Latar Belakang Peristiwa G 30S/PKI
1. Latar Belakang Peristiwa G 30S/PKI
PKI memanfaatkan ajaran Nasakom untuk kepentingan- kepentingan penyebaran paham komunis di Indonesia. Adanya ajaran Nasakom dan kecenderungan Indonesia dengan negara- negara komunis menjadikan PKI lebih dekat dengan presiden. Oleh karena itu, PKI berkembang menjadi partai yang disegani dalam peta politik Indonesia saat itu. Perlahan-lahan, PKI mencoba menggusur Pancasila sebagai dasar negara dan menggulingkan pemerintah yang sah.
Selain PKI, sistem demokrasi terpimpin pun memberi celah pada TNI untuk menjadi kekuatan politik yang cukup
Wawasan Sosial berpengaruh di Indonesia. Unsur pimpinan TNI ketika itu
sangat didominasi oleh angkatan darat. TNI angkatan darat
merasa memiliki kepentingan untuk melindungi ideologi negara
Komunisme di Indonesia dibawa
Pancasila dari rongrongan paham komunis yang terus dilakukan
oleh seorang sosialis Belanda,
Hendricus Sneevliet (1883–
oleh PKI. Akibatnya, sering terjadi pertentangan dan ketegangan
1942), dengan mendirikan Indische
antara PKI dengan angkatan darat.
Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) pada tahun 1974 yang
Menjelang tahun 1965, pertentangan dan ketegangan antara PKI
berkembang menjadi Partai
dengan angkatan darat makin memuncak. PKI berkali-kali
Komunis Indonesia.
melakukan provokasi terhadap angkatan darat, begitu juga sebaliknya angkatan darat pun membalasnya.
Gambar 8.12 Presiden Soekarno bersama D.N. Aidit pada ulang tahun PKI di Gelanggang Olahraga Senayan Jakarta pada tanggal 23 Mei 1965.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka
Tindakan yang merupakan provokasi PKI meliputi berbagai aksi politik dan kekerasan seperti berikut ini.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX
b. Melakukan penyerangan-penyerangan fisik dan politik terhadap pihak-pihak yang menjadi lawan politik PKI, seperti penyerangan kepada Pelajar Islam Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Islam. Selain itu, dibubarkannya Partai Masyumi oleh pemerintah juga tidak terlepas dari provokasi PKI.
c. Melakukan berbagai hasutan kepada kaum buruh dan tani untuk merebut lahan-lahan perkebunan dan pabrik.
d. Mengemukakan gagasan pembentukan angkatan kelima dalam tubuh ABRI yang terdiri atas kaum buruh dan tani yang dipersenjatai dengan alasan untuk menyukseskan Dwikora. Alasan sebenarnya dari gagasan ini ialah agar tercipta kekuatan militer yang dapat dipengaruhi PKI karena pendukung PKI ketika itu sebagian besar ialah kaum buruh dan tani.
e. Menuduh adanya sebuah dewan dalam tubuh angkatan darat yang disebut ‘Dewan Jenderal’ yang menurut PKI berencana merebut kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno dengan bantuan Amerika Serikat dan Inggris.
Sementara itu, dalam upaya menandingi pengaruh PKI dalam bidang pemerintahan dan sosial, angkatan darat juga melakukan beberapa tindakan.
Adapun tindakan yang dilakukan angkatan darat adalah sebagai berikut.
a. Mencoba memperingatkan presiden agar tidak terlalu dekat dengan PKI.
b. Menolak pembentukan Kabinet Gotong Royong oleh Presiden Soekarno yang diperkirakan angkatan darat akan memberi peluang kekuasaan lebih besar bagi PKI.
c. Menolak ide pembentukan angkatan kelima dengan alasan tidak berguna dan hanya merugikan revolusi Indonesia.
d. Membantah isu adanya Dewan Jenderal dengan mengemuka- kan bahwa lembaga yang beranggotakan para jenderal dalam angkatan darat hanya Wanjakti (Dewan Jabatan Kepangkatan Tertinggi) yang bertugas melakukan pemetaan posisi dan kepangkatan para perwira angkatan darat.
Segala bentuk pertentangan antara angkatan darat dengan PKI juga diperburuk oleh ketidaktegasan presiden dalam menengahi masalah tersebut. Ditambah, kondisi kesehatan presiden ketika itu mulai memburuk dan sering sakit-sakitan, sehingga presiden kurang begitu memahami apa yang sebenarnya tengah terjadi dalam dunia politik Indonesia.
Mempertahankan Keutuhan Bangsa