Strategi dan Arah Kebijakan

3.3.2. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk dapat mewujudkan Visi “Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” tersebut sangat dibutuhkan political will, baik oleh Pemerintah dengan kebijakan otonomi daerah, maupun oleh masyarakat dan seluruh stakeholders.

Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 terkait masalah perumahan dan pemukiman dirumuskan sebagai berikut : · Mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang

Berkelanjutan.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan dalam mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan, meliputi : Strategi dan arah kebijakan pembangunan dalam mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan, meliputi :

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

1. Pencegahan dan pengendalian dampak kerusahakan lingkungan, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Pengendalian polusi dan pencemaran lingkungan; · Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis; · Penyusunan pranata pengendalian dampak kerusakan lingkungan; · Pengendalian eksplorasi dan eksploitasi hasil tambang; · Penataan dan konservasi kawasan pantai. · Pengendalian reklamasi pantai.

2. Pengembangan upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Pengurangan kerentanan terhadap perubahan iklim; · Fasilitasi dan penguatan jejaring dan kelembagaan untuk antisipasi

perubahan iklim;

3. Pengembangan manajemen pengelolaan sampah, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Peningkatan pengelolaan sampah di TPA yang berkelanjutan; · Pemenuhan sarana prasarana persampahan; · Fasilitasi pengembangan kerjasama pengelolaan TPA bersama

antara daerah. · Pengurangan volume sampah yang masuk TPA Jatibarang. · Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang

berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

4. Pengendalian jumlah ruang terbuka hijau di publik area dan private area, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Penyusunan pranata kebijakan Ruang Tata Hijau (RTH) secara

konsisten; · Perwujudan gerakan “Green City” dan “one man one tree”; konsisten; · Perwujudan gerakan “Green City” dan “one man one tree”;

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Peningkatan peran masyarakat dalam peningkatan kualitas Ruang

Tata Hijau (RTH); · Pengembangan hutan dan taman kota.

5. Pengendalian tata ruang berdasar pada panduan rancang kota, dengan

kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Penyusunan Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan

(RTBL); · Peningkatan kapasitas kelembagaan ketataruangan;

· Dokumentasi dan inventarisasi pemanfaatan tata ruang yang ada.

6. Peningkatan sarana pusat pertumbuhan baru dilokasi strategis dan cepat berkembang, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada penyusunan rencana pengembangan dan pengendalian wilayah strategis dan cepat tumbuh.

7. Revitalisasi bangunan cagar budaya, dengan kebijakan pembangunan

diarahkan pada : · Perencanaan kawasan bangunan bernilai budaya; · Perlindungan kawasan dan bangunan cagar budaya.

8. Pengembangan moda transportasi masal yang aman, nyaman serta tepat waktu dan terjangkau, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Fasilitasi dan bantuan pengembangan kelayakan dan kenyamanan

angkutan massal; · Penyempurnaan trayek angkutan massal;

· Pengembangan dan optimalisasi terminal; · Fasilitasi, pengendalian dan peningkatan pelayanan angkutan orang

dan barang; dan barang;

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Penyediaan sarana prasarana perhubungan dan informasi fasilitas

transportasi yang terintegrasi. · Peningkatan koordinasi antar moda angkutan yang terintegrasi.

9. Pengembangan manajemen pola perpakiran, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Peningkatan tertib perpakiran; · Pengembangan pranata kebijakan perpakiran.

10. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas dan informasi fasilitas transportasi yang terintegrasi, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Pengadaan rambu-rambu lalu lintas yang informatif; · Pengendalian kelayakan angkutan; · Peningkatan pelayanan angkutan umum dan prasarana yang

mendukung.

11. Peningkatan aksesbilitas dan pengurangan kemacetan lalu lintas, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Peningkatan dan pembangunan jalan; · Peningkatan dan pembangunan jembatan; · Pembangunan jalan lingkar luar tahap I (barat-selatan); · Pembangunan jalan radial; · Pembangunan fly over Kalibanteng.

12. Pembangunan “Wajah Kota”, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Peningkatan estetika kota kawasan Simapala dan Petawangi; · Penandaan batas kota; · Pengembangan “Jalur Bunga”; · Pembangunan “Urban Renewal”; 12. Pembangunan “Wajah Kota”, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Peningkatan estetika kota kawasan Simapala dan Petawangi; · Penandaan batas kota; · Pengembangan “Jalur Bunga”; · Pembangunan “Urban Renewal”;

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Pembangunan dan revitalisasi taman kota.

13. Peremajaan perumahan tidak layak huni, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Fasilitasi dan bantuan pemugaran rumah tidak layak huni bagi

warga miskin; · Perbaikan lingkungan dan permukiman kumuh;

· Pembangunan “urban renewal”; · Pemberdayaan kelembagaan komunitas perumahan; · Fasilitasi rumah murah.

14. Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU), dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Pengembangan manajemen pengelola TPU milik pemerintah kota; · Fasilitasi TPU masyarakat; · Fasilitasi dan pembangunan TPU baru.

15. Peningkatan penanganan system jaringan drainase dan pengendalian banjir, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Penyelesaian paket A, B dan C Dam Jatibarang; · Normalisasi saluran drainase perkotaan; · Pengembangan sistem polder dan embung; · Fasilitasi dan pengembangan tanggul terpadu; · Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan system jaringan

drainase.

16. Optimalisasi sumber-sumber air baku, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Fasilitasi pengembangan sumber-sumber air baku yang baru; · Fasilitasi dan bantuan pemeliharaan sumber air milik masyarakat; · Fasilitasi pengembangan sumber-sumber air baku yang baru; · Fasilitasi dan bantuan pemeliharaan sumber air milik masyarakat;

Rusunawa Kaligawe Sebagai Alternatif Keberlanjutan Hunian Layak Huni di Kota Semarang Dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

· Fasilitasi pengembangan kerjasama pengelolaan air antar wilayah; · Penguatan kelembagaan masyarakat pengelola air.