Di dalam bantinganpenebahthresher, berlangsung proses perontokan brondolan dari janjangan. Akibat adanya bantingan tandan buah di dalam thresher
yang berputar dengan kecepatan ±23 rpm. Semakin besar berat rata-rata tandan, semakin besar rpm nya.
Untuk menyempurnakan proses perontokan, disamping siku pengarah yang telah terpasang, masih perlu ditambah cakar yang dipasang sejajar dengan kisi
thresher. Cakar ini berfungsi untuk mancabik-cabik tandan akar brondolan yang berada di dalam ikut membrondol. Cakar dibuat dari besi dan berjumlah 12 buah.
Brondolan hasil dari thresher, diangkut dengan elevator ke digester.
5. Stasiun Kempa
Brondolan yang telah terlepas dari tandannya kemudian diangkut ke bagian pengadukan digester. Alat yang digunakan untuk pengadukan adalah sebuah
tangki vertikal yang dilengkapi dengan lengan-lengan pengaduk di bagian dalamnya. Lengan-lengan pengaduk ini diputar oleh motor listrik yang dipasang
di bagian atas dari alat. Putaran lengan-lengan pengaduk berkisar 25-26 rpm. Tujuan utama dari proses pengadukan ini yaitu mempersiapkan daging buah untuk
pengempaan pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari
daging buah dengan kerugian yang sekecil-kecilnya.
Selanjutnya, buah hasil pengadukan langsung masuk ke alat pengempaan yang persis berada dibawah digester. Pada PKS, umumnya digunakan screw press
sebagai alat pengempaan untuk memisahkan minyak dari daging buah. Tekanan dari daging buah diperoleh dari alat tersebut yang berputar berlawanan arah
dengan kecepatan yang sama Hariyanto, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan tekanan pada alat screw press sangat menentukan efisiensi ekstraksi minyak, dimana tekanan yang dipakai adalah 35-40 ampere. Selama
proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran dillution sehingga massa buah tidak terlalu
rapat. Hasil akhir dari proses pengempaan ini adalah minyak kasar yang akan diolah lebih lanjut di stasiun klarifikasi serta ampas dan biji yang akan diolah di
stasiun biji Pahan, 2011.
6. Stasiun Klarifikasi
Stasiun klarifikasi yaitu stasiun pengolahan di PKS yang bertujuan untuk melakukan pemurnian minyak dari kotoran-kotoran, seperti padatan lumpur dan
air. Minyak kasar yang diperoleh dari proses pengempaan perlu dibersihkan dari kotoran, baik yang berupa padatan solid, lumpur sludge, maupun air. Tujuan
dari pembersihan ini adalah untuk memperoleh minyak dengan kualitas sebaik mungkin dan dapat dipasarkan dengan harga yang layak.
Minyak sawit kasar yang melalui proses pemurnian atau klarifikasi bertahap akan menjadi minyak sawit mentah yang kemudian disimpan di tangki
penimbunan sebelum pengiriman. Sedangkan sisa olahan yang berupa lumpur, masih dapat dimanfaatkan dengan proses daur ulang untuk diambil minyak
sawitnya Pahan, 2011.
Universitas Sumatera Utara
7. Stasiun Biji