3
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu
tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu. QS. Al-Hujurat: 6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah menyelesaikan penelitian ini, maka penulis membatasi
mengenai PENGAWASAN
KOMISI PENYIARAN
INDONESIA TERHADAP ACARA SILET PADA STASIUN RCTI KASUS PENAYANGAN GUNUNG MERAPI, 7 NOVEMBER 2010
KPI sebagai lembaga independen yang bertugas untuk mengawasi tentang penyiaran, kontribusinya adalah keberperanan KPI dalam
mengontrol suatu tanyangan atau program penyiaran yang layak untuk disiarkan atau tidak, khusunya dalam tayangan infotaiment Silet di RCTI
pada 7 November 2010 mengenai pemberitaan bencan gunung Merapi. Contoh kasus dalam tayangan infotaiment di RCTI pada tanggal 7
November 2010 tentang bencana alam meletusnya gunung merpai yang diberitakan oleh infotaiment Silet, berita bencana akibat letusan Merapi itu
diarahkan kesisi mistis dengan mewawancarai paranormal yang bernama Joyo Boyo. Prediksi-prediksi tentang kondisi Merapi yang berlebihanpun
diutarakan olehnya. Akibatnya, Dadang Rahmat Hidayat selaku ketua Komisi Penyiaran Indonesia menjelaskan, dalam penayangan tersebut KPI
menerima 1.128 keluhan dalam kurun waktu dua hari semenjak acara
4
ditayangkan. Bahkan, lantaran isi tayangan Silet itu 550 orang berpindah dari Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, ke Nanggulan. Kesalahan utama,
menyampaikan informasi yang tampaknya tak benar dan ada dampak kekhawatiran dan kegelisahan di masyarakat Yogyakarta.
2
2. Perumusan Masalah
Permasalahan di atas menunjukan tayangan yang dinilai berlebihan karena menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran akibat pemberitaan
yang belum tentu terbukti kebenarannya sifatnya masih menduga-duga dapat menyebabkan ganguan di masyarakat oleh karena pada penelitian ini
peneliti akan mencoba mengkaji persoalan tayangan yang layak atau tidak untuk dipublikasikan setelah melalui ketentuan-ketentuan KPI. Untuk
mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data maka peneliti membatasi dengan perumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan infotainment dan realitas tayangannya?
b. Apa perbedaan berita dan infotainment?
c. Apa fungsi dan kewajiban Komisi penyiaran Indonesia selaku lembaga
independen yang mengawasi penyiaran, khususnya pada tayangan infotainment Silet di RCTI pada pemberitaan bencana gunung Merapi,
7 November 2010?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian