BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu pondasi tumbuh dan berkembangnya sistem agribisnis kelapa sawit. Perkembangan sistem agribisnis
kelapa sawit di Indonesia tersebut harus dilakukan secara terpadu dan selaras dengan semua subsistem pendukung yang ada di dalamnya. Subsistem pendukung
tersebut meliputi, subsistem produksi, subsistem pengolahan dan subsistem
pemasaran Pahan, 2011.
Pengolahan kelapa sawit adalah salah satu subsistem pendukung yang menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit termasuk di PT
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina. Tujuan dari pengolahan tersebut adalah mengutip minyak dan inti sawit dari Tandan Buah Segar TBS seoptimal
mungkin dengan mutu yang baik sesuai dengan permintaan pasar. Kegiatan
pengolahan tersebut biasanya berlangsung di Pabrik Kelapa Sawit PKS.
Pengutipan atau ekstraksi minyak dari TBS ini tidak akan pernah mencapai 100. Kehilangan losses minyak pasti akan terjadi, tetapi harus diusahakan
sekecil mungkin atau pada batas-batas yang dapat ditolerir. Kehilangan Losses minyak adalah jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil suatu proses
namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Kehilangan losses minyak bisa terdapat pada tandan kosong, ampas
presan, biji, air kondensat rebusan, Drab Akhir dan lain-lain. Tetapi kehilangan Losses minyak yang paling besar terdapat pada ampas presan selama proses
pengepresan.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengepresan adalah proses penekanan terhadap massa buah. Tekanan dari massa buah diperoleh dari alat screw press yang berputar berlawanan arah
dengan kecepatan yang sama. Tujuan dari pengepresan ini adalah memeras minyak sebanyak mungkin dari massa remasan, sehingga kehilangan minyak
sekecil-kecilnya. Dalam hal ini minyak tersebut masih terkandung dalam ampas press sebagai sisa pengepresan. Hal ini disebabkan karena ampas serabut dapat
menyerap minyak juga karena pengaturan tekanan pada alat pressan screw press tidak disesuaikan dengan kapasitas alat sehingga efisiensi ekstraksi minyak tidak
optimal Hariyanto, 2007. Menyadari akan hal ini, maka penulis tertarik untuk mengambil judul tugas
akhir “Penetapan Kadar Kehilangan Losses Minyak pada Ampas Pressan dengan Metode Sokhletasi“.
Adapun pengujiannya dilakukan selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha
Adolina. Penetapan kadar kehilangan losses minyak pada ampas pressan dapat
dilakukan dengan metode Sokhletasi. Sokhletasi merupakan metode pemisahan suatu bahan alam dengan pelarut organik yang menggunakan alat sokhlet. Pada
umumnya metode sokhlet digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak nabati.
Keuntungan dari metode ini adalah pelarut yang digunakan sedikit dan keefisienan dari pelarut tersebut tinggi sedangkan kekurangannya adalah
ekstraksi sampel tidak merata, karena ada bagian sampel yang kontak lebih lama dengan pelarut dibandingkan bagian sampel lainnya.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Tujuan