22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kelompok, hal ini karena untuk uji antihiperlipidemia digunakan minimal 5 ekor tikus pada masing-masing kelompok Depkes RI, 1993.
Tabel. 3.1. Pembagian Kelompok Hewan Uji Berdasarkan Perlakuan Sukandar et
al., 2012 dan Dachriyanuset al., 2007.
3.3.7. Penentuan Dosis
1. Dosis ekstrak daun jati Tectona grandis L.f. yang digunakan yaitu
berdasarkan uji aktivitas diuretik pada tikus 250, 500 dan 1000 mgkg Pradip et al., 2011.
2. Dosis simvastatin yang digunakan sebagai kontrol positif yaitu 10 mg per oral.
3. Komposisi makanan tinggi kolesterol
Lemak Babi 1
Minyak goreng 5
3.3.8. Perhitungan Dosis dan Pembuatan Larutan Uji
1. Dosis Daun Jati Yang Digunakan
Dosis Rendah = 250 mgkg Dosis Sedang = 500 mgkg
Dosis Tinggi = 1000 mgkg Kelompok
Jumlah tikus
Perlakuan
1. 5
Kontrol normal diberi minum dan makanan standar.
2. 5
Pemberian makanan tinggi kolesterol. 3.
5 Pemberian simvastatin.
4. 5
Dosis 1, pemberian ekstrak daun jati dosis rendah.
5. 5
Dosis 2, pemberian ekstrak daun jati dosis sedang.
6. 5
Dosis 3, pemberian ekstrak daun jati dosis tinggi.
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Volume larutan ekstrak uji yang diberikan dibuat dalam 3 ml. Lampiran.10
2. Pembuatan Suspensi NaCMC
Sebanyak 0,5 gram NaCMC, digerus dan ditambahkan sedikit demi sedikit 5 ml aquadest hangat, aduk hingga mengembang. Kemudian ditambahkan
aquadest hingga 50 ml.
3. Dosis Simvastatin Sebagai Kontrol Positif
Dosis simvastatin yang digunakan untuk manusia adalah 5-10 mghari.Dosis yang digunakan untuk penelitian yaitu 10 mghari.Konversi dosis ke tikus
berdasarkan rumus HED adalah 1,03 mgkgBB, perhitungan dapat dilihat pada Lampiran.10.Pemberian simvastatin melalui oral dalam bentuk suspensi dengan
menambahkan NaCMC.
4. Cara Pembuatan Makanan Tinggi Kolesterol
Lemak Babi 1
Minyak goreng 5
Penimbangan : 1. Lemak Babi 1 = 1 x 100 ml = 1 g
2. Minyak goreng 5 = 5 x 100 ml = 5 g
Pembuatan : 1. Panaskan lemak babi hingga mencair, kemudian diamkan beberapa saat hingga hangat.
2. Masukkan minyak goreng, aduk ad homogen.
3.3.9. Uji Efek Antihiperkolesterolemia
1. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri 5 ekor tikus putih
jantan galur Sparague-Dawley. Diukur kadar kolesterol awal sebelum perlakuan.
2. Pada kelompok 2, 3, 4, 5 dan 6 diberi makanan tinggi kolesterol, minum dan
makanan standar yang diberikan selama 14 hari, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kadar kolesterol darah pada tikus, sedangkan tikus kelompok 1
diberi minum dan makanan standar setiap hari karena ditujukan sebagai kelompok kontrol normal.
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Untuk kelompok uji dilakukan pengukuran kadar kolesterol darah pada hari ke-
15 setelah pemberian makanan tinggi kolesterol dan sebelumnya tikus dipuasakan selama 12 jam.
4. Pemberian estrak daun jati untuk kelompok uji 4, 5 dan 6, simvastatin untuk
kelompok 3 sebagai pembanding. 5.
Setelah pemberian ekstrak, pada hari ke-3, 7 dan 14 dilakukan pengambilan darah tikus pada semua kelompok melalui vena ekor, kemudian dilakukan
pengukuran kadar kolesterol total pada darah tikus. Sebelumnya tikus dipuasakan selama 12 jam.
3.3.10. Cara Pengambilan Darah dan Pengukuran Kadar kolesterol Darah
Tikus dipuasakan ± 12 jam sebelum dilakukan pengambilan darah. Pengambilan darah dilakukan sebanyak 5 kali, yaitusebelum percobaan minggu
ke-0, setelah induksi makanan tinggi kolesterol selama 14 haru, setelah 3 hari pemberian ekstrak daun jati, 7 hari setelah pemberian ekstrak daun jati dan 14 hari
setelah pemberin ekstrak daun jati. Pengambilandarah dilakukan dengan cara bagian ujungekor tikus dibersihkan dengan alkohol 70,kemudian dipotong kira-
kira 1-2 mm lalu diurutperlahan-lahan sampai darahnya keluar Oruganti Sudesh, 2011. Darahyang diambil dari setiap ekor tikus berkisarantara 0,5-1 ml.
Darah yang diperoleh ditampung pada vial 2 ml Giri, 2008.Darah didiamkan selama 15 menit dan disentrifus selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
Serum darah di pipet menggunakan pipet mikro sebanyak 0,01 ml dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan pereaksi kolesterol sebanyak
1 ml lalu dicampur dengan menggunakan vortex, dan dibiarkan selama 20 menit pada suhu kamar. Sebagai blanko digunakan pereaksi kolesterol sebanyak 1 ml
dan aquadest 0,01 ml. Kemudian ukur kadar kolesterol darah dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 500 nm
Dachriyanus et al., 2007.
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.11. Uji Statistik Terhadap Kadar Kolesterol Darah