Program dan kebijakan

b. Program dan kebijakan

Pelaksanaan pendidikan karakter di FKIP untuk mencapai visi

berkarakter kuat dan cerdas, menurut Pak Ahmad harus berlandaskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian, serta penunjang yang lain. Hal ini dilaksananakan secara riil melalui aktivitas- aktivitas dosen dan mahasiswa baik internal dalam proses pembelajaran maupun

Dharma perguruan tinggi, pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian, dan

Sebagai salah satu bagian dari Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi pun mencanangkan pendidikan karakter yang khusus berbasis kewirausahaan. Pendidikan Ekonomi secara spesifik memandang bahwa karakter seorang enterpreneur adalah karakter yang Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi pun mencanangkan pendidikan karakter yang khusus berbasis kewirausahaan. Pendidikan Ekonomi secara spesifik memandang bahwa karakter seorang enterpreneur adalah karakter yang

character building based enterpreneurship , jadi, jadi sejak kepemimpinan saya, sudah mencanangkan character building based enterpreneurship, artinya khusus

Ekonomi bagaimana mengembangkan karakter dan basiknya adalah enterpreneurship (Dini/28/06/2012)

Pendidikan karakter dengan basis enterpreneurship diakui oleh Bu

Dini sesuai dengan kebijakan pemerintah. Pemerintah dalam hal ini mencanangkan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai budaya bangsa dan kewirausahaan.

mi, character buildingnya basisnya adalah enterpreneur. Itu sesuai dengan kebijakan pemerintah ya, kebetulan pemerintah kemarin kan waktu itu saya, saya ikut TOT di Jakarta, dan juga ada membangun pembangunan karakter berbasis nilai-nilai budaya bangsa, penanaman nilai-nilai budaya bangsa dan

(Dini/28/06/2012)

Di samping itu, FKIP sebagai bagian dari Universitas Sebelas Maret

yang berorientasi pada pencapaian Enterpreneur University, tentunya berusaha menyusun program dan kegiatan yang menunjang ke arah pencapaian enterpreneur university tersebut. Begitu pula dengan prodi Geografi, yang menurut pernyataan dari Pak Aryo, bahwa prodi Geografi mengharapkan terbentuknya guru plus, yakni guru profesional yang dibekali dengan ketrampilan tambahan dalam pengembangan media. Hal ini dibuktikan dengan outlet Bakosurtanal milik prodi Geografi yang menjadi salah satu outlet terbesar di Indonesia.

enterpreneur university . Enterpreneur university itu sudah sudah mendidik enterpreneurship, seorang guru yang profesional juga sebagai informan juga tidak hanya sekedar guru tapi guru plus, oke..dengan pengembangan media. Prodi Geografi alhamdulillah menjadi salah satu outlet yang 6 besar di Indonesia

Sebagai bagian dari FKIP, prodi Pendidikan Ekonomi memiliki

program-program khusus yang dirancang sesuai dengan arah kebijakan FKIP. Informan menyampaikan beberapa program yang mendukung pencapaian visi berkarakter kuat dan cerdas, antara lain dengan mengadakan seminar nasional pembangunan karakter berbasis kewirausahaan.

character building based enterpreneurship dengan mengundang Prof. Furqon sebagai pakar karakternya kemudian juga dari enterpreneurshipnya Pak Supriyanto, M.Sc, Ph.D dari

Selanjutnya yang kedua ialah mengadakan sosialisasi kepada

juga diprogram ke depan tidak hanya itu aja, bagaimana nanti memberikan

Kemudian, informan juga menyampaikan bahwa prodi Pendidikan

Ekonomi menetapkan program untuk memasang banner-banner yang berisi kata- kata motivasi seputar pendidikan karakter. Banner-banner ini dimaksudkan sebagai motivasi bagi para mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan amanat

-banner

yang di sepanjang sini, ya tentang apa itu, pendidikan karakter, kata-kata motivasi

Lebih lanjut, prodi Pendidikan Ekonomi juga telah memulai workshop

terpadu. Menurut informan, berbagai program yang ditetapkan nantinya akan diarahkan untuk membangun prodi Pendidikan Ekonomi sebagai enterpreneurship center yang bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa.

kemudian mulai akan membuat kayak enterpreneurship centernya di Pendidikan Ekonomi dalam rangka itu tadi, guna membangun karakter di Pendidikan Ekonomi, basisnya adalah enterpreneurship (Dini/28/06/2012)

Begitu pula dengan program studi Pendidikan Ekonomi yang

melandaskan kewirausahaan sebagai pendidikan karakternya. Bu Dini sebagai ketua program studi Pendidikan Ekonomi mengungkapkan bahwa program- melandaskan kewirausahaan sebagai pendidikan karakternya. Bu Dini sebagai ketua program studi Pendidikan Ekonomi mengungkapkan bahwa program-

getting started to be , gitu karena barang anunya realitas yang lainnya dalam tahap untuk jalan ya, TORnya udah jalan semua, diacc semua tinggal nanti kita ada

Sedangkan dalam upaya mengembangkan pendidik Geografi yang

mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, prodi Pendidikan Geografi menyusun program-program yang menunjang pada tercapainya visi berkarakter kuat dan cerdas. Program-program tersebut antara lain berbagai kerjasama seperti expert meeting dan visiting profesor dengan akademisi Geografi dari luar negeri, seperti Jerman, Meksiko, serta Malaysia.

expert meeting untuk kemarin Oktober kemarin 2010 itu kita datang, didatangi oleh 60 expert dari Jerman dan Asia itu untuk kegiatan akademis, expert meetingnya ada di Indonesia, tempatnya di Solo dan Geografi kita jadi hostnya. Kemudian kita kedatangan tamu dan mendatangkan tamu dari Meksiko, dari Jerman, dari Austria, kemudian dari Malaysia, kita sudah ada itu dosen tamu yang disebut dengan visiting profesor (Aryo/29/06/2012)

Selain itu, diadakan juga sharing pengalaman antara mahasiswa dari

luar negeri dengan mahasiswa, dosen serta guru-guru Geografi, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok.

sharing experiences

mahasiswa, dosen, dan guru-guru. Gitu jadi seperti yang tadi pembelajaran guru-guru dan sebagainya yang ada di Austria, nah..itu terutama Geografi, nah..ini nanti kita pada tadi ada stadium, terus ada small group discussion , baik dengan dosen, mahasiswa dan guru-

Sayangnya, sebagai salah satu sasaran yang menjadi subyek sekaligus

obyek dari pendidikan karakter di FKIP, program-program yang dicanangkan untuk mencapai visi berkarakter kuat dan cerdas belum mampu dipahami oleh obyek dari pendidikan karakter di FKIP, program-program yang dicanangkan untuk mencapai visi berkarakter kuat dan cerdas belum mampu dipahami oleh

Hal yang senada juga diungkapkan oleh informan yang lain. Menurut

informan, warga kampus sebagai sasaran dari visi FKIP ini belum mencerminkan sikap yang berkarakter kuat dan cerdas. Mahasiswa baru sekedar mengetahui visi ini sebagai slogan saja, tapi belum mampu mencerminkannya dalam tindakan,

atau tindakan dari mahasiswa sendiri pun belum, apa itu namanya tu, m

Berdasarkan pengakuan Yusuf dan Anwar tesebut dapat diketahui

bahwa mahasiswa belum memahami makna dari visi berkarakter kuat dan cerdas. Mahasiswa sekedar mengetahui visi berkarakter kuat dan cerdas sebagai slogan teoritis yang sering digaungkan di FKIP, namun belum mengetahui praktek seperti apa yang harus dilakukan sebagai konsekuensi aplikatifnya.

Meski begitu, Yusuf cukup memiliki wawasan mengenai strategi yang

digunakan FKIP dalam melaksanakan pendidikan karakter. Menurut Yusuf salah satu strategi FKIP ialah dengan menerapkan mata kuliah moral yang wajib ada di

ya..dasar lah penanaman nilai- Selanjutnya ditambahkan oleh Yusuf, FKIP menetapkan nilai-nilai

karakter yang diharapkan mampu dimiliki dan diaplikasikan oleh para lulusannya. Nilai- dalamnya harus dimasukkan nilai karakter itu. Itu karakter bertanggungjawab,

Selain dilaksanakan melalui berbagai program dan kebijakan yang

telah disebutkan di atas, pendidikan karakter yang berupaya menanamkan nilai- nilai berkarakter kuat dan cerdas juga tergantung pada dosen, sebagai pendidik mahasiswa di kampus. Dosen, yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan pendidikan karakter, menurut Pak Ahmad, mempunyai gayanya masing-masing telah disebutkan di atas, pendidikan karakter yang berupaya menanamkan nilai- nilai berkarakter kuat dan cerdas juga tergantung pada dosen, sebagai pendidik mahasiswa di kampus. Dosen, yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan pendidikan karakter, menurut Pak Ahmad, mempunyai gayanya masing-masing

-masing dosen kan punya gaya sendiri, nggak bisa disamakan antara dosen satu dengan yang lain. Ada yang d didiamkan saja. Semacam ini kan gaya masing-masing. Tapi sebenarnya dosen punya kewajiban mengingatkan hal-hal yang kurang baik. (Ahmad/18/06/12)

Sebagai seorang dosen, bu Dini mempunyai cara membelajarkan

karakter yang khas. Informan membelajarkan mahasiswanya melalui kegiatan yang sering mereka kerjakan, seperti pembelajaran tanggungjawab melalui pemberian tugas, bekerjasama dan kepemimpinan melalui pembagian kelompok, keberanian mengemukakan pendapat melalui presentasi, dan lain sebagainya.

situ kan ada kegiatan presentasi. Di dalam presentasi itu dinilai bagaimana, bagaimana dia kemampuan bekerjasama, bagaimana dia kemampuan untuk bertanggungjawab, bagaimana kemampuan untuk dia menjadi pemimpin, bagaimana kemampuan dia untuk

(Dini/28/06/2012)

Hal yang serupa disampaikan oleh Pak Aryo. Secara pribadi, informan

sebagai salah satu dosen menerapkan sistem pembelajaran karakter yang detail, tidak mengesampingkan hal-hal kecil, bahkan malah memulainya dari hal-hal yang kecil

-betul menyampaikan pendidikan karakter itu kepada mahasiswa saya dari hal yang kecil, dik. Mahasiswa kita ini diajarkan oleh Rasulullah, yang pertama itu kalau salah itu minta maaf, susahnya..susah banget minta maaf. Kemudian yang kedua mengucapkan terima kasih kepada siapa saja, orang yang berjasa apapun kecilnya. Yang ketiga memberikan respect, memberikan apreciated , memberikan penghargaan, kepada teman, orang yang dituakan, atau anak kecil pun di bawah kita. (Aryo/29/06/2012)

Seperti yang dikemukakan di atas, bahwa nilai-nilai karakter dipelajari

dari hal-hal yang kecil, seperti meminta maaf saat melakukan kesalahan, mengucapkan terimakasih pada orang yang berjasa, serta memberikan respect dari hal-hal yang kecil, seperti meminta maaf saat melakukan kesalahan, mengucapkan terimakasih pada orang yang berjasa, serta memberikan respect

mencoba menerapkan yang kecil-

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN EKTOPIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 1 56

PENGARUH BENTUK PENAMPANG RUNNER TERHADAP CACAT POROSITAS DAN NILAI KEKERASAN PRODUK COR ALUMINIUM CETAKAN PASIR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

0 0 37

PERBANDINGAN KEADAAN SATURASI OKSIGEN PADA INHALASI HALOTAN DAN ISOFLURAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 46

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum,Wight) TERHADAP WAKTU KEMATIAN Ascaris suum, Goeze In Vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 52

SKRIPSI PEMANFAATAN BAKTERIOFAGE SEBAGAI AGEN PENGENDALIAN HAYATI BUSUK HITAM PADA KUBIS Ibnati Barroroh H 0708110

0 1 42

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 1 81

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI DI INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE SAMODRA KOTA SURAKARTA SKRIPSI Program Studi Agribisnis

0 5 112

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XII SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 37

Studi Perkembangan Prestasi Olahraga Pada Npc (National Paralympic Committee) Indonesia Tahun 2008-2012

0 0 128

SKRIPSI KARAKTERISASI MORFOLOGI BEBERAPA ANGGREK ALAM JAWA TIMUR DAN JAWA BARAT DIAN PURNAMASARI H 0708166

1 4 79