Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
d. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
Pihak FKIP telah berusaha untuk mewujudkan iklim pendidikan yang
stabil dan kondusif bagi pembentukan dan pengembangan sikap dan tindakan yang berkarakter kuat dan cerdas. Salah satunya ialah penempatan poster-poster yang berisi anjuran mengenai pemakaian pakaian yang sopan, dan sebagainya.
Gambar 4.2. Poster/anjuran yang terdapat di gedung F Namun sayangnya poster anjuran tersebut baru ada di beberapa sisi
gedung F saja, dan belum ditemukan di gedung yang lain. Meski begitu, Anwar gedung F saja, dan belum ditemukan di gedung yang lain. Meski begitu, Anwar
menurut saya sudah efektif juga. Itu tindakannya juga memang seperti itu, soalnya saya dulu pernah melihat itu memang mahasiswa yang pakai kaos nggak, nggak dilayani.
Meskipun hal tersebut belum didasari oleh kesadaran pribadi karena
takut ancaman tidak mendapat pelayanan yang diharapkan. Seperti yang disampaikan oleh Anwar, bahwa mahasiswa yang mempunyai kepentingan yang sangat vital akan berusaha mematuhi peraturan dengan tujuan supaya mendapat pelayanan atas kepentingannya.
Sedangkan di lingkungan jurusan P IPS, himbauan bagi mahasiswa
untuk berpenampilan yang rapi dan sopan telah ada di beberapa tempat, seperti di pintu ruang jurusan P IPS dan papan pengumuman. Hal ini dilakukan untuk menghimbau mahasiswa agar menaati peraturan seragam dan berpenampilan layaknya seorang calon pendidik. Sanksi atas pelanggaran terhadap himbauan tersebut ialah tidak mendapatkan pelayanan baik secara akademik maupun administrasi di jurusan, program studi, maupun BKK.
Dalam menerapkan pendidikan karakter memang melibatkan berbagai
faktor dan komponen, baik sistem maupun lingkungan. Lingkungan fisik dan sosial sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan karakter.
berhasil, ketika sama-sama jalan dari depan sana bareng dengan anak Ekonomi, woo..malah diguyu (ditertawakan) misalnya, kita akhirnya
ngopo ndadak seragam-seragam (kenapa harus pakai
(Syarif/13/12/12)
Menanggapi pentingnya lingkungan bagi berjalannya pendidikan
karakter, Pak Syarif menuturkan bahwa lingkungan kampus FKIP sudah cukup stabil dan kond lingkungan di sini saya kira sudah..sudah cukup kondusif untuk pembentukan karakter, Pak Syarif menuturkan bahwa lingkungan kampus FKIP sudah cukup stabil dan kond lingkungan di sini saya kira sudah..sudah cukup kondusif untuk pembentukan
tidak seragam Senin-Selasa di hari Senin Selasa, masih pakai apa namanya, celana pensil misalnya, itu tidak akan dilayani secara administrasi. Mahasiswa mau ngurus apapun, tolong dibaca itu dulu,
(Syarif/13/12/12)
Lingkungan memang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
pendidikan karakter. Hal ini diungkapkan Pak Syarif dengan mengemukakan contoh di PGSD. Lingkungan PGSD yang terpisah dengan kampus induk, tidak memungkinkan mahasiswanya untuk membandingkan dan iri dengan mahasiswa fakultas yang lain. Penciptaan iklim yang sehat dan kondusif memungkinkan setiap program dan kegiatan yang diterapkan dapat berjalan dengan baik.
faktor ya. Untungnya lagi karena di sana terpisah dengan kampus induk di sini, sehingga merek
apapun yang diterapkan di sana bisa dilakukan dengan baik, misalnya saja upacara misalnya, penghormatan kepada dosen, setiap kali jabat tangan seperti itu, mencium tangan gurunya, di sana terbiasa, di sini kan tidak, memang pembentukan karakter di sana sudah agak
Visi berkarakter kuat dan cerdas merupakan suatu konsep pendidikan
karakter yang berusaha diterapkan dan dicapai dalam proses pembelajaran di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. Untuk membangun pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas, FKIP memilih nilai-nilai budaya bangsa dan kewirausahaan sebagai basis strategi penanaman pendidikan karakter.
Secara riil, seperti disampaikan baik oleh bu Dini maupun Pak Aryo,
penanaman nilai-nilai karakter dilakukan dari hal-hal yang kecil dan detail, seperti pembelajaran tanggungjawab melalui pemberian tugas, bekerjasama dan kepemimpinan melalui pembagian kelompok, keberanian mengemukakan pendapat melalui presentasi. Sedangkan pembelajaran karakter pribadi dengan belajar meminta maaf saat melakukan kesalahan, mengucapkan terimakasih pada penanaman nilai-nilai karakter dilakukan dari hal-hal yang kecil dan detail, seperti pembelajaran tanggungjawab melalui pemberian tugas, bekerjasama dan kepemimpinan melalui pembagian kelompok, keberanian mengemukakan pendapat melalui presentasi. Sedangkan pembelajaran karakter pribadi dengan belajar meminta maaf saat melakukan kesalahan, mengucapkan terimakasih pada
Pendidikan karakter bukan hanya diaplikasikan melalui berbagai
program dan kebijakan, namun juga melalui penciptaan iklim kampus yang stabil dan kondusif. Iklim lingkungan kampus yang nyaman dan kondusif berusaha diciptakan FKIP dengan disiplin waktu, seragam pada hari Senin-Selasa, poster- poster teguran, dan lain sebagainya.
Pengawasan atau kontrol dilakukan dalam proses pembelajaran
karakter baik di dalam kelas maupun luar kelas, dilaksanakan seiring dengan berjalannya pendidikan karakter. Hal ini dilakukan dengan teguran secara individual personal baik secara langsung, ataupun tidak langsung yang disampaikan melalui mahasiswa lain atau dosen, maupun secara komunal saat proses belajar mengajar di kelas, dialog interaktif, dan sebagainya.