Analisis Pendekatan Persyaratan Ruang

6. Analisis Pendekatan Persyaratan Ruang

Dasar pertimbangan - Kenyamanan dalam ruang, sirkulasi udara, kelembaban dan penerangan baik. - Persyaratan khususruang tertentu.

a. Analisis persyaratan pencahayaan ruang Dasar pertimbangan

- Jenis kegiatan / kelompok kegiatan

commit to user

- Jenis pencahayaan yang dapat diterapkan Beberapa fasilitas khusus yang membutuhkan penerangan buatan khusus antara lain :

- Penerangan pada fasilitas pameran, informasi (promosi dan penjualan)

- Penerangan buatan pada fasilitas taman sebagai elemen estetik Analisis pendekatan persyaratan pencahayaan pada fasilitas pertunjukan akan di bahas pada sub bagian khusus.

1) Pencahayaan alami · jenis kegiatan dan jenis ruang

yang dituntut pentingnya penggunaan pencahayaan alami adalah pada ruang kelas, perpustakaan, dan ruang pengelola serta hall.

· Luas bukaan Pengaturan luas bukaan pada dinding dan atap, dengan luas bukaan minimal dipertimbangkan berdasarkan luas lanyai tiap jenis ruangan

· Kenyamanan ruang, dipengaruhi oleh :

- Tata letak ruang terhadap jalur edar matahari - Warna bahan yang disinari/pemantulan sinar - Intensitas penyinaran matahari

2) Pencahayaan buatan Jenis penerangan :

· Fluoresence : untuk ruang-ruang yang menuntut kuat penerangan tinggidipilih fluoresence jenis daylight atau white de luxe.

· Lampu pijar : untuk ruang-ruang yang menuntut kuat penerangan

sedang · Special lightning : untuk ruang-ruang yeng memerlukan kuat

penerangan khusus · Lampu spot light, lampu hias armature artilote, lampu halogen, dipilih

lampu dengan bentuk dan warna yang menarik sebagai pengaplikasi unsur seni.

b. Analisis persyaratan penghawaan ruang Dasar pertimbangan :

- Jenis dan karakter kegiatan - Kenyamanan - Kelancaran sirkulasi udara dalam ruangan

commit to user

system pengaturan central dan unit.

c. Analisis persyaratan akustik Dasar pertimbangan

- Jenis kegiatan yang ditampung dalam ruang - Ruang harus kedap suara - Ruang harus bebas bising - Penggunaan bahan penyerap bunyi

Beberapa fasilitas yang membutuhkan persyaratan akustik selain ruang pertunjukan seni

1) Ruang kelas untuk praktek musik, tari dan seni peran Dengan memperhatikan dasar pertimbangan di atas, maka untuk mendapatkan persyaratan akustik ruang kelas praktek music dan tari adalah sebagai berikut

- Terletak pada zona relative tanang pada tapak - Melapisi permukaan dalam ruang dengan bahan penyerap bunyi, baik pada dinding, langit-langit, maupun lantai agar terjadi keakraban akustik yaitu kondisi kenyamanan mendengar dalam ruang tersebut - Mendesain pintu masuk dengan system ganda, jadi terdapat dua lapis pintu yang rapat dan diantaranya adalah ruang/sela peralihan. - Jendela juga harus rapat dan system ganda dengan sela dan pemasangannya harus benar-benar rapat, dapat digunakan karet sebagai insulasi bunyi - Penghawaan menggunakan AC agar tidak ada bukaan yang menimbulkan gelombang suara

2) Studio musik Rancangan studio musik terutama untuk penangkapan bunyi oleh mikropon merupakan masalah khusus yang diatur persyaratan yang sangjat teknis. Studio ini memerlukan perhitugan akustikyang lebih cermat karena jangkauan frekuensi yang digunakan lebih luas daripada auditorium yaitu 63 Hz sampai 8000Hz.

- Ukuran dan bentuk studio yang optimum harus ditiadakan - Derajat difusi yang tinggi harus ditiadakan - Karakteristik dengung yang tinggi harus ditiadakan - Cacat akustik harus dicegah sama sekali - Bising dan getaran harus dihilangkan sama sekali

commit to user

d. Analisis khusus ruang pertunjukan seni Dasar pertimbanagan

- Persyarataan akustik untuk mencapai kenyamanan mendengarkan pentas - Persyaratan site lines agar tercapai kenyamanan melihat ke panggung - Pencahayaan ruang

1) Analisis akustik ruang pertunjukan seni Untuk mencapai kenyamanan mendengar yang baik dalam suatu fasilitas

pertunjukan seni ada beberapa syarat yang harus dipenuhi : · Kekerasan (Loudness) yang Cukup

Dicapai dengan cara :

- Memperpendek jarak penonton dengan sumber bunyi - Penaikan sumber bunyi Sumber bunyi harus dinaikkan agar sebanyak mungkin dapat dilihat oleh penonton, sehingga menjamin gelombang bunyi langsung yang bebas (gelombang yang merambat secara langsung tanpa pemantulan) ke setiap pendengar.

- kemiringan lantai

Gambar IV.34 Penaikan Sumber Bunyi dan Pemiringan Lantai Area Penonton

Sumber: Doelle (1990)

Gambar di atas menjelaskan pemiringan lantai dan peninggian sumber bunyi. Bila sumber bunyi ditinggikan dan area tempat

30°

Area tempat duduk penonton

commit to user

banyak bunyi langsung yang menguntungkan kekerasan suara . - Sumber

bunyi

dikelilingi

lapisan pemantul

suara

Gambar IV.35 Penempatan langit - langit pemantul

Sumber: Doelle (1990)

Untuk mencegah berkurangnya energi suara, sumber bunyi harus dikelilingi oleh permukaan-permukaan pemantul bunyi seperti gypsum board, plywood, flexyglass dan sebagainya dalam jumlah yang cukup banyak dan besar untuk memberikan energi bunyi pantul tambahan pada tiap bagian daerah penonton, terutama pada tempat-tempat duduk yang jauh .Langit-langit dan dinding samping auditorium merupakan permukaan yang tepat untuk memantulkan bunyi. - Menghindari pemantul bunyi paralel yang saling berhadapan permukaan pemantul bunyi yang miring dengan permukaan yang tidak beraturan, terutama daerah plafond di atas sumber bunyi, agar sebagian besar bunyi langsung (direct sound) menyebar ke arah penonton dengan waktu tunda yang panjang sehingga bunyi langsung dapat diterima sebagian besar penonton hingga ke tempat duduk terjauh.

commit to user

Gambar IV.36 Pemantulan yang di anjurkan

Sumber: Doelle (1990)

- Penempatan penonton di area yang menguntungkan.

Gambar IV.37 Area Sumbu Longitudinal Sumber: Doelle (1990)

Area sumbu longitudinal merupakan area untuk pendengaran dan penglihatan terbaik, sehingga harus diefektifkan untuk tempat duduk. Harus dihindari perletakan lorong sirkulasi di area ini .

2) Analisis persyaratan kekerasan suara dalam ruang Dalam auditorium ukuran sedang sampai dengan besar terjadi masalah terhadap kekerasan yaitu karena terjadi energy yang hilang pada perambatan gelombang dan penyerapan energy oleh penonton. Hilangnya energy bunyi dapat dicegah

- Membentuk auditorium agar kedudukan penonton sedekat mungkin dengan sumber bunyi - Sumber bunyi harus dinaiikan sehingga sebanyak mungkin terlihat

45 °

stage

Area tempat duduk terbaik

Sumber bunyi

commit to user

- Sumber bunyi dikelilingi oleh permukaan-permukaaan pemantul bunyi - Permukaan pantul bunyi yang parallel, saling sejajar baik horizontal maupun vertikal karus dihindari, agar tidak terjadi pemantulan kembali yang tak diinginkan di sumber bunyi - Penonton harus berada di daerah yang menguntungkan baik untuk melihat maupun mendengar - Dalam ruang auditorium besar walaupun telah memenuhi kondisi diatas namun tingkat kekerasan suara terlalu rendah untuk kenyamanan mendengar.

3) Analisis persyaratan difusi bunyi dalam ruang Difusi bunyi atau penyerapan bunyi yaitu suatu keadaan dimana bunyi di tiap bagian ruang sama dan gelombang bunyi merambat dalam semua arah. Kondisi difusi bunyi dapat diciptakan dengan beberapa cara, antara lain

- Pemakaian elemen dan elemen penyebar yang tidak teratur dalam jumlah yang banyak sekali seperti balok-balok telanjang, langit-langit yang berkotak-kotak, dinding yang bergerigi - Penggunaan lapisan pemantul bunyipenyerap bunyi secara bergantian - Distribusi lapiisan penyerap bunyi yang berbeda secara tak teratur dan acak

4) Analisis eliminasi cacat akustik ruang Cacat akustik adalah efek yang ditimbulkan oleh sifat bunyi yang menyebabkan rusaknya kenikmatan dalam ruang. Beberapa cacat akustik yang potensial harus dihindari dan dihilangkan untuk mendapatkan kondisi ruang yang relatif sempurna.

- Gema pengulangan bunyi asli yang jelas. Untuk mengurangi gema perlu pengaturan pada dinding belakang ruang pertunjukan, yaitu dipasang bahan penyerap dengan koofisien penyerapan yang berbeda.

- Pemantulan yang berkepanjangan (long delayed) cacat akustik sejenis gema tetapi penundaan waktu antara penerimaan bunyi langsung dan bunyi pantul agak singkat. Dicegah dengan menempelakan bahan penyerap bunyi pada permukaan pemantul.

commit to user

gema kecil yang berurutan dan cepat.gaung dapat diatasi dengan cara mengolah bentuk permukaan dinding bagian dalam agar tidak terjadi dinding yang sejajar - Pemusatan bunyi efek bunyi yang terjadi karena pemantulan bunyi pada permukaan pentul yang cekung. Dinding yang melengkung pada bagian belakang auditorium harus dihindaridan permukaannya dilapisi bahan penyerap bunyi. - Resonansi bayangan bunyi biasanya terjadi dalam ruang pertunjukan seni di bawah balkon. Dimana bunyi langsung dan bunyi pantul tidak maksimal mencapai tempat duduk terjauh dan hanya frekuensi tertentu yang jelas terdengar. Bayangan bunyi dan resonansi tidak perlu terjadi bila kedalaman balkon tidak melebihi dua kali tinggi.

5) Analisis pengendalian bising Dasar pertimbangan

- Kriteria bising yang diijinkan untuk ruang pertunjukan seni - Sumber bising eksterior - Sumber bising interior - Media perambatan bising - Jenis dan karakter kegiatan yang membutuhkan ketenangan

Bunyi bising dapat dihindari, namun harus diketahui dengan jelas sumber medianya. Untuk kegiatan pertunjukan music misalnya, pertunjukan music NC (noise criterion) yang diijinkan adalah 15-10 dB. Dalam hubungannya dengan pengendalian bising ruang pertunjukan seni,

sumber bunyi terbagi dalam 2 sumber bising utama yaitu bising eksterior dan interior.

- Analisis pengendalian bising eksterior Yaitu sumber bunyi yang berasal dari luar ruangan. Contohnya bunyi

yang ditimbulkan oleh kendaraan dijalan raya, bunyi yang ditimbulkan oleh kegiatan di sekitar gedung,

Pengendalian bising dilakukan dengan cara

· Penempatan ruang/bangunan yang membutuhkan bebas bising eksterior pada daerah yang tenang atau menempatkan

commit to user

kebisingan dapat dihindari . · Penggunaan ruang transisi yang kedap suara · Pemberian elemen sebagai penghambat/penyerap bising

misalnya pagar beton atau tanaman semak yang rindang. · Penyelesaian

dinding ruang

penyekat/partisi akustik diperhatikan agar tidak masuk/merambat ke ruang dalam. - Analisis pengendalian bising interior. Yaitu sumber bunyi yang berasal dari dalam ruang pertunjukan seni itu sendri. Contohnya suara mesin utilitas, suara sepatu orang berjalan. Pengendalian bising mekanis dari bising bangunan dapat dilakukan dengan:

· Lapisan lantai lembut, diletakkan pada lantai sirkulasi dan

ruang auditorium · Jaringan pipa jauh dari ruang yang membutuhkan bebas bising

· Bising pada system ventilasi dan pengondisian udara dapat disebabkan bunyi peralatan mekanis seperti kipas dan kompresor dan lain-lain. Menggunakan bahan penyerap bising pada saluran (ducting)

· Mesin/alat mekanis yang mengeluarkan suara diusahakan ditempatkan diluar ruangan, jika terpaksa di dalam ruangan menggunakan bahan penyerap suara pada langit – langit dan dinding.

6) Analisis pencahayaan ruang pertunjukan seni Dasar pertimbangan

- Persyaratan tata lampu pertunjukan - Kenikamatan melihat bagi penonton - Bentuk panggung

Pencahayaan dalam ruang pertunjukan seni dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu

a) Analisis pencahayaan panggung Dasar pertimbangan

- Fungsi pencahayaan panggung - Konstruksi dasar untuk penataan - Persyaratan untuk pencahayaan panggung

commit to user

daerah panggung

b) Analisis pencahyaan ruang penonton Dasar pertimbangan

- Kenyamanan melakukan kegiatan dalam ruang - Kebutuhan penerangan yang cukup untuk sirkulasi - Efisiensi penggunaan pencahayaan buatan

7) Analisis bentuk ruang pertunjukan Macam – macam bentuk ruang pertunjukan berdasarkan bentuk denahnya

a) Empat persegi

Gambar IV.38 Ruang Pertunjukan Empat Persegi Sumber: Doelle (1990)

Bentuk ini banyak dipakai pada ruang – ruang pertunjukan music pada abad 19. Pemantulan silang antara dinidng – dinding sejajar mengakibatkan kepenuhan nada dalam ruang.

b) Bentuk kipas

Gambar IV.39 Ruang Pertunjukan Bentuk Kipas Sumber: Doelle (1990)

Bentuk membawa penonton lebih dekat ke sumber bunyi sehingga memungkinkan konstruksi balkon. Dinding belakang melengkung

Dinding stage belakang

stage

commit to user

tidak terjadi pemusatan bunyi.

c) Tapal kuda

Gambar IV.40 Ruang Pertunjukan Bentuk Tapl Kuda Sumber: Doelle (1990)

Ruang pertunjukan ini banyak digunakan untuk rumah – rumah opera. Ring of boxes yang berhubungan satu dengan yang lain memiliki penyerapan bunyi dan menyediakan RT yang relative pendek.

d) Bentuk tidak teratur

Gambar IV.41 Ruang Pertunjukan Bentuk Tidak Beraturan Sumber: Doelle (1990)

Bentuk ini mampu membawa penonton lebih dekat ke sumber bunyi. Denah yang tak teratur mampu memberikan banyak keuntungan akustik antara lain bunyi yang difus dalam seluruh ruangan.

audience

stage

Audience stage

Area penonton

Stage/panggung

commit to user

Dalam analisis sistem struktur bangunan mempunyai tujuan untuk mengetahui sistem struktrur yang sesuai yang diterapkan dalam bangunan yang direncanakan. Dasar pertimbangan

- Struktur dan konstruksi - Pembentuk karakter massa - Efisiensi - Fleksibilitas

a. Analisis sistem struktur Dasar pertimbangan

- Kekuatan struktur - Efisiensi efektifitas - Kemudahan pelaksanaan - Tuntutan kegiatan di dalamnya - Kondisi tanah.

1) Super struktur Sistem struktur untuk super struktur yang digunakan adalah sistem struktur rangka, dengan memperhatikan kelebihan yang dimiliki :

· Pembebaban lebih merata, dan berat struktur sendiri relatif ringan. Kondisi tersebut dapat dikatakan memiliki kekuatan struktur yang baik.

· Kekuatan struktur mudah diperhitungkan dan pelaksanaannya dapat dikontrol sehingga kelebihan kekuatan yang mengakibatkan

pemborosan dapat ditekan. · Sistem rangka mudah dibentuk untuk disesuaikan dengan kebutuhan

bentuk/penampilan bangunan. Sistem rangka juga mampu membuat bentangan yang cukup lebar, sesuai dengan kegiatan pertunjukan seni yang membutuhkan bentangan yang lebar.

2) Sub struktur Berdasarkan ketinggian bangunan dan super struktur menggunakan rangka, sub struktur yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dipergunakan dengan pertimbangan

· Kekuatan pondasi tiang pancang relatif mampu menahan terhadap goncangan gempa, seingga keamanan pemakai terhadap gempa terjamin.

commit to user

pembebanan sehingga dapat tercapai efisiensi. · Pondasi tiang pancang telah terbukti dapat menyangga beban yang

relatif besar.

3) Upper Struktur Sistem struktur atap bangunan yang dipilih adalah struktur cangkang, space frame, sistem plat beton (dak), dan penggunaan roof garden

· Sistem plat beton dipergunkan untuk membentuk rooftop. · Folded plate dipergunakan untuk membentuk atap pada bagian

bangunan yang tidak diperuntukkan untuk rooftop. · Roof garden

commit to user

Gambar IV.42 Ilustrasi Analisis Struktur Sumber: Analisis Pribadi