Kerangka Konsep Model Teoritis Operasional Variabel

b. Jarak Sosial Jarak sosial merupakan perasaan untuk memisahkan seseorang atau kelompok tertentu berdasarkan tingkat penerimaan seseorang terhadap orang lain. Liliweri beranggapan semakin dekat jarak sosial seorang komunikator dari suatu etnis dengan seorang komunikan dari etnis lain, maka semakin efektif komunikasi yang terjalin diantara mereka, begitu juga sebaliknya. c. Sikap diskriminasi Secara teoritis menurut Doob, diskriminasi dapat dilakukan melalui kebijaksanaan untuk mengurangi, memusnahkan, menaklukkan, memindahkan, melindungi secara legal, menciptakan pluralisme budaya, dan tindakan asimilasi terhadap kelompok lain. Ini juga berarti bahwa sikap diskriminasi tidak lain dari suatu kompleks berpikir, berperasaan, dan kecenderungan untuk berperilaku maupun bertindak dalam suatu bentuk negatif maupun positif. Sikap ini dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi antaretnik Liliweri, 2005 : 178.

2.2 Kerangka Konsep

Setiap penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan, karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti di dalam mendesain instrumen penelitian. Konsep harus merupakan atribut berbagai kesamaan dari fenomena yang berbeda. Dalam mendesain konsep penelitian, yang terpenting adalah peneliti harus mendesain konsep interaksi antarvariabel- variabel penelitiannya, oleh karena itu peneliti harus menentukan pilihan sebenarnya dari interaksi antarvariable-variabel penelitian itu Bungin, 2005 : 57. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan, yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab dari variabel lain atau yang mempengaruhi munculnya variabel lain Y. Variabel X dalam penelitian ini adalah komunikasi antarbudaya. Variabel terikat Y adalah variabel yang muncul setelah adanya variabel bebas X dan masih mempunyai kaitan gejala dengan variabel X. Variabel Y dalam penelitian ini adalah hubungan yang harmonis.

2.3 Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, untuk memudahkan kelanjutan penelitian maka dibuatlah model teoritis dengan memasukkan keseluruhan unsur variabel tersebut ke dalam skema. Universitas Sumatera Utara Model teoritisnya adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Model Teoritis Keterangan : X : Variabel Bebas Y : Variabel Terikat

2.4 Operasional Variabel

Operasional variabel berguna untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep yang telah disusun operasionalisasinya. Berdasarkan hal itu, maka operasional variabel dalam penelitian ini adalah : Tabel 2.2 Operasional Variabel Variabel X Komunikasi Antarbudaya Variabel Y Hubungan yang Harmonis Karakteristik Responden : a. Etnis b. Jenis Kelamin c. Agama d. Tingkat Pendidikan Universitas Sumatera Utara Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Komunikasi Antarbudaya Variabel X 1. Dimensi berkomunikasi : a. Partisipasi siswa dalam berkomunikasi : - Frekuensi berkomunikasi - Pesan yang disampaikan - Intensitas komunikasi b. Konteks sosial : - Tempat - Waktu - Suasana c. Saluran yang digunakan : - Komunikasi Antar Pribadi - Komunikasi Bermedia 2. Bahasa Verbal a. Bahasa Indonesia b. Bahasa Inggris c. Bahasa MandarinHokian 2. Hubungan yang Harmonis Variabel Y 1. Openese : a. Terbuka b. Tertutup 2. Supportiveness : a. Saling Mendukung b. Bersaing Universitas Sumatera Utara c. Saling Menjatuhkan 3. Positiviness : a. Berpikir positif b. Berpikir negatif 4. Empati : a. Sukacita b. Dukacita 5. Equility : a. Setara b. Berbeda 3. Karakteristik Responden 1. Kelas : a. Kelas 2 SMA b. Kelas 3 SMA 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Agama : a. Kristen Protestan b. Kristen Katolik c. Islam d. Budha

2.5 Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

6 60 80

Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

10 121 103

Komunikasi Antarbudaya Dan Hubungan Yang Harmonis (Studi Korelasional tentang Peranan Komunikasi Antarbudaya dalam Menjalin Hubungan yang Harmonis antara Etnis Tamil dan Non Tamil di Kelurahan Polonia

5 79 166

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Siswa

0 0 10

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

0 0 12

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

0 0 11

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 0 5

Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 0 12