tergabung dalam sistem peningkatan kecepatan fluks obat melalui membran kopolimer yang membatasi kecepatan dan meningkatkan permeabilitas kulit
terhadap fentanil
12,37,38,39
.
2.13.1 Komponen dan Struktur Sistim
Jumlah fentanil yang dilepas dari tiap sistim per jam sebanding dengan luas permukaan 25
μgjam per 10 cm
2
. Komposisi per unit area dari seluruh ukuran sistim adalah identik. Tiap sistim juga mengandung 0,1 mL alkohol USP per 10
cm
2, 37,38
.
Tabel 2.13-1. Dosis dan ukuran Fentanyl Patch
Dosis μgjam
Ukuran cm
2
Kadar fentanyl mg 12
5 1,25
25 10
2,5 50
20 5
75 30
7,5 100
40 10
kecepatan penghantaran nominal per jam kecepatan penghantaran nominal adalah 12,5
μgjam.
36
Fentanyl patch merupakan sebuah unit rectangular transparan yang terdiri dari satu lapisan protektif dan empat lapisan fungsional. Dimulai dari permukaan
terluar kearah permukaan yang berbatasan dengan kulit. Fentanyl patch yang ada di pasaran ada 2 jenis, yaitu dengan reservoir dan dengan matriks
36
.
Gambar 6. Skematis Fentanyl Patch
35,36
Universitas Sumatera Utara
Lapisan film polyester panahan : 1.
Membran kopolimer etilen-vinil asetat yang mengatur kecepatan penghantaran fentanil pada permukaan kulit.
2. Fentanil yang mengandung perekat silikon.
3. Lapisan protektif yang menutupi lapisan adesif
37,38
. Fentanyl patch dengan matriks, mengandung glikol dipropilen yang
bergabung dengan poliakrilat. Lebih kecil, tipis dan fleksibel yang memungkinkan pemakaiannya lebih nyaman, dan kemungkinan terjadinya
kebocoran obat dan keracunan lebih kecil
36,37
. 2.13.2
Farmakokinetik Fentanyl Patch
Setelah penempelan sistim fentanyl patch, konsentrasi fentanil serum akan meningkat mencapai 12-18 jam sampai tercapai tahap plateu. Bila sistim ini
dibiarkan tertinggal menempel, konsentrasi fentanil hanya akan meningkat sedikit setelah 24 jam. Setelah pelepasan sistim, konsentrasi fentanil akan menurun
perlahan, dengan waktu paruh terminal mencapai 15-21 jam
2, 37,38
. 2.13.3
Farmakodinamik Fentanyl Patch
Opioid memediasi 3 reseptornya, µ, β, dan δ, dengan reseptor µ dibagi
menjadi 2 yaitu µ1 dan µ2. Aktivasi dari setiap reseptor akan memberikan efek analgesik supraspinal dan spinal, menurunkan motilitas gastrointestinal, sedasi
dan depresi pernafasan. Fentanil mempunyai afinitas yang tinggi pada reseptor µ, dan rendah pada
δ dan β. Sifat analgesi dari fentanil 75 sampai 100 kali dari morfin, perbedaan ini kemungkinan karena sifat lipofilik dari fentanil yang
memungkinkan lebih cepat melewati sawar darah otak
37
.
Universitas Sumatera Utara
2.14 LAPAROTOMI