KARAKTERISTIK KLINIS HEMODINAMIK BERDASARKAN KARAKTERISTIK NILAI VAS PADA KETIGA KELOMPOK

kelompok C reratanya adalah 132,9 SD 44,0 diuji dengan tes ANOVA didapatkan nilai p = 0,29. Berarti tidak ada perbedaan bermakna pada ketiga kelompok. Fisikal status PS-ASA pada kedua kelompok ini adalah 1 dan 2, pada kelompok A yang terbanyak adalah PS-ASA 1 dengan 23,3 dari semua sampel dan pada kelompok B juga PS-ASA 1 dengan 30, serta pada kelompok C adalah PS-ASA 1 dengan 23,3 . PS-ASA diuji dengan chi-square dengan nilai p = 0,47. Berarti tidak ada perbedaan bermakna pada PS-ASA di antara kedua kelompok.

6.5 KARAKTERISTIK KLINIS HEMODINAMIK BERDASARKAN

WAKTU PENGAMATAN Karakteristik klinis perubahan hemodinamik berdasarkan waktu pengamatan pada ketiga kelompok dengan menggunakan uji ANOVA dapat dilihat pada grafik 4.1 sampai dengan 4.3. Karakteristik hemodinamik rata-rata tekanan darah sistolik pada ketiga kelompok dimulai dari preoperasi sampai 48 jam pengamatan, tidak terdapat perbedaan diantara ketiga kelompok dengan nilai Benferroni 1,00. Grafik 6.5-1. Grafik rata-rata sistolik per waktu pengamatan R ata-r ata s is tol ik mmH g Waktu pengukuran Universitas Sumatera Utara Grafik 6.5-2. Grafik rata-rata diastolik per waktu pengamatan R ata-r ata d ias tol ik mmH g Waktu pengukuran Grafik 6.5-3. Grafik rata-rata laju nadi per waktu pengamatan R ata-r ata l aju n ad ik al i me n it Waktu pengukuran Universitas Sumatera Utara

6.6 KARAKTERISTIK NILAI VAS PADA KETIGA KELOMPOK

Karakteristik nilai VAS pada ketiga kelompok yaitu kelompok A fentanyl 12,5 µgjam dengan Ketorolak 30 mg, kelompok B fentanyl 25 µgjam dengan Ketorolak 30 mg, dan kelompok C placebo patch dan ketorolak 30 mg pada saat pre-operasi, 8 jam I, 8 jam II, 8 jam III, 8 jam IV, 8 jam V, dan 8 jam VI sesudah pemberian obat analgetik pertama Tabel 6.6-1. Nilai VAS pre-operasi dan paska operasi VAS WAKTU A B C P Pre operasi 0,00 0,47 0,30 0,48 0,30 0,48 0,16 NS Jam ke 8 2,20 0,91 2,00 0,94 2,00 0,94 0,85 NS Jam ke 12 0,70 1,05 0,00 0,00 1,70 1,05 0,00 S Jam ke 16 0,70 1,05 0,00 0,00 1,70 1,05 0,00 S Jam ke 24 0,00 0,00 0,00 0,00 1,20 1,03 0,00 S Jam ke 32 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,05 0,00 S Jam ke 40 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,05 0,00 S Jam ke 48 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,05 0,00 S Uji ANOVA Dengan Uji ANOVA pada pre-operasi diperoleh nilai p = 0,16, pada jam ke delapan diperoleh nilai p = 0,85, pada jam ke dua belas diperoleh nilai p = 0,00, pada jam ke enam belas diperoleh nilai p = 0,00, pada jam ke dua puluh empat diperoleh nilai p = 0,00, pada jam ke tiga puluh dua diperoleh nilai p = 0,00, pada jam ke empat puluh diperoleh nilai p = 0,00 dan jam ke empat puluh delapan diperoleh nilai p = 0,00 dimana ada perbedaan bermakna di antara ketiga kelompok kecuali pada pre-operasi dan jam ke delapan tidak dijumpai perbedaan yang bermakna. Didapatkan kesimpulan nilai VAS sesudah pemberian analgetik ada perbedaan bermakna diantara ketiga kelompok terutama antara kelompok A dan kelompok B terhadap kelompok C pada jam ke dua belas sampai ke jam empat puluh delapan pengamatan dengan nilai Benferroni 0,001. Universitas Sumatera Utara Dengan memakai General Linier Model didapatkan ada perbedaan yang bermakna perubahan VAS pada masing-masing kelompok dari waktu ke waktu. Tabel 6.6-2. Tabel Hasil Analisa General Linier Model VAS dari Jam ke Jam pada tiap kelompok dan antar kelompok Analisa Test p VAS dalam setiap kelompok Wilk’s Lambda 0,01 VAS antar kelompok Wilk’s Lambda 0,01 Dari hasil tes Wilk’s Lambda didapatkan nilai p 0,001, artinya adalah ada interaksi antar kelompok di tiap jam observasi. 8 7 6 5 4 3 2 1 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Ket: = Kel C = Kel B = Kel A Visual Analog Score 8 = jam ke 48 7 = jam ke 40 6 = jam ke 32 5 = jam ke 24 4 = jam ke 16 3 = jam ke 12 2 = jam ke 8 1 = pre operasi Gambar 10. Nilai VAS pre-operasi dan paska operasi WAKTU

6.7 EFEK SAMPING

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Parasetamol 1 gr/6 jam Intravena dan Ketorolak 30 mg/6 jam Intravena Untuk Penanganan Nyeri Paska Pembedahan Seksio Sesaria Dengan Anestesi Regional Blok Subaraknoid

1 60 119

Perbandingan Efektivitas Kombinasi Fentanyl Patch 12,5 µg/jam dan 25 µg/jam dengan Ketorolak 30 mg Intravena pada Pascabedah Ortopedi Ekstremitas Bawah | Rini | Jurnal Anestesi Perioperatif 823 3040 1 PB

0 0 8

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 22

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 4

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 14

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

1 1 27

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 6

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

0 0 13

Perbandingan Efektivitas antara Gabapentin 600 mg dan Gabapentin 900 mg Kombinasi dengan Ketorolak 30 mg 8 Jam sebagai Analgesia Pascabedah pada Total Abdominal Histerektomi dengan Anestesi Umum | Camary | Jurnal Anestesi Perioperatif 898 3274 1 PB

0 0 7

Efek Ketorolak 30 Mg Intravena Sebagai Preemptive Analgesia Pada Operasi

0 0 51