ANALISIS PERUANGAN

5.1. ANALISIS PERUANGAN

5.1.1. Penghuni

a. Sasaran Penghuni Target pasar yang akan ditampung oleh rumah susun dengan penghuni sebagian besar merupakan penduduk kota Semarang pada umumnya yang memerlukan rumah layak huni dengan strata ekonomi menengah ke bawah. Selain itu penghuni juga berasal dari penduduk Kota Semarang yang huniannya mengalami penggusuran pada proyek normalisasi Sungai besar di Semarang untuk penangan rob seperti kali Tenggang, Kali Banjir Kanal Barat, dan masyarakat yang terpaksa pindah karena hunian mereka tergenang oleh rob.

b. Kondisi Ekonomi Sasaran Penghuni Pembangunan rusun kaligawe diperuntukkan bagi masyarakat dengan golongan ekonomi menengah ke bawah. Golongan ekonomi ini b. Kondisi Ekonomi Sasaran Penghuni Pembangunan rusun kaligawe diperuntukkan bagi masyarakat dengan golongan ekonomi menengah ke bawah. Golongan ekonomi ini

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

yang bermata pencaharian dari sektor informal seperti pedagang, buruh industri, pekerja pelabuhan, pegawai negeri sipil dan lain sebagainya. Hal ini didasarkan pada kedekatan lokasi dengan kawasan industri, pelabuhan, dan pusat kota.

c. Fenomena Perilaku Penghuni Perilaku masyarakat bawah berbeda dengan keseharian masyarakat golongan menengah ke atas. Masyarakat bawah masih mempunyai sifat kegotongroyongan dan kekeluargaan yang erat. Hubungan sosial yang terjalin begitu erat sehingga membuat tetangga bebas keluar masuk kedalam rumah lainnya. Kekerabatan sosial inilah yang memberikan keunikan pada perilaku penghuni rumah susun sehingga diperlukan desain yang memenuhi kebutuhan penghuni bukan untuk mengubah penghuni.

5.1.2. Analisis Kegiatan

Kegiatan yang akan diwadahi sesuai dengan kelompok sasaran yaitu kelompok keluarga menengah ke bawah di kota Semarang, yaitu:

1. Kegiatan utama Pelaku

Tempat Bapak-bapak

Rutin

05.00-06.00 Bangun tidur, sholat

Rumah

08.00-16.00 Bekerja

Pelabuhan, pabrik, kota

12.00-13.00 Istirahat

Di luar/rumah

16.00-19.00 Sosialisasi

Di luar rumah

19.00-22.00 Bersantai / kegiatan

warga

Rumah, komunal, r. serbaguna

22.00-15.00 Tidur

Rumah Rumah

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Temporer

07.00-09.00 Kerja Bakti

Lingkungan RW,

16.00-17.00 Olahraga

Jalan, lapangan

20.00-22.00 Pengajian,

pertemuan

warga

Masjid, R. Serbaguna

Ibu-Ibu

Rutin

04.00-06.00 Bangun tidur, sholat

Rumah

05.00-08.00 Memasak, membersihkan

rumah

Rumah

06.00-07.00 Belanja

Pasar/warung

08.00-15.00 Bekerja

Pabrik, kota

17.00-21.00 Bersantai, bersosialisasi

Didalam / di luar rumah

22.00-04.00 Tidur

Rumah

Temporer

07.00-09.00 Kerja bakti

Lingkungan RW, kebun

19.00-11.00 Olahraga volley

Lapangan PW 16.00-17.00 Pertemuan PKK RT/RW Rumah

warga secara bergiliran

16.00-17.00 pengajian

Masjid Remaja

Rutin

05.00-06.00 Bangun tidur, sholat

Rumah

07.00-16.00 Belajar

Sekolah

16.00-22.00 Sosialisasi/ tinggal di

rumah

Di luar/ di dalam rumah

22.00-05.00 Tidur

Rumah

Temporer

16.00-17.00 Olahraga

Jalan, lapangan Jalan, lapangan

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

19.00-21.00 Pertemuan remaja

r. serbaguna Anak-anak

05.00-06.00 Bangun tidur, sholat

Rumah

07.00-12.00 Belajar

sekolah

13.00-15.00 bermain

Di luar rumah

19.00-21.00 Belajar

Rumah

21.00-05.00 Tidur

rumah

Tabel 5.1 Analisis Kegiatan Utama Sumber : Dokumen Pribadi

2. Kegiatan Pendukung Pelaku

Waktu

Kegiatan

Tempat Penghuni

Memelihara, panen

Tambak

berkebun

Kebun buah Pengunjung

Tabel 5.2 Analisis Kegiatan Pendukung

Sumber : Dokumen Pribadi

3. Kegiatan pengelolaan Dalam perancangan eko-arsitektur yang belum populer untuk

membiasakan penghuni sangat dibutuhkan kegiatan mengatur, malayani, memelihara.

5.1.3. Analisa Kebutuhan Unit Hunian

Berdasar data statistik kota Semarang pada tahun 2009 jumlah penduduk Semarang tercatat sebesar 1.506.924 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,71% per-tahun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Dari jumlah tersebut persentase terbanyak terdapat pada buruh industri dan pekerja sektor informal dengan perincian buruh industri 25% dan pekerja sektor informal 12%. Sedangkan untuk penduduk miskin di Semarang selama kurun waktu 5 tahun (2005-2009) mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, namun tahun 2009 menurun menjadi sebesar 26,41%. Sebagian besar dari penduduk miskin tersebut menghuni bantaran sungai di Semarang dan area dekat dengan industri.

5.1.4. Analisa Tipologi Unit Hunian

Dasar Pertimbangan dalam manentukan tipologi ruang pada unit hunian rumah susun adalah:

· Jumlah kebutuhan unit yang diperuntukkan · Struktur ekonomi masyarakat · Mampu menampung rata-rata jumlah anggota yaitu 2-4 orang.

Tipe unit hunian yang direncanakan

· Untuk menentukan banyaknya tipe digunakan studi banding

terhadap luas lahan antara lain - Rusun Pekunden, Semarang: luas lahan ±1ha terdiri dari 3 tipe. - Rusun Pulo Mas, Jakarta : luas lahan 5ha terdiri dari 2 tipe.

· Penentuan unit hunian juga didasarkan pada struktur ekonomi

calon penghuni

PEKERJAAN

KARAKTERISTIK

· Buruh industri

· Buruh pelabuhan · Pegawai Negeri Sipil

· Berangkat pagi, pulang sore. Interaksi sosial hanya terjadi pada sore hingga malam hari

· Berangkat pagi pulang sore · Berangkat pagi pulang sore

Tabel 5.3 Struktur Ekonomi Tabel 5.3 Struktur Ekonomi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Tipe didasarkan kebutuhan rata-rata calon penghuni, yaitu mampu

menampung 2-4 orang sehingga direncanakan 3 tipe:

- Tipe 1 : mampu menampung hingga 2 orang dengan 1 ruang

tidur - Tipe 2 : mampu menampung hingga 3 orang dengan 2 ruang

tidur - Tipe 3 : mampu menampung hingga 4 orang dengan 2 ruang

tidur

· Tipe yang direncanakan

PERHITUNGAN LUAS

TIPE KECIL

- Tempat tidur

besar - Terima tamu - Kamar mandi - dapur

- 2,1 x 2,1 = 4,41

- 1,5 x 2,2 = 3,3 - 1,5 x 1,5 = 2,25 - 1,5 x 1,5 = 2,25

4,41 + 3,3 + 2,25 + 2,25 + flow 80%

=26,87 m² Tipe 27

TIPE SEDANG

- Tempat tidur

besar - Tempat tidur

kecil - Berkumpul

keluarga - Terima tamu - Kamar mandi - dapur

- 1,5 x 2,2 = 3,3 - 1,5 x 1,5 = 2,25

- 1,5 x 1,5 = 2,25

4,41 + 1,8 + 5,94 + 3,3 + 2,25 + 2,25 + flow 80%

=35,96 m² Tipe 36 =35,96 m² Tipe 36

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

TIPE BESAR

- Tempat tidur

besar - Tempat tidur

kecil - Meja makan - Berkumpul

keluarga - Terima tamu - Kamar mandi - Dapur

- 2,1 x 2,1 = 4,41

- 0,9 x 2 = 1,8

- 1,8 x 1,2 = 2,16 - 2,7 x 2,2 = 5,94

- 1,5 x 2,2 = 3,3 - 1,5 x 1,5 = 2,25

- 1,5 x 1,5 = 2,25

4,41 + 1,8 + 2,16 + 5,94 + 3,3 + 2,25 + 2,25 + flow 100%

=44,72 m² Tipe 45

Tabel 5.4 Tipe yang Direncanakan Sumber : Analisis Pribadi

5.1.5. Analisis Kebutuhan Ruang

a. Analisis Kebutuhan Ruang dalam hunian

KEGIATAN

SIFAT

KEBUTUHAN RUANG

Tidur

Tenang, privasi

Ruang Tidur Bersih diri

Private, segar, lembab KM/WC

Makan

Bersih, terang, akrab

Ruang Makan Belajar

Tenang, privasi, terang Ruang Keluarga Berkumpul

Akrab, intim semi publik

Ruang Keluarga

Terima Tamu

Terang, bersih, publik

Ruang Tamu Memasak

Sehat, noise, panas

Dapur

Mencuci dan Jemur

Lembab, berair

Tempat cuci dan jemur

Tabel 5.5 Kebutuhan Ruang Sumber : Dokumen Pribadi Tabel 5.5 Kebutuhan Ruang Sumber : Dokumen Pribadi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

b. Analisis Kebutuhan fasilitas · Kepengurusan RW

Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

rapat

Pengurus RW masyarakat

Balai RW

Manampilkan kesan terbuka

Tabel 5.6 Analisis Kegiatan Kepengurusan RW

Sumber : Dokumen Pribadi

· Kepengurusan RT

Tabel kebutuhan ruang kepengurusan RT Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Rapat

Pengurus RT dan masyarakat

Balai RT

Manampilkan kesan terbuka

Tabel 5.7 Analisis Kegiatan Kepengurusan RT

Sumber : Dokumen Pribadi

· Kepengurusan Karang Taruna Tabel kebutuhan ruang kepengurusanKarang Taruna

Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Rapat

Ruang rapat

Manampilkan kesan terbuka

Tabel 5.8 Analisis Kegiatan Karang Taruna

Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Kesehatan (Puskesmas)

Tabel kebutuhan ruang kesehatan Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Menunggu

Pasien

Ruang tunggu Menampilkan kesan terbuka Mengesankan bersih

Praktik

Dokter

asisten dokter,

pasien

Ruang praktik Bersifat private Tenang Bersih/hygeinis

Menyimpan obat

dan

peralatan

Dokter, asisten dokter

Ruang penyimpanan

Private Bersih

Tabel 5.9 Analisis Kegiatan Puskesmas

Sumber : Dokumen Pribadi

· Kegiatan taman baca dan TK paud

Tabel kebutuhan ruang taman baca Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Memilih buku

Masyarakat Etalase buku Tenang Rapi Bersih Nyaman

Meminjam buku

Masyarakat dan pengelola

Peminjaman

Berkesan menerima

dan hanggat dan hanggat

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Membaca buku

masyarakat Ruang baca

Terbuka Nyaman Tenang

Tabel 5.10 Analisis Kegiatan Taman Baca

Sumber : Dokumen Pribadi

Tabel kebutuhan ruang TK paud Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Menunggu

Masyarakat (ibu-ibu pengantar)

Ruang tunggu

Hangat Nyaman Bersih Bersifat kekeluargaan

Belajar

Murid dan guru Paud

Ruang belajar

Edukatif Bersih Nyaman

Bermain

Murid dan guru Paud

Taman bermain

Terbuka Nyaman Edukatif Rekreatif

Beribadah

Murid dan guru Paud, masyarakat

Musholla

Edukatif Tenang Rileks

Tabel 5.11 Analisis Kegiatan TK. Paud

Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Kegiatan agama Islam Tabel kebutuhan ruang Kegiatan Agama Islam

Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Sholat

Pria

Tempat sholat pria

Tenang Terbuka Suci

Wanita

Entrance

Tenang Terbuka Suci

TPA

Anak-anak Serambi

/ruang TPA

Terbuka Atraktif Edukatif Suci

Pengajian

Warga masyarakat beragama islam

Tempat sholat

dan

serambi musholla

Terbuka Tenang Suci

Rapat pengurus masjid

Takmir, warga

Tempat sholat

Tenang Suci

Wudhu dan KM/WC

Pria

Tempat wudhu dan KM/WC pria

Private Suci Bersih Utilitas yang baik

Wanita

Tempat wudhu dan KM/WC

Private Suci Bersih Private Suci Bersih

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

baik

Menyimpan barang

Pengguna mushola

Tempat penyimpanan

Tidak lembab,kering

Tabel 5.12 Analisis Kegiatan Agama Islam

Sumber : Dokumen Pribadi

· Keamanan

Tabel kebutuhan ruang kepengurusan RW Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

berjaga

Warga masyarakat

Pos ronda

Terbuka

Tabel 5.13 Analisis Kegiatan Keamanan

Sumber : Dokumen Pribadi

· Olah raga

Tabel kebutuhan ruang olah raga

Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Senam, bulu tangkis, voli, sepak bola, bersepada

Masyarakat

Lapangan olah raga

Terbuka Cahaya baik Penghawaan baik

Tabel 5.14 Analisis Kegiatan Olah Raga

Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Kegiatan berkebun

Tabel kebutuhan ruang Berkebun

Macam Kegiatan Pelaku

Kegiatan

Kebutuhan Ruang

Kebutuhan Ruang

Becocok Tanam Penghuni

Kebun

Bersifat privat terbuka

Bertanam

Pengelola

Kebun Luar

Terbuka Mudah diakses

Pengkomposan

Penghuni, Pengelola

Kebun Luar

Mudah diakses

Terisolasi

Tabel 5.15 Analisis Berkebun Sumber : Dokumen Pribadi

· Kegiatan komersial wirausaha (kuliner)

Tabel kebutuhan ruang wirausaha Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Mudah diakses Terjangkau bagi masyarakat sekitar Terbuka/open space dengan penghijauan Terekspos Mudah diakses Terjangkau bagi masyarakat sekitar Terbuka/open space dengan penghijauan Terekspos

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Ruang makan

Masyarakat rusunawa dan masyarakat sekitar

Kantin Openspace Ruang makan

Mudah diakses Terbuka Rekreatif Openspace dengan penghijauan

pemancingan penghuni

toko

Mudah diakses Terbuka Rekreatif Openspace

Usaha tambak

Pengelola

Koperasi

Mudah diakses Tidak menggangu kegiatan penghuni

Metabolisme Masyarakat WC/KM

Private

Tabel 5.16 Analisis Kegiatan Wirausaha

Sumber : Dokumen Pribadi

· Kegiatan penunjang

Tabel kebutuhan ruang penunjang Macam kegiatan

Pelaku kegiatan

Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang

Sampah

Penghuni, pengelola, pengunjung

Jaringan pembuangan sampah/shaft

Aksesibel Terisolasi Dapat Aksesibel Terisolasi Dapat

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

sampah

terakses untuk perawatan

Listrik

Penghuni, pengelola,

Jaringan listrik /shaft listrik

Dapat diakses untuk perawatan

Air

Penghuni, pengelola

Jaringan air bersih dan kotor/shaft air

bersih dan kotor

Dapat diakses untuk perawatan

Treatment air

Pengelola,

Kolam treatmen air, Jaringan treatmen air

Dapat diakses untuk perawatan

Daur ulang

Penghuni, pengelola

Kebun, ruang daur ulang

Dapat diakses untuk perawatan

Menyelamatkan diri

ketika

bencana

Penghuni, pengelola

Tangga darurat

Mempunyai struktur terpisah Berada dengan jarak 20 m Terlihat jelas

dari penghuni dari penghuni

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Memenuhi standar keselamatan

Bongkar muat barang

Penghuni, pengelola,

Loading dock

Aksesibel

Parkir

Penghuni, pengelola

Parkir sepeda, motor, mobil, gerobak, dan becak

Aksesibel Aman

Tabel 5.17 Analisis Kegiatan Ruang Penunjang

Sumber : Dokumen Pribadi

5.1.6. Pola Hubungan Ruang

a. Hubungan ruang unit hunian

Diagram 5.1 Unit Hunian Sumber : Analisis Pribadi

Balkon cuci

KM/WC dapur

R. tidur

R. Keluarga

R. tidur R. makan

R. tamu R. tamu

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

b. Hubungan antar hunian pada kompleks rusun

Diagram 5.2 Hubungan antar hunian pada kompleks rusun

Sumber : Analisis Pribadi

c. Hubungan ruang fasilitas umum dan sosial

Diagram 5.3 Hubungan ruang fasilitas umum dan sosial

Sumber : Analisis Pribadi

r. pendaftaran

r. tunggu

r. konsultasi

r. periksa

apotek

lavatori

Unit hunian

Court coridor

utilitas

Unit hunian

Unit hunian

Unit Hunian

Unit hunian

Unit hunian

Sirkulas utilitas Sirkulasi

Sirkulas Sirkulas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

d. Hubungan ruang pengelola dan koperasi

Diagram 5.4 Hubungan ruang pengelola dan koperasi

Sumber : Analisis Pribadi

e. Hubungan ruang balai pertemuan

Diagram 5.5 Hubungan ruang balai pertemuan

Sumber : Analisis Pribadi

r.ganti lavatori

r. penjaga

gudang

r.staff

r. pertemuan

gudang

r.tamu r. pimpinan

lavatori

r. administrasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

f. Hubungan ruang fasilitas perdagangan

Diagram 5.6 Hubungan ruang fasilitas perdagangan

Sumber : Analisis Pribadi

5.1.7. Analisis Besaran Ruang Tujuan:

Menentukan besaran ruang sesuai kebutuhan, menentukan tinggi bangunan, dan luas lantai setiap bangunan.

Dasar Perhitungan

Perhitungan Standar

a. Neufert architect data (NAD)

b. Time saver standard for building types (TSS) Perhitungan asumsi

· Survey · Pertimbangan lain

Perhitungan

· Kelompok Unit Hunian Ruang

Flow

Perhitungan

Luas asumsi flow 30% ( )

Ruang keluarga

Standart (NAD)

kursi, meja, televisi, kabinet

Standart

(NAD) =3(0,7x0,85)+(1,3x0,8)+ (0,6x1,2)

=(1,8+1,04+0,72)

Gudang

Lavatori

Kios

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Kamar tidur utama

Standart (NAD) double bed, lemari, meja

Standart

(NAD)

=(1,45x1,95)+(0,8x1,5) =(3,83+0,72)

Kamar tidur anak

Standart (NAD) 1 bed tingkat,

meja, lemari

Standart

(NAD)

=(0,8x1,92)+!0,7x1,3) +(0,6x1,2)

Standart (NAD) meja kerja, tempat sampah

Standart

(NAD)

=(0,4x0,6)+(0,5x0,5) =(2+0,09)

KM/WC

Kamar mandi dengan perhitungan instalasi

Tempat jemur

Asumsi

Asumsi =(1 x 2) =2

Tabel 5.18 Analisis Perhitungan Unit Rumah Sumber : Analisis Pribadi

Ruang

Tipe Kecil

Tipe Sedang

Tipe Besar Ruang Tamu

4 5 7 Ruang keluarga

4 6 10 Kamar tidur utama 9 9 9

Kamar tidur anak

6 9 Dapur

3 3 3 KM/WC

3 3 3 Tempat jemur

2 2 2 Kebun

2 2 2 Luas ruangan

Tabel 5.19 Analisa Perhitungan Unit Rumah Sumber : Analisis Pribadi Tabel 5.19 Analisa Perhitungan Unit Rumah Sumber : Analisis Pribadi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Kelompok Fasilitas

Ruang

Keteran gan

Perhitungan

Luas hasil perhitungan

Balai Rw dan RT

Karang taruna

Klinik kesehatan

20 Standart

(NAD)

=(20x0,65) =13 Penyimpanan =12

Taman bacaan

20 Standart

(NAD)

=(20x0,65) =13 Penyimpanan =12

TK/Paud

20 Standart

(NAD)

=(20x0,65) =13 Penyimpanan =12

Balai pertemuan (ruang serba guna)

1,5x2,0=3 /orang, stage 30

, gudang

12 , KM/WC=3

Musholla/langgar

Tempat sholat pria

2. tempat sholat wanita

3. serambi musholla

4. ruang takmir

5. tempat wudhu pria

Standart (NAD)

1. orang

sholat

=1,2x0,8 =0,96x100 orang = 96

2. termasuk diatas

3. ruang

takmir

(asumsi) =9

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

7.gudang

4. tempat wudhu pria (NAD)

=0,65x1

=0,65x5tempat wudhu =3,25

5. tempat wudhu wanita

(NAD)

=0,65x1 =0,65x5tempat wudhu =3,25

8. gudang (asumsi) =6

Lapangan olah raga

Bulu tangkis

Voli Sempak

bola

Standart (NAD) Bulu tangkis dan voli

=18x9 =162 Sempak

bola

2x

lapangan voli 2x162 =324

Tabel 5.20 Analisis Perhitungan Ruang Fasilitas Sumber : Dokumen Pribadi Tabel 5.20 Analisis Perhitungan Ruang Fasilitas Sumber : Dokumen Pribadi

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Kegiatan penunjang Tabel besaran ruang penunjang

Ruang

Perhitungan

Hasil luas perhitungan

Ruang genset =54 Ruang MEE =28,7 Ruang pompa =20 Ruang tangki =15

=terdapat 2tangki, tangki atsa

dan

bawah

=2x15=30 Water treatment =64 Kolam Penampungan =

1250 Gudang =10 Flow 20%

Asumsi 2 Mobil Standart (NAD)

1 Mobil = 30

2 mobil= 30 x 2= 60

Parkir mobil =10 buah motor =360 buah

penguhuni +40buah pengunjung =400

Standart (NAD) mobil =3,00x5,00=15x10

=150 motor

x2,00=3,2x400 =1280

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

Jumlah 3077 Tabel 5.21 Analisis Perhitungan Ruang Kegiatan Penunjang

Sumber : Dokumen Pribadi

· Ruang Terbuka Hijau

Menurut UU No.26 Tahun 2007, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal adalah 10% dari Luas Kawasan. Selain itu, Karena Rusunawa ini mengambil konsep eko-arsitektur sebagai keberlanjutan arsitektur bangunan maka BC yang dipakai cukup 40% (BC terendah). Kawasan Rusunawa yang direncanakan adalah sebagai berikut: Luas Site: ± 48000 m² (± 4,8 Ha) RTH : 10%x48000 = 4800 m² BC: 40%x48000 = 19200 m²

· Ketinggian Bangunan

Menurut UU Rumah Susun Ketinggain bangunan Rumah susun dapat berjumlah > 5 lantai dengan ketentuan dan syarat bangunan gedung berlanyai banyak. Namun menurut pengalaman dan tuntutan eko-arsitektur membatasi rumah susun maksumal 4 lantai. Hal ini untuk mengurangi tingakt kepadtan dalam bangunan.