelas 1, kelas 2, dan kelas ekonomi. Kabin terbaik adalah kelas 1A diikuti dengan kelas 1B, kelas 2A, kelas 2B, dan kelas ekonomi. - Rumah makan kelas 1 dan 2 berada di kabin khusus yaitu kabin 6 sedangkan pengambilan makanan untuk kelas ekonomi berada di kabin 4. - Untuk fasilitas yang lainnya seperti mushala berada di kabin 7 bagian belakang, klinik berada di kabin 7 bagian tengah, bioskop mini terletak di Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pemilik Tempat Makanan Jajanan Tentang Penggunaan Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Di Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

18 99 119

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 4 93

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 0 13

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 0 9

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 0 17

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 3 2

Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

0 0 20

BAHAYA STYROFOAM SEBAGAI WADAH MAKANAN

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN WADAH STYROFOAM SEBAGAI KEMASAN MAKANAN PADA PENJUAL MAKANAN JAJANAN DI DKI JAKARTA

0 6 18