Proses Latihan

4.3. Proses Latihan

Setelah terjadi kesepakatan dalam hal harga, maka proses selanjutnya adalah latihan. Pada tahap ini, bapak Sunardi menghubung seluruh anggota Krido Laras.

Baik melalu telepon ataupun mendatangi ke rumah masing-masing personil. Bapak Sunardi menjelaskan kepada anggotanya bahwa mereka akan tampil pada acara perkawinan, dan tanggal nya sudah ditetapkan. Pada saat ini, bapak Sunardi menanyakan kesiapan masing-masing anggota apakah mereka dapat tampil aatu tidak. Jikalau tidak bias maka akan dicari penggantinya. Juga melalui telepon atau berkunjung langsung, bapak Sunardi menetapkan jadwal bertemu untuk membicarakan lebih lanjut sekaligus untuk latihan.

Pada saat yang ditentukan, semua pemusik dan penyanyi berkumpul di tempat bapak Sunardi yaitu di Jl.Bromo no.26 Medan. Biasanya mereka berkumpul pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Hal ini disebabkan karena profesi masing- masing berbeda. Ada yang sebagai Pegawai Negeri Sipil, wiraswasta dan juga sebagai ibu rumah tangga.. Juga disebabkan jarak tempat tinggal yang berjauhan, dimana jarak yang terjauh adalah di Tanjung Morawa.

Setelah berkumpul, baru bapak Sunardi mengutarakan secara lengkap apa saja yang telah disepakati dengan pemesan. Setelah itu, baru bapak Sunardi membuka diskusi apa saja lagu yang akan dibawakan pada acara perkawinan nantinya. Masing- masing anggota diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapat.

Masing-masing anggota memberikan usul dan lagu apa saja yang akan dibawakan. Biasanya materi lagu yang dibawakan delapan puluh persen adalah lagu yang sudah biasa dibawakan mereka, jadi tidak memerlukan proses latihan yang terlalu lama. Sedangkan dua puluh persen lagi adalah lagu yang baru, sehingga menambah perbendaharaan lagu dan juga membuat penonton tidak bosan.

Langkah selanjutnya setelah diskusi yaitu latihan bersama, pada saat ini masing-masing anggota mengambil alat musik yang dikuasainya. Proses latihan biasanya tidak lebih dari jam sebelas malam. Hal ini untuk tidak menggangu tetangga. Dalam latihan ini, lagu-lagu yang baru terlebih dahulu dilatih. Karena memerlukan konsentrasi yang tinggi. Biasanya mereka memutar lagu yang akan dipelajari melalui pemutar video ataupun melalui tape recorder. Setelah mendengar lagu yang akan dibawakan maka para pemain musik segera latihan.

Dalam proses latihan ini, biasanya lagu yang dimainkan tersebut tidak seratus persen sama, karena dapat ditambahi dengan variasi-variasi ritem dan melodi, tetapi tidak lari dari lagu tersebut. Setelah itu baru diulang lagu-lagu yang sudah di hapal. Untuk sekedar mengulang bagian-bagiannya saja agar tidak lupa.

Biasanya proses latihan antara tiga sampai empat kali sebelum pertunjukan. Untuk mematangkan ide dan urutan lagu yang akan dibawakan tersebut. Ketika penulis menanyakan kepada bapak Sunardi bagaimana cara belajar memainkan lagu- lagu baru, beliau mengatakan bahwa proses latihan ini tidak secara oral tetapi secara tulisan untuk para pemain gamelan dan alat musik lainnya. Dibuat notasi angka untuk gamelan dan alat musik lainnya tetapi tidak secara detil, hanya untuk mengingatkan pemain akan nada-nadanya saja. Sehingga nadanya tidak menyimpang dari apa yang sudah ditulis. Penulisan notasi mengacu kepada penulisan notasi angka yang biasa seperti 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 –7 - 1

Setelah proses latihan selesai biasanya pada latihan terakhir dimatangkan semua urutan lagu yang akan ditampilkan pada esok harinya. Sekaligus juga dibicarakan jadwal keberangkatan dan pakaian apa yang akan dikenakan. Setiap Setelah proses latihan selesai biasanya pada latihan terakhir dimatangkan semua urutan lagu yang akan ditampilkan pada esok harinya. Sekaligus juga dibicarakan jadwal keberangkatan dan pakaian apa yang akan dikenakan. Setiap