Arbitration ( ميكح )

3. Arbitration ( ميكح )

Terjemah secara bahasa tahkim adalah pengangkatan hakim dan bersifat adjudicate. Jika merujuk secara bahasa terhadap surah an-Ni- sa/4: 35, maka hakam adalah dalam pengertian arbitrase. Namun, jika memperhatikan ungkapan ayat secara keseluruhan, di dalamnya ter- kandung proses mediasi. Sementara di sisi yang lain, perspektif teori konlik modern dan Perma No. 1 tahun 2008, menyatakan bahwa arbi- trase berbeda dengan mediasi.

50 An-nisa/4: 16. ها نإ امهنع اوضرعأف احلصأو ابات نإف امهوذآف مكنم اهنايتأي ناذلاو اميحر اباوت نا Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka

berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertobat dan memper- baiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

51 Istilah lain dalam hukum Islam mediasi berarti: (al-Masyyu Baina al-Mu- tanazinah) ( ةنزانتملا نب يملا) “berjalan di antara orang yang bersengketa”. Said Bouher- aoua, Foundaton of Mediation in Islamic Law and Its Contemporary Application, (Ma- laysia: IIUM, ttp), h. 2. Dapat disimpulkan pendapat Said tentang resolusi konlik dalam hukum Islam berdasarkan term adalah:

Arbitration (Tahkim)

Conciliation (Sulh) Mediation (Wasatha)

Sosio Ekonomi Pedalaman

(Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Pedalaman Kalimantan Barat)

4. Penengah ( ةعفش). Disebutkan dalam al-Qur’an:

Ayat ini menjelaskan peran seorang perantara, yang menghubun- gkan satu-pihak dengan pihak lainnya. Dalam tugasnya seorang syai’ haruslah selalu memberikan yang terbaik. Jika dianalisa antara per- nyataan ayat dengan teori konlik modern, maka tuga syai’ mendekati makna arbitrase. Karena Syai’ didalamnya ikut berperan aktif bahkan dapat mencegah jika pilihan-pilihan para pihak tidak membawa kepada kebaikan, meskipun sifatnya sangat subjektif.

Berdasarkan uraian dalil-dalil mengadakan perbaikan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan kaitannya dengan tugas seorang pendamai dalam Islam, yaitu:

1. Penyelesaian konlik (conlict settlement) dilakukan dengan tidak

mengabaikan idiologi, suku ataupun agama pihak-pihak yang ter- libat konlik. Al-Qur’an sangat menghormati seluruh upaya-upaya yang dilakukan dalam resolusi konlik selama tidak bertentangan (contravene) dengan ajaran Islam.

2. Mediasi tidak dapat dilakukan pada wilayah yang ketentuan huk- umnya telah jelas. Seperti penolakan Rasulullah terhadap mediasi Usamah Ibn Zaid yang terlalu menghormatinya, dalam kasus Makh- zumi, seorang perempuan yang menghindari hukuman pencurian. Rasullah menjawab atas pertanyaan usamah Ibn Zaid r.a: Apakah engkau menjadi penengah (intercede) mempertimbangkan seseo- rang dan mengabai-kan aturan yang telah ditentukan Allah? Rasu- lullah kemudian berdiri dan menyam-paikan kepada umatnya: Hai manusia, tahukah kamu kehancuran kaum sebelum kamu, karena

52 An-Nisa’/4: 85. Barang siapa yang memberikan syafa`at (intercedes) yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) daripadanya. Dan barang siapa yang memberi syafa`at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari- padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sosio Ekonomi Pedalaman

(Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Pedalaman Kalimantan Barat)

jika seseorang yang mencuri itu orang terhormat (high rank) mer- eka memishkan diri dari mereka (artinya; tidak mengambil tinda- kan hukuman), dan jika seseorang yang mencuri dari orang yang tidak terhormat (low rank), mereka membebankan hukuman terha- dap-nya.....”. Redaksi hadisnya secara lengkap adalah sebagai berikut:

3. Mediasi adalah resolusi konlik yang berada dibawah cakupan siya- sah al-syar’iyyah (Politik Islam) yang intinya adalah mendekatkan kepada manfaat dan menjauhkan dari yang merugikan dan tidak masuk wilayah ibadah mahdhah.

4. Islam membolehkan mediasi dengan seorang non muslim baik da- lam lingkup konlik internal maupun internasional. Berkaitan den- gan hal konlik antara negara muslim dan non-muslim, beberapa ula- ma tidak mendukung dilakukannya mediasi. Namun, sebagian lagi membolehkan mediasi dengan non muslim selama hal yang dime- diasikan bukan persoalan agama dan nilai-nilai Islam. Perdamaian adalah ‘aqad yang pada intinya melakukan penghormatan terhadap

‘akad tersebut selama dibangun di atas fondasi saling ridha. 54 Bahkan nabi sendiri pernah melakukan mediasi dengan non-muslim.

5. Ketulusan hati (sincerity), adil (fairness) merupakan inti dari kualii-

53 Shahih Bukhari Hadis no. 4053. 54 Syahbudi Natoras, Kaidah-Kaidah Fiqh; Suatu Analisa Berdasarkan Kedeka-

tan Hubungan Makna (STAIN Pontianak: Jurusan Syari’ah, 2008)

Sosio Ekonomi Pedalaman

(Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Pedalaman Kalimantan Barat)

kasi yang harus dimiliki oleh mediator. Allah SWT berirman:

6. Mediator harus memiliki reputasi dan diterima kedua belah pihak. 57

7. Meskipun mediasi adalah penyelesaian secara sukarela, namun ban- tuan (reward) layak diberikan kepada mediator. Hal ini pernah ter- jadi pada masa Rasulullah dimana Rasul mengupahi Majdi bin Amr yang bertindak sebagai mediator dalam mengakhiri konlik antara detasemen tentara muslim dan konvoi perdagangan yang dipimpin oleh Abu Jahl yang terjadi pada tahun pertama Hijriyah. 58

Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas adalah sebagai berikut:

1. Upaya resolusi konlik menjadi sesuatu yang niscaya bagi setiap in-

55 Al-Maidah/5: 8. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu un- tuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu ker- jakan.

56 An-Nisa’/4: 135. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Al- lah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

57 Al-Baqarah/2: 282. 58 Said Bouheraoua, Foundaton of Mediation ... h. 7.

Sosio Ekonomi Pedalaman

(Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Pedalaman Kalimantan Barat)

dividu agar jangan merasa ”nyaman” hidup dalam lingkungan yang penuh dengan perselisihan.

2. Istilah tehnis resolusi konlik di atas, seluruhnya mengandaikan bahwa masing-masing individu adalah setara. Apakah ini bagian dari prinsip praduga tidak bersalah (presumption of innocence) nam- paknya perlu kajian lebih lanjut.

Sosio Ekonomi Pedalaman

(Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Pedalaman Kalimantan Barat)

Sosio Ekonomi Pedalaman

(Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Pedalaman Kalimantan Barat)