Acara Temu Manten

4.5. Acara Temu Manten

Penulis berangkat ke tempat acara pertunjukan bersama-sama dengan bapak Sunardi. Dengan alasan bahwa penulis tidak mengetahui posisi tempat acara berlangsung sekaligus tidak mengenal yang punya acara pesta. Penulis berangkat dari kediaman bapak Sunardi di Jl. Bromo no.26, sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung menuju lokasi pesata di Jl.Setia Budi Helvetia. Tiba di tempat acara sekitar pukul

09.00 WIB. Penulis ikut lebih awal karena bapak Sunardi yang memimpin acara temu manten. Dalam tulisan ini, penulis juga menceritakan sekilas tentang jalannya acara temu manten dengan alasan bahwa pertunjukan musik adalah bagian dari acara temu manten.

Setiba di lokasi pesta , bapak Sunardi sudah disambut oleh tuan rumah. Bapak Sunardi memperkenalkan penulis kepada tuan rumah, bahwa penulis ikut karena ingin melihat dan meliput acara musik yang diadakan. Penulis memperkenalkan diri dan tuan rumah menyambut dengan ramah. Sesudah itu bapak

Suanardi dan tuan rumah mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan dalam acara prosesi temu manten.

Sekitar pukul 11.00 WIB acara temu manten berlangsung. Dimana keluarga pengantin perempuan berdiri bersama-sama dengan pengantin perempuan untuk menyambut kedatangan daripada keluarga pengantin laki-laki. Adapun urutan acara dari temu manten adalah sebagai berikut:

1. Serah Tinampi : ini adalah proses menyerahkan pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin wanita. Diiringi oleh Gending Kebo Giro.

2. Penyerahan Sanggan : penyerahan makanan berupa pisang raja oleh pagar ayu atau pengiring pengantin perempuan dan pagar bagus atau pengiring pengantin laki-laki.

3. Penyerahan Sikal atau kelapa oleh pagar ayu kepada keluarga pihak penganten perempuan yang diterima oleh orang tua dari penganten perempuan.

4. Acara tukar kembang mayang : ini dapat diartikan dengan silahturahmi dari keluarga pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan.

5. Bale : ini adalah acara Melayu, dimana terdiri dari pulut kuning dan telor. Makna dari diadakan bale ini adalah agar ada pendekatan antara kedua belah piha.

6. Acara lempar-lemparan sirih : Kesatuan hati antar pengantin laki-laki dan pengantin perempuan yang ingin mengikat tali pernikahan.

7. Acara pijak telur : Mecah telur yang dapat diartikan dengan mecah pemikiran, agar kedua pengantin jadi mandiri. Acara mecah telur juga sebagai simbol untuk menyambung keturunan. Karena salah satu dari tujuan pernikahan adalah untuk menyambung keturunan.

8. Acara gendong manten : Kewajiban dari orang tua dari penganten perempuan memberi nasihat kepada kedua penganten. Agar sehati dalam menempuh bahtera rumah tangga.

9. Acara kacar kucur dan suap-suapan serta jemput besan : dimana acara kacar kucur mengandung arti kewajiban suami memberi nafkah jasmani maupun rohani kepada istri. Sedangkan suap-suapan adalah simbol dari mengikat janji. Dimana saling asih yang artinya saling mengasihi, saling asah yang artinya saling mengerti kewajiban masing-masing dalam berumah tangga serta saling asuh yang artinya saling menjaga keutuhan rumah tangga. Sedangkan acara jemput besan adalah orang tua pengantin wanita yang menjemput dan mengajak orang tua pengantin laki-laki. Ini menandakan bahwa mereka sudah satu keluarga.

10. Acara sungkeman minta doa restu : ini menandakan menghormati orang tua dan meminta doa restu agar aman dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Sesudah selesai acara sungkeman, maka selesailah acara temu manten. Kemudaian dilanjutkan dengan acara marhaban dan tepung tawar. Dimana dilakukan oleh ibu-ibu dari pengajian setempat. Proses acara temu manten ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Gambar 24 (acara tukar kembang mayang)

Gambar 25 (acara pijak telur)

Gambar 26 (acara gendong manten)

Gambar 27 (acara gendong manten)

Gambar 28 (acara kacar kucur)