Agar tidak terjadi penilaian yang sifatnya subjektif dan salah, maka penilaian dilakukan berdasarkan pedoman penilaian yang telah disepakati
bersama yaitu Standar Penilaian Indonesia SPI. SPI adalah pedoman dasar
pelaksanaan tugas penilaian secara profesional yang sangat penting artinya bagi seorang penilai untuk menghasilkan kajian berupa analisis, pendapat dan saran-
saran dengan menyajikannya dalam bentuk laporan penilaian, sehingga tidak akan terjadi salah tafsir bagi seorang pemakaia jasa dan masyarakat pada umumnya.
Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, seorang penilai harus memiliki integritas, objektivitas, idenpendensi, dan perilaku yang etis dan tunduk kepada
Kode etik Penilaian Indonesia KEPI. Dalam standar penilaian indonesia SPI ada 5 macam standar penilaian
yang harus diikuti oleh setiap penilai, yaitu :
1. Standar Penilaian tentang Metode Penilaian
1. Penilaian wajib menggunakan pendekatan penilaian yang ada. Apabila
menggunakan suatu pendekatan penilaian diluar yang telah ditetapkan, maka harus dijelaskan alasannya.
2. Bilamana menggunakan pendekatan Perbandingan Data Pasar, maka
penilai harus meneliti, menganalisis dan merekonsiliasi hal-hal sebagai berikut :
a. Data pasar yang digunakan sebagai perbandingan
b. Data perbandingan yang tersedia harus cukup, sesuai peruntukan dan
dapat diterapkan dalam penilaian
Universitas Sumatera Utara
c. Perjanjian jual-beli, harga permintaan dan penawaran yang diajukan
dari properti lain yang relevan untuk properti yang dinilai. 3.
Bilamana menggunakan Pendekatan Kalkulasi Biaya maka penilai harus meneliti, menganlisis dan merekonsiliasi hal-hal sebagai berikut :
a. Bangunan dan sarana perlengkapan lainya.
1 Data-data biaya yang tersedia dan dapat diperbandingkan untuk
mengestimasikan biaya reproduksi baru dari semua
pengembangan yang ada di tempat itu. 2
Data yang tersedia yang dapat diperbandingkan guna menentukan selisih antara biaya reproduksi baru dan nilai kini
dari pengembangan tersebut. b.
Tanah dinilai dengan menggunakan pendekatan perbandingan data pasar sebagaimana dikemukakan dalam butir-butir tersebut diatas.
4. Bilamana menggunakan pendekatan kapitalisasi pendekatan, maka penilai
harus meneliti, menganalisa dan merekonsiliasi hal-hal sebagai berikut : a.
Data sewa dari properti yang sebanding yang dapat dipakai untuk mengestimasi pasaran sewa properti yang dinilai :
b. Data tingkat hunian occupancy rate dari properti sejenis untuk
mengestimasi tingkat hunian dari properti yang dinilai c.
Biaya-biaya operasional dari properti lain yang sebanding yang dapat dipakai untuk memperkirakan biaya operasional dari properti
yang dinilai
Universitas Sumatera Utara
d. Data pembanding yang dipakai untuk menentukan angka
kapitalisasi. 5.
Bilamana digunakan pendekatan lain atau kombinasi dari pendekatan yang disebut diatas, harus dijelaskan alasan menggunakan pendekatan
tersebut dan harus didukung oleh data pasar.
2. Standar Penilaian tentang Asumsi dan Syarat Pembatasan