Pengertian Infotainment dan realitas tayangannya

62 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian Infotainment dan realitas tayangannya

Infotainment adalah suatu program tayangan yang bersisikan information and entertainment. di Indonesia infotainment adalah salah satu acara yang sangat digemari oleh pemirsa khususnya kaum wanita dan lebih kesisi kaum ibu, karena didalamnya dikemas tentang kabar burung atau gonjang-ganjing kehidupan selebritis gosip. asumsi dasar peneleti adalah untuk mencerahkan pembaca agar lebih kritis dalam mengkonsumsi suatu tayangan yang ada di televisi khususnya dalam tayangan infotainment. Ide dasar konsep infotainment berawal dari asumsi informasi karena dibutuhkan oleh masyarakat atau publik namun tidak dapat diterima begitu saja, apalagi untuk kepentingan merubah sikap negatif menjadi sikap positif manusia. Karena itu diperlukan semacam pancingan khusus untuk mengambil perhatian masyarakat. Pilihannya adalah dengan menyusupkan entertainment hiburan yang dapat menarik perhatian masyarakat ditengah-tengah information informasi. dari sinilah kemudian muncul istilah infotainment, yaitu kemasan suatu acara yang bersifat informatif namun disisipi dengan entertainment untuk menarik perhatian khalayak sehingga informasi sebagai pesan utamanya dapat diterima sehingga infotainment dalam segi narasi juga bias berbentuk pemberitaan yang bersifat provokatif sperti infitainment Silet dalam 63 pemberitaan 7 November 2010 lalu mengenai pemberitaan bencana gunung Merapi. 2. Perbedaan Berita dan Infotainment Berita Berita adalah sutu informasi yang yang faktual atau realevent ketika mengumpulkan bahan untuk pemutan berita, didalamnya harus berisikan unsur-unsur berita diantaranya: a. What-Apa yang terjadi didalam suatu peristiwa? b. Who-Siapa yang terlibat didalamnya c. Where-Dimana terjadinya peristiwa itu? d. When-Kapan terjadinya peristiwa itu? e. Why-Mengapa peristiwa itu terjadi? Suatu informasi dan peristiwa juga dapat dinyatakan berita jika didalamnya terdapat nilai News, News adalah suatu informasi yang baru saja terjadi atau masih hangat dan menarik untuk disajikan kepada khalayak. Suatu berita juga harus memiliki nilai faktual artinya sesuai fakta dan tidak berebihan, subtansi isi berita harus mengarah kepada objektifitas dan tidak provokatif. Infotainment Infotainment mempunyai nilai News artinya peliputan yang diambil masih hangat untuk diperbincangkan atau informasi dan peristiwa yang baru terjadi, akan tetapi terkadang infotainment tidak mementingkan nilai 64 faktual atau sesuai fakta, tidak heran jika dalam penayangannya banyak pihak yang merasa dirugikan. Infotainment bersifat provokatif karena kebanyakan tayangan yang disiarkan mengarah kepada perselisihan, perselingkuhan khususnya dalam dunia selebritis. Jika dilihat dari konten berita memang infotainment didalamnya terdapat nilai News artinya sesuatu yang baru, atau baru terjadi. Bila kita merujuk pada latarbelakang historis munculnya konsep infotainment dan edutainment sebagai pembandingnya, maka seharusnya acara infotainment yang ditayangkan disejumlah televisi Indonesia bermakna informasi. Informasi sebagai inti acara yang disampaikan kepada publik dengan menggunakan metode dengan cara menghibur. Realitas yang ada di Indonesia dalam hal ini adalah makna infotainment yang terjadi dalam industri televisi Indonesia adalah informasi tentang hiburan, yang mana sisi hiburannya dijadikan subtansi untuk disampaikan kepada masyarakat. Apakah ini penting informasi hiburan yang ada disuatu tayangan berita untuk kita konsumsi, kalau ingin hiburan lebih baik mengganti channel dan beralih kepada tayangan pelawak, ini sebagai kritik penulis.

3. Fungsi dan kewajiban Komisi Penyiaran Indonesia dalam mengawasi

Dokumen yang terkait

Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dalam Mengawasi Tayangan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di Rcti

2 21 135

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MERAPI BER

0 6 10

WACANA TENTANG BENCANA MERAPI DALAM ARTIKEL OPINI (Analisis Wacana Artikel Opini Bencana Alam Gunung Merapi Pada Surat Kabar Harian Kompas Periode Oktober – November 2010)

0 6 139

MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010.

0 2 12

BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 2 12

RAWAN BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 3 15

ASPEK HUKUM SURAT TEGURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT TERHADAP PENAYANGAN PROGRAM KUIS KEBANGSAAN OLEH RCTI YANG MENGANDUNG UNSUR KAMPANYE BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG.

0 0 1

MEMORANDUM HUKUM KEPADA PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN MAA.

0 0 2

Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI (Studi Deskriptif Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI) SKRIPSI

0 0 127

Pengaruh pengalaman anak terhadap pengetahuannya : studi kasus tentang pengetahuan anak mengenai Gunung Merapi berkaitan dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada bulan Oktober dan November 2010 di Yogyakarta - USD Repository

0 1 207