Minyak Sawit Hasil Olahan Tanaman Kelapa Sawit

7. Stasiun Biji

Proses pemisahan biji-serabut dari ampas pengempaan bertujuan terutama untuk memperoleh biji sebersih mungkin. Kemudian, dari biji tersebut harus menghasilkan inti sawit secara rasional, yakni kerugian yang sekecil-kecilnya dengan hasil inti sawit yang setinggi-tingginya. Biji sawit yang telah dipisah pada proses pengadukan, diolah lebih lanjut untuk diambil minyaknya. Sebelum dipecah, biji sawit dikeringkan dalam silo minimal 14 jam dengan sirkulasi udara kering pada suhu 50 C, sehingga inti sawit mengerut dan memudahkan inti sawit terpisah dari cangkangnya. Pemisahan inti sawit dan cangkang didasarkan pada berat jenis keduanya. Alat yang digunakan adalah hydrocyclone separator. Inti dan tempurung dipisahkan oleh aliran alir yang berputar dalam sebuah tabung. Dalam keadaan tersebut inti sawit akan mengapung dan cangkang tenggelam. Proses selanjutnya adalah pencucian inti sawit dan cangkang sampai bersih. Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit harus dikeringkan pada suhu 80 C dah diolah lebih lanjut menjadi minyak inti sawit PKO Fauzi, dkk, 2002.

2.2.2 Hasil Olahan Tanaman Kelapa Sawit

Pada dasarnya ada dua macam hasil olahan utama pengolahan tanaman kelapa sawit, yaitu:

1. Minyak Sawit

Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 perikarp dan 20 buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40. Secara anatomi , bagian-bagian buah tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Perikarpium, terdiri dari: a. Eksokarp yaitu kulit buah yang keras dan licin b. Mesokarp yaitu daging buah yang berserabut dan mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi. 2. Biji, mempunyai bagian: a. Endokarp yaitu kulit biji = tempurung berwarna hitam dan keras. b. Endosperm kernel= inti = daging buah, berwarna putih dan dari bagian ini akan menghasilkan minyak inti sawit setelah melalui ekstraksi. c. Lembaga atau Embrio. Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan pigmen karotenoida terutama β-karotena. Karotenoid sangat larut dalam minyak dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bila minyak dihidrogenasi maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid sehingga warna merah berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan akan mengurangi warna pigmen Winarno, 1984. Kandungan karotene dapat mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam minyak dari jenis Tenera kurang lebih 500-700 ppm; kandungan tokoferol bervariasi dan dipengaruhi oleh penanganan selama produksi. Universitas Sumatera Utara Pembentukan lemak dalam buah sawit mulai berlangsung beberapa minggu sebelum matang. Oleh karena itu, penentuan saat panen adalah sangat menentukan kritis. Kandungan minyak tertinggi dalam buah adalah pada saat buah akan memberondol. Karena itu kematangan tandan biasanya dinyatakan dengan jumlah buahnya yang memberondol. Seminggu sebelum matang, yaitu 19 minggu setelah penyerbukan, minyak yang terbentuk baru 6 – 7. Pada hari-hari terakhir menjelang pematangannya pembentukan minyak berlangsung dengan cepat sehingga mencapai maksimumnya, yaitu sekitar 50 berat terhadap daging buah segar pada minggu ke-20 setelah penyerbukan Mangoensoekarjo, dkk, 2008.

2. Inti Sawit