Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka Sistematika penulisan

4 ditayangkan. Bahkan, lantaran isi tayangan Silet itu 550 orang berpindah dari Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, ke Nanggulan. Kesalahan utama, menyampaikan informasi yang tampaknya tak benar dan ada dampak kekhawatiran dan kegelisahan di masyarakat Yogyakarta. 2

2. Perumusan Masalah

Permasalahan di atas menunjukan tayangan yang dinilai berlebihan karena menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran akibat pemberitaan yang belum tentu terbukti kebenarannya sifatnya masih menduga-duga dapat menyebabkan ganguan di masyarakat oleh karena pada penelitian ini peneliti akan mencoba mengkaji persoalan tayangan yang layak atau tidak untuk dipublikasikan setelah melalui ketentuan-ketentuan KPI. Untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data maka peneliti membatasi dengan perumusan masalah sebagai berikut: a. Apa yang dimaksud dengan infotainment dan realitas tayangannya? b. Apa perbedaan berita dan infotainment? c. Apa fungsi dan kewajiban Komisi penyiaran Indonesia selaku lembaga independen yang mengawasi penyiaran, khususnya pada tayangan infotainment Silet di RCTI pada pemberitaan bencana gunung Merapi, 7 November 2010?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian secara umum adalah: 1. Mengajak mahasiswa dan pembaca agar lebih kritis dan jeli dalam menerima suatu tayangan. 2 http:bataviase.co.idnode451458 Akses 25 November 2010. 5 2. Untuk mengetahui sejauh mana peran KPI dalam memberikan peringatan terhadap tayangan yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan . Adapun tujuan secara khusus adalah: 1. Apa saja ketentuan KPI dalam memberikan batasan terhadap suatu tayangan. 2. Untuk mengetahui kode etik yang ditentukan KPI mengenai penyiaran, khususnya tayangan infotainment Silet di RCTI pada pemberitaan bencana gunung Merapi, 7 November 2010. Manfaat penelitian secara akademis yaitu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pengawasan televisi. Manfaat penelitian secara praktis adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peminat studi penyiaran sebagai bahan bacaan ketika menjawab permasalahan konteporer dalam kehidupan. Khususnya permasalahan penyiaran infotainment Silet di RCTI mengenai pemberitaan bencana gunung Merapi, 7 November 2010.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dilihat dari segi tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam pemberitaan khususnya pada tayangan infotaniment Silet di RCTI mengenai pemberitaan bencana gunung merapi 7 November 2010. 6 Menurut Lexy J. Moelong metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 3

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara intervieweer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Proses wawancara ini dilakuakan peneliti dengan wakil ketua Komisi Penyiaran Indonesia KPI Nina Muthmainnah, yang berhubungan dengan infotainment khususnya pada infotainment Silet di RCTI pada pemberitaan bencana gunung Merapi 7 November 2010. b. Observasi Karl Weick dikutip dari Selitz, Wrigtsman, dan Cook 1976: 253 mendefinisikan observasi sebagai pemilih, pengubah, pencatatan, dan pengkodean serangkain prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organismein situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. 4 Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan ini akan dilakukan kepada komisi penyiaran Indonesia KPI dalam melaksanakan perannya sebagai lembaga penyiaran di indonesia. 3 Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007. 4 Rakmad Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Cet ke 12, h 83. 7 c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data-data atau arsip-arsip tertulis mengenai hal-hal yang berhubungan masalah peneliti, yang kemudian penulis analisis sehingga menjadi bahan untuk skripsi. Pengumpulan data akan dikumpulkan dari data yang bersumber dari Komisi Penyiaran Indonesia KPI, buku-buku, jurnal, koran, internet dan sebagainya.

3. Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif. Untuk memeriksa keabsahan data maka penulis menggunakan triangulasi yaitu taknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

E. Tinjauan Pustaka

Agar penulisan skripsi ini tidak dikatakan menjiplak atau menggandakan skripsi lain maka penulis merujuk kepada tinjauan pustaka sebelumnya dengan judul PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENGAWASI TAYANGAN MISTIK DI TELEVISI.

F. Sistematika penulisan

Penulisan laporan hasil penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut: 8 BAB I Bab ini akan dijelaskan mengenai, pendahuluan meliputi gambaran umum mengenai Latar belakang masalah, Pembatasan dan Perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metode penelitian, Tinjauan pustaka serta Sistematika penulisan. BAB II Bab ini dijelaskan mengenai Kerangka teoritis yang terdiri dari: Pengertian Pengawasan, Pengertian Media Massa Pers, Pengertian Televisi, Pengertian Berita, Perbedaan Berita Faktual dan Non Faktual, Pengertian Infotainment, Kode Etik Jurnalistik BAB III Bab ini dijelaskan tentang Tinjauan umum mengenai Profil Komisi Penyiaran Indonesia KPI, sejarah berdirinya KPI, visi dan misi KPI, tugas dan kewajiban KPI, wewenang dan aturan dalam mengawasi infotaiment khususnya pada penayangan Silet di RCTI mengenai pemberitaan bencana gunung Merapi, 7 November 2010 . BAB IV Bab ini dijelaskan tentang Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia KPI dalam mengawasi Infotainment khususnya tayangan infotainment Silet di RCTI mengenai pemberitaan bencana gunung Merapi, pada 7 November 2010. BAB V Penutup, memuat Kesimpulan dan Saran. 9 BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pengawasan

Dokumen yang terkait

Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dalam Mengawasi Tayangan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di Rcti

2 21 135

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MERAPI BER

0 6 10

WACANA TENTANG BENCANA MERAPI DALAM ARTIKEL OPINI (Analisis Wacana Artikel Opini Bencana Alam Gunung Merapi Pada Surat Kabar Harian Kompas Periode Oktober – November 2010)

0 6 139

MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010.

0 2 12

BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 2 12

RAWAN BENCANA LERENG GUNUNG MERAPI Adversity Quotient Pada Guru Paud Daerah Rawan Bencana Lereng Gunung Merapi.

0 3 15

ASPEK HUKUM SURAT TEGURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT TERHADAP PENAYANGAN PROGRAM KUIS KEBANGSAAN OLEH RCTI YANG MENGANDUNG UNSUR KAMPANYE BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG.

0 0 1

MEMORANDUM HUKUM KEPADA PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN MAA.

0 0 2

Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI (Studi Deskriptif Opini Penonton Surabaya Terhadap Program Infotainment “Silet” di RCTI) SKRIPSI

0 0 127

Pengaruh pengalaman anak terhadap pengetahuannya : studi kasus tentang pengetahuan anak mengenai Gunung Merapi berkaitan dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada bulan Oktober dan November 2010 di Yogyakarta - USD Repository

0 1 207