Metode Penelitian Populasi dan Sampel

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono 2009 : 2, metode penelitian didefenisikan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian dianalisis berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kesimpulan serta kebenaran atas data yang diperoleh. Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sarwono 2006, metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan- hubungannya. Menurut Hamidi 2004, metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan noneksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal, dan sebagainya. Sedangkan noneksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, histories, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif noneksperimental berupa korelasional. Di sini kita akan mencari hubungan atau pengaruh antara komunikasi antarbudaya dan hubungan yang harmonis. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Unit analisis suatu penelitian dalam kajian komunikasi bisa berupa individu, kelompok individu, teks media massa Hamidi, 2004. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa-siswa Pribumi dan Tionghoa di SMA Harapan Mandiri Medan yang telah menjalani pendidikan selama lebih dari 1 tahun, dengan asumsi siswa akan lebih memahami situasi lingkungannya sehingga lebih dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Berdasarkan hasil prapenelitian jumlah populasi adalah sebesar 550 orang dengan rincian siswa etnis Pribumi ±380 dan etnis Cina ±170 Sumber : daftar jumlah siswa SMA Harapan Mandiri T.A 20122013. 3.3.2 Sampel Secara sederhana sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan populasi. Sampel merupakan wakil yang bersifat representatif dari populasi, khususnya dalam hal pendataan Bulaeng, 2004 : 156. Menurut Arikunto 2002 : 112 jika populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua, namun jika populasinya di atas 100 orang dapat diambil antara 10-15 atau 20- 25. Berdasarkan data populasi yang ada, maka berdasarkan rumus Arikunto tersebut jumlah sampel penelitian ini adalah 15 x 550 = 82 orang. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengambil sampel dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling menurut Sugiono 2009 : 300 adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud di sini adalah karakteristik responden yang telah kita tentukan di atas tadi. Karakteristik responden ini tidak untuk diuji dalam penelitian ini, hanya sebagai pelengkap untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Peneliti melihat bauran siswa Cina disetiap kelas meskipun tidak merata tetapi disetiap kelas pasti ada etnis Cinanya. Bauran mungkin masih bisa dilakukan dikelas 1 Universitas Sumatera Utara karena kelas satu masih belum dibagi-bagi berdasarkan kemampuan siswanya. Sementara di kelas 2 dan 3 sudah ada pembagian jurusan untuk masing-masing siswanya. Peneliti juga melihat minat dari siswa Cina ini tampaknya sedikit untuk ke jurusan IPA. Sehingga siswa Cina di jurusan IPA sangat sedikit sekali walaupun pasti ada. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di setiap kelas XI dan XII. Oleh karena itu untuk menentukan jumlah sampel per kelas digunakan teknik Stratifikasi Propotional Random Sampling dengan rumus : n = � 1 �� � Keterangan : n 1 =Jumlah siswa per jenjang kelas n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dirincihkan besar sampel per jenjang kelas dalam penelitian ini, yaitu : Tabel 3.2 Besar Sampel Per Jenjang Kelas No. Kelas Populasi Sampel Keterangan 1 XI IPA 1 44 7 Tionghoa diambil semua 2 XI IPA 2 45 7 Tionghoa diambil semua 3 XI IPA 3 45 7 Tionghoa diambil semua 4 XI IPA 4 42 6 Tionghoa diambil semua 5 XI IPA 5 42 6 Tionghoa diambil semua 6 XI IPS 1 40 7 Tionghoa diambil semua 7 XI IPS 2 35 6 Tionghoa diambil semua Jumlah 300 46 8 XII IPA 1 38 6 Tionghoa diambil semua 9 XII IPA 2 37 5 Tionghoa diambil semua 10 XII IPA 3 37 5 Tionghoa diambil semua Universitas Sumatera Utara 11 XII IPA 4 37 5 Tionghoa diambil semua 12 XII IPS 1 31 5 Tionghoa diambil semua 13 XII IPS 2 34 5 Tionghoa diambil semua 14 XII IPS 3 36 5 Tionghoa diambil semua Jumlah 250 36 Jumlah 550 82

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

6 60 80

Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

10 121 103

Komunikasi Antarbudaya Dan Hubungan Yang Harmonis (Studi Korelasional tentang Peranan Komunikasi Antarbudaya dalam Menjalin Hubungan yang Harmonis antara Etnis Tamil dan Non Tamil di Kelurahan Polonia

5 79 166

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Siswa

0 0 10

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

0 0 12

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

0 0 11

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 0 5

Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 0 12