Bentuk-Bentuk Alami pada Peta

1. Bentuk-Bentuk Alami pada Peta

Secara garis besar, bentuk alami yang ditampilkan pada peta terdiri atas daratan dan perairan. Secara lebih khusus, ada beberapa jenis bentuk-bentuk alami pada peta yang dapat ditampilkan sebagai informasi di dalam peta. Beberapa jenis kenampakan tersebut antara lain ialah dataran tinggi, dataran rendah, laut, danau, sungai, rawa, dan hutan.

a. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Dataran tinggi merupakan kawasan di daratan yang relatif

lebih tinggi bila dibandingkan dengan kawasan lain di suatu wilayah yang sama. Sebaliknya, dataran rendah merupakan kawasan di daratan yang memiliki ketinggian relatif lebih rendah. Dalam peta, informasi yang menunjukkan kenampakan dataran tinggi dan rendah digambarkan dengan garis-garis kontur. Cara lain untuk menginformasikan kenampakan dataran tinggi ialah dengan menampilkan simbol warna di daratan. Warna yang digunakan mulai dari jenis warna hijau yang paling muda hingga hijau yang paling tua, kuning yang paling muda hingga coklat tua untuk

Wawasan Sosial

menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Dataran tinggi yang

berupa gunung atau gunung api biasanya diimbuhi pula Peta pertama yang menunjukkan

kenampakan alam diperkenalkan

dengan simbol segitiga samakaki.

oleh Erasthosthenes seorang ahli

Bentuk-bentuk muka bumi di daratan antara lain sebagai

geografi Yunani pada sekitar abad

berikut.

ke-3 Sebelum Masehi. Dalam peta yang dibuatnya, Erasthosthenes

1) Gunung, yaitu bentuk permukaan bumi yang menonjol

menggambarkan alur Sungai

lebih tinggi dibandingkan sekelilingnya akibat tenaga

Gangga di India.

endogen dari gerakan magma. Gunung terdiri atas puncak

Permukaan Bumi

Tugas Mandiri

di bagian atas, lereng di bagian tengah dan kaki gunung di bagian bawah. Kemiringan lereng tiap-tiap gunung berbeda-beda, misalnya landai apabila kemiringan < 45 o ,

Ambillah atlasmu, pilih salah satu

curam apabila kemiringannya lebih dari 45 o , dan tegak

peta yang ada di dalamnya.

apabila kemiringan mencapai 90 Kemudian identifikasikan kenam- o . Pada peta, gunung

disimbolkan dengan segitiga merah untuk yang masih

pakan-kenampakan alam yang

tergambar pada peta tersebut

aktif dan hitam untuk yang sudah tidak aktif.

yang meliputi gunung, sungai,

2) Pegunungan, adalah kumpulan gunung atau rangkaian

laut, dan danau. Sebutkan nama-nama kenam-

gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda dan

mengelompok atau memanjang. Misalnya Pegunungan

pakan alam yang kamu temukan,

beserta judul petanya.

Bukit Barisan di Sumatra dan Pegunungan Meratus di Kalimantan. Simbol untuk pegunungan adalah warna kuning sampai coklat.

3) Lembah, yaitu daerah yang lebih rendah dari sekitarnya dengan posisi memanjang dan dialiri oleh sebuah sungai. Dalam perkembangannya lembah sungai bisa menjadi sebuah ngarai dengan tebing yang relatif curam. Contohnya Ngarai Sianok di Sumatra.

4) Peneplain, adalah dataran yang luas dan hampir rata terbentuk dari proses tenaga eksogen yang berlangsung terus-menerus dan sudah mencapai tahapan akhir. Contohnya daerah Banten bagian utara.

5) Plato, adalah dataran tinggi yang luas terjadi karena proses pengangkatan tanah, dan terdapat di antara gunung- gunung atau pegunungan. Contohnya Plato Dieng di Wonosobo dan Plato Wonosari di Yogyakarta. Simbol plato di peta adalah warna kuning.

6) Delta, adalah dataran yang terdapat di muara sungai besar, terbentuk dari proses pengendapan tanah hasil erosi yang terbawa sungai terus-menerus. Contohnya Delta Sungai Kapuas, dan Delta Sungai Musi.

PROVINSI JAWA BARAT

Gambar 6.1 Dataran rendah dan tinggi yang digambarkan dengan simbol warna. Sumber: Atlas Dunia Buana Raya

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX

Wawasan Sosial

Hutan merupakan kenampakan di daratan yang terbentuk oleh kumpulan pepohonan yang banyak. Hutan menjadi

Peta pertama yang secara khusus

tempat tinggal bagi banyak binatang dan tumbuhan. Dalam

menggambarkan perairan laut

peta, hutan dapat ditunjukkan dengan simbol berupa titik-

secara akurat dibuat oleh

titik hitam. Ketebalan dan jumlah titik-titik pada peta me-

seorang ahli geografi Arab yang

nunjukkan kelebatan hutan yang diinformasikan dalam peta.

bernama Al-Idrissi pada tahun 1154.

c. Perairan Darat Perairan darat yang ditampilkan pada peta umumnya terdiri

atas sungai, danau, dan rawa.

1) Sungai, merupakan cekungan alami pada permukaan Bumi yang memiliki alur tertentu dengan bentuk yang memanjang dan berliku-liku. Melalui sungai inilah air mengalir dari suatu tempat yang tinggi hingga berujung ke laut. Tempat pertemuan antara air sungai dan air laut di kawasan pantai disebut muara. Pada muara dapat dijumpai delta, yaitu daratan rata yang berada di bantaran muara. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan kenampakan perairan seperti sungai dan danau adalah simbol garis dan luasan yang berwarna biru.

2) Danau, merupakan bentuk daratan yang berupa cekungan besar yang dapat menampung air dalam jumlah banyak. Danau ditunjukkan dengan simbol warna biru muda. Di sekeliling danau, batasnya dengan daratan kering ditujukan oleh garis yang jelas dan tidak terputus. Simbol tersebut berlaku sama, baik untuk danau alami maupun danau buatan atau waduk.

3) Rawa, merupakan perairan dangkal di daratan yang banyak tumbuhannya. Karena itu, rawa juga banyak dihuni oleh beragam spesies binatang. Pada peta, rawa ditunjukkan dengan simbol warna biru muda. Namun, berbeda dengan danau, garis yang menunjukkan batas rawa dengan batas daratan ditunjukkan oleh garis putus-putus.

Gambar 6.2 Pada peta tersebut di atas kenampakan sungai dan danau digambarkan dengan warna biru. Sungai digambarkan dengan garis, sedangkan danau dengan bidang.

Sumber: Atlas Dunia Buana Raya

Permukaan Bumi

Tugas Mandiri

d. Perairan Laut

Lebih dari 70% luas permukaan bumi merupakan lautan.

Karena itu, kenampakan laut pada peta dapat terlihat dengan

Ambillah peta Indonesia dari

atlasmu, perhatikan dengan

jelas. Kenampakan laut pada peta digambarkan melalui

saksama. Sebutkan wilayah-

simbol warna biru yang paling muda hingga yang paling

wilayah perairan laut menurut

tua. Warna biru muda (30%) digunakan untuk menunjukkan

kedalamannya berdasarkan

laut dangkal atau dikenal pula dengan sebutan zona neritik.

warna kenampakan laut yang tergambar pada peta tersebut.

Warna biru sedang (50%) untuk laut yang memiliki kedalaman antara 200–1.500 meter. Adapun laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.500 meter, digunakan warna biru penuh (100%).

Selain dengan simbol warna, kedalaman laut juga dapat ditunjukkan oleh simbol garis yang dibentangkan dari titik- titik lautan yang memiliki kedalaman yang sama. Garis pada peta yang menghubungkan laut dengan kedalaman yang sama disebut isobath. Adapun batas antara lautan dengan daratan ditunjukkan melalui garis berwarna biru.

Dasar laut memiliki relief yang hampir sama dengan daratan. Relief dasar meliputi kenampakan-kenampakan sebagai berikut.

1) Paparan benua, yaitu daerah dangkalan yang merupakan kelanjutan benua menuju ke laut secara landai dengan rata-rata kedalaman 200 m, disebut juga daerah dangkalan. Contohnya Dangkalan Sunda, tempat beradanya Laut Jawa dan Selat Karimata.

2) Punggung laut, yaitu bagian dasar laut yang menjulang membentuk pegunungan laut yang memanjang sehingga terkadang sampai permukaan laut dan membentuk kepulauan.

3) Palung laut atau trog, adalah celah laut atau lembah laut yang dalam dan memanjang dengan tebing yang relatif

Gambar 6.3 Bentuk muka Bumi

curam. Contohnya palung laut di selatan Pulau Jawa dan

berupa lautan digambar- kan dengan warna biru.

Palung Mindanau di Filipina dengan kedalaman +10.830

Sumber: Atlas Dunia Buana Raya

meter dan Palung Jepang dengan kedalaman +9.700 meter.

4) Ambang laut, adalah relief dasar laut yang mencuat memanjang dan memisahkan dua perairan laut. Contohnya Ambang Laut Babel Mandip yang memisahkan Laut Merah dengan Samudra Pasifik.

Dokumen yang terkait

Slamet Muryono Dwi Wulan Titik Andari

0 0 16

PEMBUATAN CUKA ALAMI BUAH SALAK DAN PISANG KEPOK BESERTA KULITNYA TEKNIK FERMENTASI Dwi Ratna Febriani1 , Zidni Azizati2

0 0 6

BAB II Tinjauan Umum Tentang Perjanjian A. Pengertian dan Hakekat Perjanjian - Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 0 34

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Masalah - Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 1 14

Didi Nuryadin, Rini Dwi Astuti, Ardito Bhinadi

0 0 6

1 FABRIKASI ELEKTRODA KARBON NANOPORI UNTUK CAPACITIVE DEIONIZATION FABRICATION OF NANOPOROUS CARBON ELECTRODES FOR CAPACITIVE DEIONIZATION Dwi Hany Eryati1 , Memoria Rosi2 , Ismudiati Puri Handayani3

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI KUALITAS KAYU UNTUK QUALITY KONTROL BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Timber Identification System Design For Quality Control Based On Digital Image Processing Igun Gunawan1 , Junartho Halomoan, ST.,MT.2 , Ratri Dwi Atmaja,

0 1 8

Jonathan Togatorop1 , Eko Darwianto ST., MT.2 , Dawam Dwi Jatmiko Suwawi, ST., MT.3

0 0 7

Goklas Giovanni Sitompul1 , Ridha Muldina Negara, S.T., M.T.3 , Danu Dwi Sanjoyo, S.T., M.T.3

0 1 8

Yanti Dwi Astuti Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yantiastutiuin-suka.ac.id Abstrak - Kontruksi Perempuan dalam Media Baru: Analisis Semiotik Meme Ibu-Ibu Naik Motor di Media Sosial

0 4 25