Pengujian Hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Pengujian Hipotesis

Perhitungan korelasi antara komunikasi antarbudaya X dengan hubungan yang harmonis Y dengan menggunakan program SPSS 20. Sehingga dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.39 Korelasi Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis Correlations Komunikasi Antarbudaya Hubungan yang Harmonis Spearmans rho Komunikasi Antarbudaya Correlation Coefficient 1,000 ,468 Sig. 2-tailed . ,000 N 82 82 Hubungan yang Harmonis Correlation Coefficient ,468 1,000 Sig. 2-tailed ,000 . N 82 82 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Interpretasi : a Dari hasil analisa di atas menunjukkan bahwa besarnya koefisiensi korelasi Rank Spearman antara komunikasi antarbudaya dan hubungan yang harmonis antara etnis Pribumi dengan etnis Tionghoa di SMA Harapan Mandiri adalah sebesar 0,468. Artinya hubungan antara komunikasi antarbudaya dan hubungan yang harmonis terdapat hubungan yang cukup berarti. b Dasar pengujian hipotesis : Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas atau signifikansi 0,05 hubungan kedua variabel signifikan. Jika probabilitas atau signifikansi 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan. Keputusan pada baris baik pada sel kana atas maupun sel kiri bawah kedua sel isinya sama atau lurus dengan sig 2-tailed, angka probabilitas adalah 0,01. Oleh karena itu nilai probabilitasnya 0,05, maka dapat diambil keputusan bahwa H 1 diterima. c Hipotesis : Universitas Sumatera Utara Ho = Tidak ada pengaruh antara komunikasi antarbudaya terhadap hubungan yang harmonis antara siswa Pribumi dan siswa Tionghoa. Ha = Ada pengaruh antara komunikasi antarbudaya terhadap hubungan yang harmonis antar siswa Pribumi dan siswa Tionghoa. d Untuk menguji hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut : Jika probabilitas atau signifikansi 0,05 H ditolak dan H 1 diterima. Jika probabilitas atau signifikansi 0,05 H diterima dan H 1 ditolak. Angka probabilitas dari hasil perhitungan adalah 0,01. Oleh karena itu nilai probabilitasnya 0,05, maka dapat diambil keputusan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi antabudaya dan hubungan yang harmonis antara siswa Pribumi dan siswa Tionghoa di SMA Harapan Mandiri.

4.5 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

6 60 80

Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

10 121 103

Komunikasi Antarbudaya Dan Hubungan Yang Harmonis (Studi Korelasional tentang Peranan Komunikasi Antarbudaya dalam Menjalin Hubungan yang Harmonis antara Etnis Tamil dan Non Tamil di Kelurahan Polonia

5 79 166

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Siswa

0 0 10

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

0 0 12

Perbedaan Adversity Quotient antara Siswa Pribumi di Sekolah Pembauran dengan Siswa Pribumi di Sekolah Negeri di Kota Medan

0 0 11

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 0 5

Pengaruh Komunikasi Antarbudaya dan Hubungan yang Harmonis (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina Di SMA Harapan Mandiri Medan)

0 0 12