BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Ontologi Iodium
Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah anion monovalen. Keadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid.
Hormon-hormon ini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi di semua kehidupan. Iodium
diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar tiroid digunakan untuk memproduksi hormon tiroid. Saluran ekresi utama iodium adalah melalui saluran kencing dan cara
ini merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium. Tingkat ekresi status iodium yang terendah 25-20 mg Ig creatin menunjukkan
resiko kekurangan iodium bahwa tingkatan yang lebih rendah menunjukkan resiko yang lebih berbahaya Brody, 1999.
Kebanyakan thyroxin T4 dan Triodothyronine T3 diangkut dalam bentuk terikat plasma dengan protein pembawa. Thyroxine-terikat merupakan pembawa
hormon tiroid utama yang beberapa diantaranya juga terikat dengan thyroxine-terikat prealbumin Sauberlch, 1999.
Iodium ada dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004 persen dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75 persen dari
iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensitesis hormon tiroksin. Hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan
Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
mental manusia. Selain itu iodium ada di dalam jaringan tubuh lain, yaitu di kelenjar ludah, payudara dan lambung serta di dalam ginjal Almatsier, 2003.
Zat iodium juga merupakan zat essensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon thyroxin. Zat iodium dikonsentrasikan di dalam kelenjar
Gondok Glandula Thyroidea untuk dipergunakan dalam sintesa hormon thyroxin. Hormon ini di timbun dalam folikel kelenjar Gondok, terkonjugasi dengan protein
glubulin dan di sebut Thyroidglobulin Sediaoetama, 1991.
2.1.1. Kebutuhan Iodium
Kebutuhan iodium bervariasi menurut umur dan kondisi-kondisi tertentu. Kebutuhan pada anak-anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa akan iodium per
harinya. Keadaan fisiologis tertentu dari tubuh seperti misalnya pada wanita dan ibu menyusui, jumlah kebutuhan tubuh akan zat iodium akan berbeda. Kebutuhan tubuh
per harinya sekitar 1-2 µg per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 µg per hari untuk anak-anak umur dibawah 19 tahun dan 150 µg per
hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing adalah 10 µghari Hetzel, 1993.
Sumber utama iodium adalah laut, sehingga makanan laut merupakan makanan yang paling kaya dengan iodium. Di daerah pantai, air dan tanah
mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai mengandung cukup banyak iodium. Semakin jauh tanah dari pantai semakin sedikit
Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
pula kandungan iodiumnya, dan salah satu penanggulangan kekurangan iodium adalah melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium.
2.1.2. Dampak Defisiensi Iodium
Masalah GAKI merupakan masalah serius mengingat dampaknya secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia.
Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi iodium adalah wanita usia subur WUS, ibu hamil, anak balita dan anak usia
sekolah. Bagi ibu hamil yang menderita kekurangan iodium akan melahirkan bayi yang terganggu pertumbuhan fisik mental dan intelektualnya, bayi yang dilahirkan
mati sesaat setelah dilahirkan atau pun bayi yang bisu dan tuli Jalal, 1998. Berbagai macam pengaruh negatif GAKI terhadap manusia, diantaranya
adalah Departemen Kesehatan RI, 1990 :
a. Pengaruh GAKI terhadap Perkembangan Intelegensi