Mengingat peranannya maka dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional tidak berlebihan apabila perbankan kita ditempatkan begitu strategis,
sehingga tidak berlebihan apabila terhadap lembaga perbankan tersebut pemerintah mengadakan pembinaaan dan pengawasan yang ketat. Semuanya itu
didasari oleh landasan pemikiran agar lembaga perbankan di Indonesia mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar, serta mampu melindungi secara baik dana
yang dititipkan masyarakat kepadanya, serta mampu menyalurkan dana masyarakat tersebut kebidang-bidang yang produktif bagi pencapaian sasaran
pembangunan.
2. Sumber Hukum Perbankan
Sumber hukum perbankan dapat dibedakan atas sumber hukum dalam arti formal dan sumber dalam arti materil. Sumber hukum dalam arti materil adalah
sumber hukum yang menentukan isi hukum itu sendiri dan itu tergantung dari sudut mana dilakukan peninjauannya, apakah dari sudut pandang ekonomi,
sejarah, sosiologi, filsafat, dan lain sebagainya. Seorang ahli perbankan cendrung akan menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan terhadap lembaga perbankan
dalam suatu masyarakat yang menimbulkan isi hukum yang bersangkutan. Sumber hukum materil baru diperhatikan jika diaanggap perku diketahui asal usul
hukum. Sumber hukum dalam arti formal adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
9
9
Muhammad Djumhan. Hukum Perbankan Di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2000. hlm 5
Universitas Sumatera Utara
Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan perbankan yang dimaksud adalah hukum positif, yaitu
ketentuan perbankan yang sedang berlaku pada saat ini. Ketentuan yang secara khusus mengatur atau yang berkaitan dengan perbankan tersebut dapat ditemukan
dalam :
10
1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
2 UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
3 UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas devisa dan Sitem Nilai Tukar
4 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, buku II dan buku III mengenai
hukum jaminan dan perjanjian 5
UU tentang Perseroan Terbatas 6
UU tentang Pasar Modal 7
UU tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-Benda yang berkaitan dengan Tanah UU lain yang mengatur tentang hal lain.
Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang membantu pembentukan hukum perbankan, diantaranya perjanjian-perjanjian yang dibuat antara bank dan
nasabah; ajaran hukum melalui yurisprudensi hakim; doktrin-doktrin hukum; dan kebiasaan yang berlaku dalam dunia perbankan.
Undang-Undang perbankan Nomor 10 Tahun 1998 merupakan sumber utama dari hukum perbankan di Indonesia. Maka, segala ketentuan perbankan
harus disesuaikan dengan undang-undang ini. Segala peraturan-peraturan
10
Ibid Rachmadi Usman hlm 4-5
Universitas Sumatera Utara
mengenai perbankan bertujuan untuk menciptakan suatu tatanan perbankan yang sehat guna mempercepat modernisasi sector industri perbankan nasional.
3. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan