Gerakan Non-Blok (GNB)
4. Gerakan Non-Blok (GNB)
Wawasan Sosial
Dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, muncul
gagasan untuk membentuk organisasi yang tidak terikat pada
Penyenggaraan KTT Non-Blok.
dua blok yang sedang bersaing dalam perang dingin karena
1. KTT Non-Blok I di Beograd
(Yugoslavia), 1–6 Septem-
penjajahan yang masih terjadi di sejumlah negara, salah satunya
ber 1961.
disebabkan oleh Perang Dingin.
2. KTT Non-Blok II di Kairo (Mesir), 5–10 Oktober
Kegiatan GNB meliputi berikut ini.
a. Dalam bidang politik, ikut serta dalam perdamaian dunia.
3. KTT Non-Blok III di Lusaka
b. Bidang ekonomi, ikut mewujudkan tata ekonomi dunia baru
(Zambia), 8–10 September
dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yaitu dialog Utara-
1970. 4. KTT Non-Blok IV di Aljir
Selatan, Kelompok 77, negosiasi global, dan kerja sama
(Aljazair), 5–9 September
Selatan–Selatan.
Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement) didirikan untuk
5. KTT Non-Blok V di Kolombo (Sri Lanka), 16–19 Septem-
menyikapi persaingan antara Blok Barat yang menganut
kapitalisme dan Blok Timur yang menganut komunisme pada
ber 1976.
6. KTT Non-Blok VI di Havana
awal tahun 1960-an. Saat itu, kedua blok dipimpin oleh dua
(Kuba), 3–9 September
negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Persaingan kedua blok memicu terjadinya Perang Dingin (Cold
7. KTT Non-Blok VII di New Delhi (India), 7–12 Maret
War ) yang dapat mengancam perdamaian dunia.
Pada tahun 1961, ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur
8. KTT Non-Blok VIII di Harare
semakin menjadi-jadi. Saat itu, Blok Timur sengaja membangun
(Zimbabwe), 1–6 Septem-
tembok yang memisahkan Kota Berlin bagian barat dengan
ber 1986. 9. KTT Non-Blok IX di Beograd
bagian timur. Pada tahun yang sama, di Kuba terjadi krisis setelah
Uni Soviet membangun pangkalan rudal di negara tersebut.
(Yugoslavia), 4–7 Septem-
ber 1989.
Ketegangan tersebut memicu terbentuknya Gerakan Non-Blok.
10. KTT Non-Blok X di Jakarta
Masih pada tahun 1961, dilangsungkan pertemuan untuk
(Indonesia), 1–6 Septem- ber 1992.
persiapan KTT I Gerakan Non-Blok yang diselenggarakan di
11. KTT Non-Blok XI di
Kairo. Dalam pertemuan tersebut, diputuskan lima prinsip yang
Cartagena (Kolombia), 16–
menjadi dasar Gerakan Non-Blok yaitu sebagai berikut.
22 Oktober 1995.
a. Tidak berpihak terhadap persaingan antara Blok Barat dan
12. KTT Non-Blok XII di Durban (Afrika Selatan), 1–6 Sep-
Blok Timur.
tember 1998.
b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.
13. KTT Non-Blok XIII di Kuala
c. Menolak ikut serta dalam berbagai bentuk aliansi militer.
Lumpur (Malaysia), 20–25 Februari 2003.
d. Menolak ikut serta dalam aliansi bilateral dengan negara
adikuasa.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX
Tugas Mandiri
masing-masing. Adapun tujuan GNB adalah sebagai berikut.
Sebutkan latar belakang
a. Menentang imperialisme, kolonialisme, rasialisme, zionisme,
dibentuknya Gerakan Non-Blok!
neokolonialisme, dan anti apartheid.
b. Menyelesaikan sengketa secara damai.
c. Mengusahakan pengembangan sosial ekonomi agar tidak dikuasai negara maju.
d. Membantu perdamaian dunia, berusaha meredakan ketegangan Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
Peran penting Konferensi Asia Afrika dalam terbentuknya Gerakan Non-Blok memperlihatkan besarnya pengaruh Indonesia dalam gerakan tersebut. Indonesia pun terlibat aktif dalam persiapan KTT I Gerakan Non-Blok di Beograd, Yugoslavia.
Berdirinya Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh PM India Jawaharlal Nehru, PM Ghana Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Jossep Broz Tito yang dikenal dengan nama The Initiative of Five .
Gerakan Non-Blok berkembang pesat dari jumlah anggota 25 negara pada KTT I di Yugoslavia tahun 1961 menjadi 113 negara anggota. Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) tidak memiliki aturan baku dan juga sekretariat yang tetap. Keputusan tertinggi berada pada Ketua KTT yang merangkap sebagai tuan rumah KTT. KTT Gerakan Non-Blok dilaksanakan tiga tahun sekali. Jabatan ketua GNB dan tuan rumah KTT selanjutnya diputuskan melalui KTT. Kuba merupakan Ketua GNB periode 2006–2009 yang juga merupakan tuan rumah KTT GNB XIV. Untuk menata dan menyesuaikan perubahan situasi global, GNB perlu menjalin kerja sama internasional untuk memperjuangkan “tata ekonomi dunia baru”. Hal ini memperkuat GNB yang didukung negara-negara berkembang.
Gambar 9.7 Presiden Soekarno ketika menyampaikan pidatonya pada sidang KTT Non-Blok di Beograd.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka.
Kerja Sama Internasional
Wawasan Sosial
5. Organisasi Konferensi Islam (OKI)
Organisasi Konferensi Islam ialah suatu organisasi yang
Penyelenggara KTT OKI. 1. KTT I di Rabat, Maroko
menghimpun negara-negara Islam dan negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. OKI didirikan di
2. KTT II di Lahore, India
Karachi, Pakistan pada bulan Desember 1970, dalam suatu
konferensi tingkat menteri luar negeri negara-negara Islam.
3. KTT III di Mekkah, Arab
Awalnya, OKI didirikan akibat jatuhnya Kota Yerusalem ke
Saudi (1981). 4. KTT IV di Casablanca,
tangan Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Gagasan
pembentukan OKI semakin menguat setelah Masjidil Aqsa di
Maroko (1984).
5. KTT V di Kuwait City, Ku-
Palestina yang merupakan salah satu tempat suci umat Islam
wait (1987).
dibakar Israel pada tanggal 21 Agustus 1969. Peristiwa tersebut
6. KTT VI di Dakar, Mauritania
memicu kemarahan umat Islam sedunia.
(1991). 7. KTT VII di Rabat, Maroko
Setelah peristiwa tersebut, Raja Hasan II dari Maroko
menyerukan kepada para pemimpin dunia Arab dan umat
8. KTT VIII di Teheran, Iran
Islam untuk bersama-sama menuntut pertanggungjawaban
Israel. Pada tanggal 22 Agustus 1969, berlangsung konferensi
9. KTT IX di Doha, Qatar (2000)
darurat para menteri luar negeri negara-negara anggota Liga
10. KTT X di Putrajaya, Malay-
Arab. Dalam konferensi tersebut, dikeluarkan sejumlah resolusi
sia (2003).
untuk diselenggarakannya konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara Islam. Arab Saudi dan Maroko dipercaya untuk menyelenggarakan KTT tersebut.
Arab Saudi dan Maroko membentuk panitia penyelenggara KTT yang terdiri atas enam negara, yakni Malaysia, Palestina, Somalia, Nigeria, Arab Saudi, dan Maroko. Akhirnya, KTT dapat terselenggara di Rabat (Maroko) pada tanggal 22–25 September 1969. Dalam KTT tersebut, dihasilkan sejumlah keputusan berkenaan dengan masalah Israel dan perencanaan konferensi tingkat menteri luar negeri di Jeddah, Saudi Arabia.
Negara-Negara Anggota OKI
Afghanistan
Suriname Albania
Guyana
Maroko
Syria Aljazair
Indonesia
Mauritania
Tajikistan Arab Saudi
Irak
Mesir
Togo Azerbaijan
Iran
Mozambik
Tunisia Bahrain
Jibouti
Niger
Turki Bangladesh
Kamerun
Nigeria
Turkmenistan Benin
Kazakhstan
Oman
Uganda Brunei Darussalam
Komoro
Pakistan
Uni Emirat Arab Burkina Faso
Kuwait
Palestina
Uzbekistan Chad
Kyrgyztan
Pantai Gading
Yaman Gabon
Lebanon
Qatar
Yordania Gambia
Sierra Leone
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas IX
Perdana Menteri Malaysia Tengku Abdul Rachman diangkat
Tugas Mandiri
sebagai Sekjen OKI yang pertama. Saat dibentuk, anggota OKI hanya berjumlah 28 negara, yakni negara-negara yang hadir
dalam KTT I di Rabat (Maroko) saja. Kini, anggota OKI 1. Sebutkan latar belakang
pendirian OKI!
berjumlah 57 negara.
2. Sebutkan peran Indonesia
Indonesia bukan negara Islam, namun Indonesia adalah negara
dalam Organisasi Kon-
dengan jumlah pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Maka, ferensi Islam! Indonesia menjadi anggota OKI dan memanfaatkan OKI sebagai
forum perjuangan untuk menciptakan perdamaian dunia. Dengan berlandaskan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia berusaha untuk berperan sebagai pemersatu umat Islam sedunia dan berusaha ikut memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Keanggotaan Indonesia dalam OKI memberikan banyak kesempatan terciptanya jalinan kerja sama dengan negara lain.
Dalam bidang politik, Indonesia memiliki peran yang cukup kuat dalam OKI. Pada KTT OKI 1981 di Thaif, Arab Saudi, Indonesia mengajukan resolusi tentang solidaritas dunia Islam atau Ukhuwah Islamiyah, yang langsung diterima oleh seluruh peserta KTT. Resolusi tersebut melahirkan komite perdamaian Islam. Di samping itu Indonesia juga memiliki andil dalam penyelesaian sengketa antara Pakistan dan Bangladesh dan penyelesaian masalah minoritas muslim Moro di Filipina. Termasuk di dalamnya mengusulkan masalah kuota haji, dan membantu perjuangan Palestina.