menghambat penghambatan interneuron GABAergic yang bekerja pada sel “on” dan “ off “ , dengan cara ini, menghasilkan efek eksitatori dari sel-sel. Sel-
sel ini menghambat transmisi nosiseptif di dorsal horn.
29
2.5.5 Proyeksi ke
Dorsal Horn
Serabut saraf yang aslinya berasal dari inti yang terlibat dalam modulasi nyeri berakhir pada dorsal horn mayoritasnya di lamina I dan II dan di lamina
lain, termasuk IV, V, VI, dan X.
29
2.6 ANALGESIA PREEMPTIF
Analgesia preemptif dimulai dengan analgesia sebelum onset dari rangsangan melukai untuk mencegah sensitisasi sentral dan membatasi
pengalaman nyeri selanjutnya. Analgesia preemptif mencegah kaskade neural awal yang dapat membawa keuntungan jangka panjang dengan menghilangkan
hipersensitifitas yang ditimbulkan oleh rangsangan melukai
30,31,32
. Pembedahan mungkin merupakan aplikasi klinis dimana teknik analgesia
preemptif menjadi sangat efektif karena onset rangsangan yang kuat dapat diketahui . Oleh karena itu, potensi sensitisasi sentral muncul bahkan pada pasien
tidak sadar yang tampak tidak respon secara klinis terhadap rangsangan pembedahan.
32,33
2.7 ANALGESIA PREVENTIF
Pada tahun 1994 Kissin menambahkan istilah “analgesia preventif” pada “analgesia preemptif” dan menggunakan istilah “analgesia preemptif” hanya
terbatas pada efek karena sensitisasi oleh bagian dari analgesia preventif yang dimulai sebelum pembedahan dan tidak termasuk waktu paska pembedahan. Jadi
analgesia preventif adalah pemberian obat analgesia sebelum operasi dan dilanjutkan setelah operasi selesai. Katz membandingkan keluaran dari penelitian
dengan pendekatan yang dirancang untuk membuktikan pencegahan hipersensitif dari nyeri. Dia melaporkan bahwa cara PRE melawan NO analgesia preventif
menghasilkan efek yang positif lebih sering dibandingkan cara PRE lawan POST
Universitas Sumatera Utara
analgesia preemptif dan secara umum, efek dengan cara PRE lawan NO terdapat jarak yang lebih besar. Hal ini menggambarkan bahwa pencegahan yang
menyeluruh terhadap sensitisasi tidak hanya disebabkan oleh luka karena sayatan tetapi juga karena trauma inflamasi memiliki nilai klinis yang lebih baik
33
.
Gambar 2 Skematik preemptif analgesik dengan penekanan pada pencegahan sensitisasi sistem saraf selama perioperatif.
Tipe nyeri tanpa intervensi ditunjukkan pada gambar A, dimana tergambar nyeri saat awal pembedahan dan selanjutnya berkembang menjadi hipersensitifiti. Gambar 2-B,
analgesia diberikan setelah sensitisasi dapat menurunkan nyeri sedikit tetapi tidak memiliki keuntungan jangka panjang. Pada gambar 2-C, analgesia diberikan sebelum
pembedahan membatasi nyeri dari mulai rangsangan dan menurunkan hipersensitifiti selanjutnya. Yang paling efektif adalah gambar 2-D.
Universitas Sumatera Utara
2.8 MEKANISME KERJA OBAT ANALGETIK