Pelatihan yang Dilaksanakan oleh LLK-UKM Dinas Tenaga Kerja Kesesuian Pelatihan dengan Kebutuhan Tenaga Kerjadalam

Semua dana sudah diterima barulah pelatihan dilakukan sesuai dengan Rencana Kerja yang telah disusun terlebih dahulu. Pelaksanaan yang dilakuka n sesuai dengan prosedur yang berlaku bahwa pelatihan bisa dilaksanakan jika peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 16 orang tidak bisa kurang maupun lebih, jika kurang pelatihan tidak dapat dilaksanakan. Pelatihan yang dilaksanakan tidak sembarangan dilakukan peserta juga diabsen 2 kali sehari waktu masuk dan mau pulang. Pelaksanaan pelatihan sudah sangat baik, dikarenakan para instruktur sudah mengusai materi pembelajaran serta menyiapkan bahan selama pelatihan, peralatan prantek sudah lengkap dan sesuai dengan yang seharusnya diberikan kepada peserta. Hal ini sesuai pendapat Siswanto 2002 : 214 yang harus dipersiapkan dalam pendidikan dan pelatihan yang baik antara lain: menyediakan daftar jam waktu pelajaran, uraian pekerjaan, menyiapkan segala sesuatu yang menyangkut peralatan, bahan-bahan, dan perlengkapan yang tepat, mengatur tempat kerja yang selayaknya.

5.3 Pelatihan yang Dilaksanakan oleh LLK-UKM Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang Pelatihan Institusional maupun MTU tidak jauh berbeda, perbedaannya hanya diwaktu pelaksanaan dan proses pelatihan serta cara perekrutan peserta yang dilakukan oleh pihak LLK UKM. Peserta Pelatihan Institusional yang serius mengikuti pelatihan dikarenakan sebelum masuk mereka mengikuti tes terlebih dahulu sesuai dengan minat dan bakat sebelum mengikuti pelatihan. Dalam proses perekrutan persyaratannya yaitu fotocopy KTP, surat keterangan bahwa ingin Universitas Sumatera Utara mengikuti pelatihan dari kepala desa, dan surat keterangan sehat dari dokterbidan desa. Pelatihan MTU adalah pelatihan yang dilakukan pihak LLK UKM dengan cara berkeling desa bekerja sama dengan pihak kecamatan dalam rangka proses pelatihan yang dilakukan disuatu desa tertentu. Waktu yang dibutuhkan yaitu 240 jam atau selama 1 bulan lamanya. Tidak diperlukan tes seperti Pelatihan Institusional. Peserta yang mengikuti pelatihan sangat antusias mengikuti pelajaran, banyak diantaranya yang rela membeli perlengkapan guna membuka usaha sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Siswanto 2002 : 200 menurut sifatnya pendidikan dan pelatihan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pelatihan keahlian, dan pelatihan kejuruan.

5.4 Kesesuian Pelatihan dengan Kebutuhan Tenaga Kerjadalam

Pelaksanaan Pelatihan Tenaga Kerja pada LLK-UKM Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang Kesesuaian pelatihan dengan kebutuhan peserta dalam pelatihan di LLK UKM sudah sesuai dengan harapan peserta. Dimana dapat dilihat dari materi pelajaran yang diberikan serta praktek yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini pihak LLK UKM memberikan materi pelajaran yang mudah ditangkap peserta dan praktek diimplikasikan di dunia kerja dan membuka usaha mandiri. Kita melihat sekarang ini dibutuhkan tenaga kerja yang harus memiliki keterampilan. Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja berupa keterampilan kerja dengan pelatihan yang akan dilakukan sehingga tercapai kesesuaian yang maksimal antara pelatihan yang dilaksanakan dengan kebutuhan tenaga kerja. Dunia kerja saat ini membutuhkan keterampilan dan Universitas Sumatera Utara kreativitas yang tinggi, misalkan LLK UKM memberikan stimulus kepada peserta sehingga peserta dapat meneruskan dan mengembangkannya sendiri sesuai pelatihan yang didapatkan. Dengan demikian terdapat kesesuaian antara teori yang diberikan dengan praktek dilapangan dalam menunjang kesesuaian pelatihan kerja dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini didukung pendapat Moekijat 1991 : 57 keuntungan diselenggarakannya pelatihan yang baik adalah : menambah semangat kerja, membantu pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih efesien, menambah efesiensi perusahaan, lebih sedikit pengawasan yang diperlukan oleh pegawai-pegawai yang telah dilatih dengan baik, menambah produktifitas, dan mengurangi adanya kecelakaan. Hal ini diperkuat juga dengan penelitian sebelumnya oleh Khori Probosemi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dibutuhkan pelatihan.

5.5 Efektivitas Pelaksanaan Pelatihan Tenaga Kerja pada LLK UKM