Kode Etik Jurnalistik Pengawasan komisi penyiaran Indonesia terhadap acara silet pada stasiun RCTI (kasus penayangan bencana gunung merapi, 7 November 2010)

32

G. Kode Etik Jurnalistik

Jurnalisme merupakan sebuah pekerjaan yang menuntut seseorang untuk berikap teliti, berimbang, objektif, dan akurat. Sebab hasil dari setiap pekerjaan jurnalisme selalu harus bisa dipertanggunjawabkan kepada publik secara menyeluruh. Seperti disebutkan pada sembilan elemen jurnalisme pada elemen yang pertama, bahwa kewajiban jurnalisme pada kebenaran, dalam jurnalisme sendiri lebih dimaksudkan kebenaran fungsional. Bukanlah kebenaran yang sering dicari oleh orang filsafat. Kebenaran fungsional adalah kebenaran yang senantiasa terus untuk dicari. Jurnalisme melaporkan materi “kebenaran” apa yang dapat dipercaya dan dimanfaatkan masyarakat saat ini. Berbekal kebenaran tersebut, masyarakat belajar dan berpikir mengenai segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Dengan demikian, jurnalisme menyampaikan kebenaran tentang fakta-fakta yang ditemukan saat itu. Fakta- fakta itu tentunya dilaporkan secara akurat dan jujur. Untuk menegakkan martabat, intergeritas dan mutu jurnalis televisi Indonesia, serta bertumpu kepada kepercayaan masyarakat, dengan ini Ikatan Jurnalis Televisi IJTI, menetapkan Kode Etik Jurnalis, yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh Televisi Indonesia. Jurnalis televisi Indonesia mengumpulkan dan menyajikan berita yang benar dan menarik minat masyarakat serta jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan dan ketentuan seperti dibawah ini: 33

BAB I. KETENTUAN UMUM Pasal 1

Kode Etik Jurnalis Televisi adalah penuntun perilaku jurnalis televisi dalam melaksanakan profesinya.

BAB II. KEPRIBADIAN Pasal 2

Jurnalis televisi Indonesia adalah pribadi yang mandiri dan bebas dari benturan kepentingan, baik yang nyata maupun terselubung. Pasal 3 Jurnalis televisi Indonesia menyajikan berita secara akurat, jujur, dan berimbang, dengan mempertimbangkan hati nurani. Pasal 4 Jurnalis televisi Indonesia tidak menerima imbalan apapun berkaitan dengan profesinya.

BAB III. CARA PEMBERITAAN Pasal 5

Dalam menayangkan sumber dan bahan berita secara akurat, jujur dan berimbang, jurnalis Televisi Indonesia: 1. Selalu mengevakuasi informasi semata-mata berdasarkan kelayakan berita, menolak sensasi, berita menyesatkan, memutarbalikkan fakta, fitnah, cabul, dan sadis. 2. Tidak menayangkan materi gambar maupun suara yang menyesatkan pemirsa. 3. Tidak merekayasa peristiwa, gambar maupun suara untuk dijadikan berita. 34 4. Menghindari berita yang memungkinkan benturan yang berkaitan dengan masalah SARA. 5. Menyatakan secara jelas berita-berita yang bersifat fakta, analisis, komentar, dan opini. 35 BAB III TINJAUAN UMUM PROFIL KOMISI PENYIARAN INDONESIA KPI

A. Sejarah berdirinya KPI

Dokumen yang terkait

Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dalam Mengawasi Tayangan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di Rcti

2 21 135

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MERAPI BER

0 6 10

WACANA TENTANG BENCANA MERAPI DALAM ARTIKEL OPINI (Analisis Wacana Artikel Opini Bencana Alam Gunung Merapi Pada Surat Kabar Harian Kompas Periode Oktober – November 2010)

0 6 139

MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010.

0 2 12

BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 2 12

RAWAN BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 3 15

ASPEK HUKUM SURAT TEGURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT TERHADAP PENAYANGAN PROGRAM KUIS KEBANGSAAN OLEH RCTI YANG MENGANDUNG UNSUR KAMPANYE BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG.

0 0 1

MEMORANDUM HUKUM KEPADA PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN MAA.

0 0 2

Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI (Studi Deskriptif Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI) SKRIPSI

0 0 127

Pengaruh pengalaman anak terhadap pengetahuannya : studi kasus tentang pengetahuan anak mengenai Gunung Merapi berkaitan dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada bulan Oktober dan November 2010 di Yogyakarta - USD Repository

0 1 207