Latar Belakang Masalah Pengawasan komisi penyiaran Indonesia terhadap acara silet pada stasiun RCTI (kasus penayangan bencana gunung merapi, 7 November 2010)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kehadiran televisi seolah-olah telah menjadi bagian dari anggota keluarga. Jika kita amati dengan seksama, hampir setiap rumah di perkotaan hingga pelosok desa hampir dipastikan memiliki pesawat televisi. Dominasi media televisi TV tersebut tidak terlepas karena masih lemahnya budaya baca tulis masyarakat dibanding dengan budaya menonton. Selain itu media televisi bisa dibilang sarana hiburan yang relatif murah bagi sebagian besar masyarakat kita. Sebagai media massa, televisi merupakan sebuah kekuatan besar yang sangat diperhitungkan dalam berbagai analisis tentang kehidupan sosial, ekonomi dan politik, terlebih dalam posisinya sebagai suatu institusi informasi. Televisi dapat pula dipandang sebagai faktor yang paling menentukan dalam proses-proses perubahan sosial budaya dan politik. Sebagai media massa yang dominan, televisi telah memberi dampak yang luar biasa dalam kehidupan masyarakat. Bahkan kehadirannya sangat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku dan pola fikir masyarakat di Indonesia. Seluruh proses produksi, distribusi dan konsumsi pesan komunikasi merupakan hasil interaksi para pelaku, konsumen dan distributor komunikasi melalui perantara media televisi yang mau tidak mau menempatkan proses komunikasi dalam setiap tindakan manusia. 2 Televisi mempunyai idealisme untuk memberikan informasi yang benar kepada khalayaknya. Idealisme seperti itulah media diharapkan berperan menjadi sarana edukasi dan pendewasaan kepada masyarakat agar lebih kritis yang disertai kedalaman dalam berfikir. Namun kadang-kadang harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan, realitas pasar bisa berlawanan arah dengan kebijakan dan tujuan awal idealisme media. Dalam persaingan media yang semakin ketat, tidak sedikit menimbulkan kontra produktif dengan etika dan norma yang ada dalam masyarakat. Komersialisme seakan menjadi kekuatan dominan penentu makna pesan. Logika pasar mengarahkan pengorganisasian sistem informasi itu. Seakan kompetensi jurnalisme hanya merupakan faktor produksi yang fungsi utamanya adalah penopang kepentingan pasar. 1 Penayangan berita palsu atau bohong yang disiarkan pada tayangan Silet 7 November 2010 sifatnya dalah provokatif hubungan kasus ini di kaitkan pada firman Allah tentang larangan kepada hamba-hambaNya yang beriman dari mengekor kepada isu yang tersebar, dan memerintahkan mereka untuk meneliti kebenaran berita yang sampai kepada mereka, karena tidak semua yang diberitakan itu benar adanya, dan tidaklah setiap yang dibicarakan itu merupakan suatu kejujuran. Sesungguhnya, musuh-musuh kalian senantiasa mengintai kelemahan kalian, maka wajib atas kalian agar selalu terjaga, sehingga kalian bisa memergoki orang-orang yang hendak membangkitkan dan menyebarkan kegelisahan serta isu-isu yang tidak benar ditengah-tengah kalian. Berikut firman Allah SWT mengenai orang fasiq yang membawa berita tidak benar: 1 Haryatmoko, Etika Komunikasi, Yogyakarta, Kanisius, 2007, h. 9 3                   Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. QS. Al-Hujurat: 6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dalam Mengawasi Tayangan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di Rcti

2 21 135

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MERAPI BER

0 6 10

WACANA TENTANG BENCANA MERAPI DALAM ARTIKEL OPINI (Analisis Wacana Artikel Opini Bencana Alam Gunung Merapi Pada Surat Kabar Harian Kompas Periode Oktober – November 2010)

0 6 139

MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010.

0 2 12

BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 2 12

RAWAN BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 3 15

ASPEK HUKUM SURAT TEGURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT TERHADAP PENAYANGAN PROGRAM KUIS KEBANGSAAN OLEH RCTI YANG MENGANDUNG UNSUR KAMPANYE BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG.

0 0 1

MEMORANDUM HUKUM KEPADA PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN MAA.

0 0 2

Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI (Studi Deskriptif Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI) SKRIPSI

0 0 127

Pengaruh pengalaman anak terhadap pengetahuannya : studi kasus tentang pengetahuan anak mengenai Gunung Merapi berkaitan dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada bulan Oktober dan November 2010 di Yogyakarta - USD Repository

0 1 207