Konsep Pendekatan Persyaratan Ruang
5. Konsep Pendekatan Persyaratan Ruang
a) Penghawaan Setelah mendapatkan hasil analisa dari penghawaan yang masuk ke dalam site, maka analisa penghawaan di dalam bangunan diperlukan sebagai rencana pengaplikasian sistem penghawaan yang diperlukan di setiap ruangan. Beberapa poin yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
· Penghawaan Alami Merupakan pengaturan sirkulasi udara dengan cara memasukkan / mengalirkan udara melalui lubang ventilasi sehingga terjadi aliran udara masuk dan keluar yang berlangsung secara menyilang / cross ventilation
commit to user
- Exhauser fan, digunakan untuk membantu jika penghawaan alami kurang memenuhi persyaratan kebutuhan.
- AC digunakan pada ruang – ruang tertentu yang menuntut pengkondisian udara secara kontinyu dan terkontrol. Penghawaan
buatan dengan AC mempunyai dua sistem, yaitu sentral dan lokal. ·
Penghawaan buatan System multi-zone, pada sistem ini kecepatan udara dari terminal dapat
mencapai 10-20 m/s, sehingga diharapkan udara yang keluar dapat merata pada semua lubang penyebaran. Penentuan lubang penyebaran
dengan menggunakan pembangian zone, dimana tiap – tiap zone mempunyai alat pengontrol dan pengendali tersendiri. Sistem ini diharapkan mengingat adanya konsep fleksibilitas pada ruang – ruang tersebut, sehingga diharapkan dapat dilakukan efisiensi.
b) Pencahayaan Setelah mendapatkan hasil analisa dari pencahayaan yang masuk ke
dalam site, maka analisa pencahayaan di dalam bangunan diperlukan sebagai rencana pengaplikasian sistem pencahayaan yang diperlukan di setiap ruangan. Beberapa poin yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Skylight Skylight dipergunakan sebagai penghantar cahaya maupun pengarah sirkulasi. Skylight dipergunakan pada bagian transisi antar ruangan dan di sekitar lobi utama.
Mosaic Glass Stained glass yang dipergunakan adalah mosaic glass dengan betuk dan atau warna tertentu. Masuknya cahaya melalui mosaic glass tersebut diharapkan mampu memberikan kesan yang berbeda di setiap ruangan.
Dinding dan Atap Kaca Dinding dan atap kaca digunakan untuk pengaplikasian dinding dan atap kaca yang digabungkan dengan penutup bangunan lain (seperti beton baja, dan kayu) diharapkan mampu mendukung tema ekspresionis pada bangunan.
c) persyaratan akustik
1) Ruang kelas untuk praktek musik, tari dan seni peran
commit to user
mendapatkan persyaratan akustik ruang kelas praktek music dan tari adalah sebagai berikut :
- Terletak pada zona relative tanang pada tapak - Melapisi permukaan dalam ruang dengan bahan penyerap bunyi, baik pada dinding, langit – lagit, maupun lantai agar terjadi keakraban akustik yaitu kondisi kenyamanan mendengar dalam ruang tersebut - Mendesain pintu masuk dengan system ganda, jadi terdapat dua lapis pintu yang rapat dan diantaranya adalah ruang/sela peralihan. - Jendela juga harus rapat dan system ganda dengan sela dan
pemasangannya harus benar – benar rapat, dapat digunakan karet sebagai insulasi bunyi - Penghawaan menggunakan AC agar tidak ada bukaan yang menimbulkan gelombang suara
2) Studio musik Rancangan studio musik terutama untuk penangkapan bunyi oleh
mikropon merupakan masalah khusus yang diatur persyaratan yang sangjat teknis. Studio ini memerlukan perhitugan akustik yang lebih
cermat karena jangkauan frekuensi yang digunakan lebih luas daripada auditorium yaitu 63 Hz sampai 8000Hz.
- Ukuran dan bentuk studio yang optimum harus ditiadakan - Derajat difusi yang tinggi harus ditiadakan - Karakteristik dengung yang tinggi harus ditiadakan - Cacat akustik harus dicegah sama sekali - Bising dan getaran harus dihilangkan sama sekali
d) Konsep khusus ruang pertunjukan seni
1) Konsep akustik ruang pertunjukan seni · Kekerasan (Loudness) yang Cukup
Dicapai dengan cara :
- Memperpendek jarak penonton dengan sumber bunyi - Penaikan sumber bunyi - kemiringan lantai
commit to user
Gambar V.11 Penaikan Sumber Bunyi dan Pemiringan Lantai Area Penonton Sumber: Doelle (1990)
sumber bunyi ditinggikan dan area tempat penonton dimiringkan 30° maka pendengar akan menerima lebih banyak bunyi
langsung yang menguntungkan kekerasan suara . - Sumber bunyi dikelilingi lapisan pemantul suara
Gambar V.12 Penempatan langit – langit pemantul Sumber: Doelle (1990)
- Menghindari pemantul bunyi paralel yang saling berhadapan
Gambar V.13 Pemantulan yang di anjurkan Sumber: Doelle (1990)
30°
Area tempat duduk penonton
commit to user
- Penempatan penonton di area yang menguntungkan.
Gamber V.14 Area Sumbu Longitudinal Sumber: Doelle (1990)
2) Konsep bentuk ruang pertunjukan Pada konsep perencanaan ruang pertunjukan Graha Kesenian Anak menggunakan bentuk kipas. Jadi keuntungan ruang bentuk kipas, dapat menampung penonton dalam jumlah banyak, disamping itu juga menyediakan sudut pandang yang maksimum bagi penonton.
Gamber V.15 Bentuk Ruang Pertunjukan Sumber: Doelle (1990)
Dinding stage belakang
45 °
stage
Area tempat duduk terbaik
Sumber bunyi
commit to user
Gamber V.16 Konsep Struktur Bangunan Sumber: Dokumen Pribadi