Heavy phase merupakan fase cairan dengan sedikit kandungan minyak sehingga fase ini dikirim ke bak fat pit dan diteruskan ke limbah. Solid merupakan
padatan dengan kadar minyak maksimum 3,5 dari berat sampel yang akan diaplikasikan sebagai pupuk di kebun Pahan, 2011.
Tabel 2. Losses Minyak Terhadap Contoh di PKS Adolina
NO URAIAN
NORMA 1.
Air Kondensat 0,50
2. Janjangan Kosong
1,85 3.
Ampas pressan 3,90
4. Biji
0,80 5.
Sludge Separator 0,60
6. Drab Akhir
0,50
2.3.1 Faktor yang mempengaruhi efisiensi ekstraksi pada ampas pressan
Pokok permasalahan dalam hal kehilangan minyak yang terikut pada ampas dalam pengempaan adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor
penyebabnya adalah tekanan kempa yang pergunakan pada pengempaan yang sesuai agar kehilangan minyak dapat ditekan sedikit mungkin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan minyak yang terikut dalam ampas pada proses pengempaan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemanenan buah yang terlalu dini buah masih mentah
Semakin tua umur dari tanaman kelapa sawit, maka ukuran buah dari kelapa sawit akan semakin besar. Kadar minyak yang dihasilkan pun akan semakin
tinggi. Umur tanaman kelapa sawit yang baik untuk dipanen adalah pada saat tanaman tersebut mencapai umur 2,5-3 tahun dengan melihat jumlah brondolan
yang jatuh atau rontok. Oleh karena itu, jika pemanenan buah terlalu dini dilakukan, maka minyak diperoleh dari pengolahan kelapa sawit akan
menghasilkan jumlah yang sangat sedikit, sebab buah masih mentah dan lumpur yang dihasilkannya dari pengolahan tersebut akan bertambah banyak.
2. Waktu dan kondisi operasi perebusan buah
Perebusan dengan waktu yang cepat dan tekanan uapnya yang rendah akan mengakibatkan kurangnya kematangan pada buah sehingga sulit memperoleh
minyak pada proses pengepresan. Jika waktu perebusan terlalu lama akan menyebabkan peresapan minyak pada celah-celah serabut meningkat. Akibatnya
kurangnya kadar air pada serat serabut sehingga minyak akan sulit dikeluarkan pada proses pengepresan.
3. Proses pengadukan
Prinsip dari proses pengadukan adalah untuk mengaduk massa buah sehomogen mungkin untuk memperoleh daging buah yang benar-benar terlepas
dari bijinya. Tujuannya adalah agar serabut pada biji tidak banyak tertinggal, yang dapat menimbulkan kehilangan minyak pada ampas presan setelah pengepresan.
Universitas Sumatera Utara
4. Tekanan pengempaan
a. Bila tekanan kempa telalu rendah akan mengakibatkan :
- Bahan bakar ampas masih basah, sehingga pembakaran oleh boiler tidak
sempurna -
Kehilangan minyak pada ampas bertambah -
Pemisahan ampas pada biji tidak sempurna sehingga proses pengolahan biji akan mengalami kesulitan
b. Bila tekanan kempa terlalu tinggi akan mengakibatkan :
- Kadar biji pecah bertambah sehingga kehilangan minyak dalam biji naik
- Hasil produksi akan meningkat
- Daya kerja screw press menjadi lambat
5. Alat pengukur tekanan yang tidak standar lagi
Pemakaian alat pengukur tekanan yang tidak standar lagi pada stasiun pengempaan akan menyebabkan pemerasan minyak menjadi tidak optimal karena
tekanan dapat berubah-ubah setiap waktu dan bila tidak dikontrol secara nyata, maka kehilangan minyak dalam ampas pressan akan meningkat.
6. Kelalaian pekerja
Kelalaian pekerja dalam mengoptimalkan dan menjalankan alat pada stasiun pengempaan dapat menimbulkan kehilangan minyak pada ampas pressan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan tentang pemakaian alat yang dimiliki oleh pekerja dan kemungkinan juga disebabkan oleh lingkungan kerja yang
Universitas Sumatera Utara
kurang kondusif serta alat-alat yang diinginkan juga sudah dalam jangka waktu yang lama Naibaho, 1996.
7. Kekurangan bahan bakar pada ketel uap boiler
Ketel uap merupakan alat untuk memproduksi atau menghasilkan uap dari bahan baku air dengan menggunakan bahan bakar fiber ampas dan cangkang.
Kekurangan bahan bakar pada boiler akan mengakibatkan kurangnya pasokan energi listrik untuk menggerakkan atau memanaskan alat-alat pabrik. Karena
energi listrik yang didapat berkurang, maka secara otomatis tenaga untuk menggerakkan mesin kempa akan berjalan lambat sehingga proses pengolahan
tidak berjalan sempurna akibatnya pengutipan minyak dan inti menjadi rendah.
2.4 Standar Mutu